spot_img

OXOS Medical Selangkah Lagi Mewujudkan Teknologi Pencitraan X-ray Portable

X-ray portable
Teknologi X-ray praktis dan mudah digunakan oleh siapa saja. Foto: OXOS Medical.

Walaupun kondisi pasar teknologi pencitraan medis mencapai hampir $28 milyar pada 2021, namun jumlah radiografer semakin menurun. Bertentangan dengan hal ini, OXOS Medical justru mampu meraih $23 juta pendanaan seri A yang ditujukan untuk mewujudkan teknologi pencitraan X-ray portable.

Perusahaan startup kesehatan ini berupaya membuat “teknologi radiologi di dalam kotak” demi memenuhi kebutuhan teknologi X-ray.

“X-Ray adalah teknologi pencitraan medis utama yang digunakan pada hampir 70% tindakan medis. Akan tetapi sebanyak 80% kebutuhan dunia masih kekurangan akses menuju teknologi ini,” jelas CEO OXOS, Evan Ruff dilansir dari Techcrunch.

OXOS Medical yakin mereka mampu memenuhi kebutuhan tersebut demi menolong jutaan orang di dunia. Mereka berupaya memberikan teknologi X-ray yang dapat diandalkan, aman, sekaligus sederhana. Dengan begitu semua orang mulai dari petugas medis di fasilitas kesehatan, tim olahraga, penggunaan pada operasi militer internasional, sampai penggunaan di rumah dapat dilakukan dengan mudah.

“Apabila teknologi pencitraan X-ray portable ini sudah diluncurkan maka akan semakin mudah melakukan diagnosis bersifat kritis. Pada akhirnya akan ada lebih banyak nyawa manusia yang dapat diselamatkan,” sambung Ruff.

Pendanaan yang Signifikan untuk Pengembangan Teknologi X-ray Portable

Ruff kemudian melanjutkan bahwa pendanaan yang didapatkan oleh startup kesehatan tersebut dapat meningkatkan jangkauan di dalam industri kesehatan.

“Pendanaan ini sangat berarti bagi kami yang masih merupakan perusahaan kecil. Dengan dana segar akan ada banyak hal yang tadinya tidak bisa kami lakukan menjadi mampu kami jangkau. Pendanaan ini mampu membuka pintu ke lebih banyak ide, kegiatan, pengembangan produk, sampai riset yang lebih mendalam. Tujuan kami adalah semua orang dimanapun dan kapanpun mampu menggunakan alat OXOS.”

Dengan dana segar yang ada, OXOS juga mampu untuk terus mengembangkan teknologi X-ray portable bukan saja untuk bidang medis, tapi juga non-medis. Apalagi alat OXOS mengandung 80% lebih sedikit radiasi dibandingkan alat yang selama ini ada di pasaran.

Diharapkan dengan pengembangan kapasitas produksi setelah pendanaan baru, jumlah alat OXOS dapat meningkat. Seiring dengan itu platform OXOS juga mampu menjadi sumber daya bagi banyak peneliti dan inovator di dunia radiografi. Apabila ini terus dilakukan maka biaya pelayanan kesehatan pun dapat ditekan.

 

RS Salak Bogor Terbakar, Ini Dia Fakta dan Informasinya

rs salak bogor
Tampak depan Rumah Sakit Salak. Foto: Dalei.me.

Musibah menimpa salah satu fasilitas kesehatan di Indonesia. Peristiwa tersebut adalah RS Salak Bogor mengalami kebakaran. Api melalap sebagian bangunan RS, terutama pada Markas Detasemen Kesehatan (Denkes).

Apa saja informasi dan fakta mengenai kejadian ini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut diantaranya:

Ledakan

Banyak saksi mata yang mengaku mendengar suara ledakan saat rumah sakit terbakar. Menurut salah satu saksi mata ia melihat banyak orang diduga pasien dan keluarga banyak berhamburan keluar. Kemudian ia mengakui mendengar suara ledakan.

Saksi mata lain mengatakan bahwa ia melihat asap tebal dan orang berhamburan keluar. Banyak dari mereka menuju arah seberang RS.

RS Salak Bogor Terbakar Diduga Akibat Hubungan Pendek

Mengenai penyebab kebakaran sendiri masih dalam penyelidikan. Akan tetapi dugaan awal dikarenakan hubungan pendek atau korsleting yang terjadi di dalam ruang medical check up.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyampaikan hal serupa.

“Diperkirakan akibat korsleting yang terjadi di area medical checkup berdasarkan pemaparan dari saksi mata,” kata Bima Arya dilansir dari Detik News (08/04/2023).

Api kemudian menyebar mengenai apotek. Akan tetapi api tidak menyentuh IGD. Karena itu petugas pemadam kebakaran (Damkar) memfokuskan penanganan agar api tidak menyebar sampai ke Denpom.

Kebakaran Tidak Mengganggu Pelayanan Kesehatan

Brigjen TNI Rudy Saladin, Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, memastikan bahwa rumah sakit masih mampu memberikan pelayanan dengan baik. Kebakaran sendiri terjadi di Markas Denkes. Menurut Rudy, fasilitas yang terbakar tersebut terdiri dari ruang staf, fisioterapi, dan farmasi, bukan tempat rawat inap. Ia mengungkapkan bahwa saat ini tidak banyak pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, sehingga personel dapat mengamankan situasi dengan baik.

Tidak Ada Korban Jiwa 

Salah satu kecemasan banyak pihak dari peristiwa kebakaran adalah pertanyaan mengenai korban jiwa. Beruntung pada musibah kali ini tidak ditemukan korban jiwa. Seluruh unit rumah sakit masih sanggup berjalan seperti biasa.

