Guna bantu tangani korban bencana selat sunda Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBI IDI) telah mengirimkan bantuan 100 tenaga medis untuk menangani korban luka-luka tsunami Selat Sunda, Sabtu 22 Desember kemarin. Tenaga medis ini berasal dari IDI Cabang Banten, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia, dan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI). Mereka memberikan pertolongan cepat, serta mendirikan lima posko di puskesmas area terdampak, seperti Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung, dan Sumur.
“Tim ini untuk penanganan medis tanggap darurat,” kata Ketua IDI Wilayah Banten dr Hendrarto, SpTHT, dalam keterangan resmi kepada SP di Jakarta, Minggu (23/12).
Menurut Hendrarto, untuk penanganan operasi dan perawatan korban tingkat lanjut ditangani oleh lima rumah sakit (RS) dan rumah sait umum (RSU) di Banten, seperti RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, serta RS Sari Asih.
Saat ini tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi (bedah tulang) dan bedah syaraf bagi para korban. Dalam situasi bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma.
Menurut Hendrarto, tim medis IDI terus membutuhkan tambahan tenaga medis, seperti ortopedi, bedah saraf, obgyn (kandungan), pediatrik (anak), tambahan alat medis darurat, obat-obatan serta ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan.
Hingga kini Evakuasi jenazah korban bencana di area terdampak sedang dan terus dilakukan oleh para relawan bersama TNI dan Polri. Untuk korban luka-luka yang sudah tertangani, sebagian sudah pulang atau dirujuk untuk penanganan lebih intensif, dan sebagian masih dirawat di posko medis dan RS setempat.