EasyScan GO adalah sebuah mikroskop yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dikembangkan oleh Motic, produsen alat kesehatan asal Tiongkok. Perangkat ini diklaim memiliki kemampuan untuk menghitung parasit malaria secara akurat dalam sampel darah tak lebih dalam waktu 20 menit dengan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin (machine learning algorithm).
Proyek pengembangan EasyScan GO ini merupakan upaya bersama antara Motic and Global Good, sebuah kemitraan antara Intellectual Ventures dan Bill Gates. “Tujuan kami dalam mengintegrasikan perangkat lunak canggih Global Good ke pemindai slide digital bermutu tinggi dari Motic, adalah untuk menyederhanakan dan menstandarkan deteksi malaria,” kata Richard Yeung, Wakil Presiden Motic.
EasyScan GO bekerja melalui kombinasi pemindaian slide digital dan modul perangkat lunak diagnostik berdasarkan pembelajaran mesin dan jaringan syaraf tiruan. Mesin itu dilatih dengan memberi mereka ribuan slide smear darah yang diberi catatan oleh para ahli.
Malaria sendiri tercatat menjangkiti 200 juta orang per tahun, dan 400.000 dari kasus tersebut berakibat fatal. Penyakit ini biasanya ditemukan di negara tropis dan subtropis. Meskipun dokter memiliki tes diagnostik yang cepatnamun saat ini mereka sangat bergantung pada mikroskop untuk mengukur jumlah dan jenis malaria yang ada dalam sampel. EasyScan GO membuat efektivitas pemantauan obat lebih efisien, membebaskan ahli mikroskopis serta membuat kemampuan untuk mengukur strain malaria yang tersedia untuk komunitas medis yang lebih luas.
“Malaria adalah salah satu penyakit yang paling sulit dikenali pada slide mikroskop, Dengan memasang mikroskop pembelajaran dengan mesin di tangan teknisi laboratorium, kita dapat mengatasi dua hambatan utama untuk memerangi diagnosis peningkatan mutasi parasit dalam manajemen kasus dan deteksi standarisasi lintas geografi dan waktu” kata David Bell, Direktur Global Health Technologies yang mendukung Global Good.