Letkol CKM dr Nanik Prasetyoningsih, Kepala RS Tingkat III Salak Bogor, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Seluruh spek pelayanan rumah sakit masih dapat berjalan dengan baik. IGD, ruang perawatan anak, bayi, orang tua, ibu hamil, dan kamar operasi semuanya dalam keadaan aman.

Nanik menjelaskan bahwa api berasal dari bangunan lama di Markas Denkes dan pihaknya sedang mengecek aliran listrik di sana. Dia menegaskan bahwa seluruh pasien dan petugas rumah sakit tidak terdampak oleh kebakaran tersebut, dan semuanya dalam keadaan aman.

 

Kemenkes Minta RS Vertikal Mendata Gaji Dokter untuk Atasi Ketimpangan Pendapatan

gaji dokter
Ilustrasi dokter sedang mengoperasi pasien. Foto: Fshoq.com.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajukan permintaan agar RS Vertikal mendata gaji dokter demi menangani ketimpangan pendapatan. Hal ini terjadi terutama bagi dokter yang ada di daerah sampai dengan perkotaan.

RS Vertikal sendiri adalah sebutan yang ditujukan untuk rumah sakit di bawah pengelolaan Kemenkes.

“Saya menyadari terjadinya ketimpangan pendapatan bagi dokter. Bukan berarti semuanya kecil karena ada pula yang besar. Di sisi lain saya lihat dokter berharap mendapatkan penghasilan minimal yang lebih tinggi,” demikian keterangan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Keterangan tersebut disampaikan pada acara dialog JDN Indonesia yang dilakukan online pada hari Minggu (09/04/2023) sebagaimana dilansir dari Medcom.Id.

Ketimpangan Gaji Dokter Dapat Diatasi dengan Data Pendapatan

Salah satu cara untuk menangani masalah ketimpangan ini dapat dimulai dari pendataan yang baik. Apabila pendapatan seluruh dokter sudah tercatat dengan rapi maka dapat diketahui dimana ketimpangan yang terjadi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa data pendapatan dokter kurang terdokumentasi dengan baik dibandingkan dengan profesi lain.

Sebagai contoh, Budi mengatakan bahwa pendapatan customer service di Bank Mandiri, Danamon, atau BCA mudah ditemukan. Kemudian dapat dengan mudah dibandingkan dengan survei gaji yang tersedia. Sayangnya tidak demikian halnya dengan dokter.

Budi meminta agar data tersebut diinput di setiap rumah sakit. Data tersebut meliputi perhitungan dan pendataan dari pendapatan dokter. Termasuk di dalamnya gaji dasar, tunjangan pegawai negeri, dan pendapatan lainnya. Selain itu, apa saja yang didapatkan oleh dokter di daerah terpencil. Baik itu dari tunjangan tambahan dan lain sebagainya.

“Apabila sudah dilakukan kita bisa tahu gambaran mana saja gaji dokter yang mengalami ketimpangan,” lanjut Budi.

Salah satu penyebab ketimpangan gaji dokter berasal dari struktur gaji. Sementara itu untuk melakukan restrukturisasi mekanisme gaji ada banyak tantangan. Sebab tidak semua rumah sakit berada di bawah kewenangan Kemenkes.

Di sisi lain pihak yang mengelola dokter di RSUD adalah pemda. Kemudian yang mengatur dokter di RS Swasta adalah pemilik RS.

Menteri Kesehatan mengumumkan bahwa ia akan melakukan reformasi di rumah sakit vertikal bulan depan. Ia telah menyampaikan ke Direktur Utama RS vertikal bahwa gaji dokter harus dibuat dengan skema gaji tetap, tetapi harus ada nilai minimal.

Menkes juga akan mengevaluasi pendapatan dokter di RS swasta dan menilai kemampuan keuangan rumah sakit. Jika dianggap mampu, maka gaji dasar dokter di RS swasta dapat ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan dokter.

 

RRC Berminat untuk Berinvestasi Industri Peralatan Medis di Kota Tangerang

industri peralatan medis
Delegasi dari Bo Xing County saat bertemu dengan Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Foto: Banten News.

Bo Xing County, yang ada di Provinsi Shandong, Republik Rakyat Cina (RRC) menunjukkan ketertarikannya menaruh investasi. Minat investasi tersebut ditujukan untuk industri peralatan medis di Kota Tangerang.

Hal ini terungkap saat kunjungan kerja dari delegasi Pemerintah Bo Xing County yang diterima oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Sementara itu perwakilan dari RRC tersebut bernama Feng Zihai.

Arief menerima dengan tangan terbuka perwakilan dari Bo Xing County.

It is good to see you all,” ucap Arief dilansir dari Banten News (06/04/2023). “Senang rasanya mendapatkan kunjungan dari rekan-rekan dari Cina.”

Pada kesempatan itu Arief menjelaskan apa saja potensi yang ada di Kota Tangerang. Kota ini memang dikenal sebagai kota seribu industri sejuta jasa. Kemajuan industri juga didukung oleh sarana dan prasarana seperti transportasi dan keunggulan lain.

“Bandara paling besar di Indonesia ada di Kota tangerang. Tentu itu sangat menguntungkan karena dapat menghemat biaya transportasi,” tutur Arief.

Di sisi lain bak gayung bersambut, Deputy County Chief of Bo Xing County, Feng Zi Hai juga menyampaikan ketertarikannya. Ia ingin melakukan penjajakan mengenai menjalin hubungan industri peralatan medis bersama Pemerintah Kota Tangerang.

Feng Zi Hai juga memiliki rencana untuk memilih Kota Tangerang untuk menjadi pusat industri alat kesehatan khususnya untuk kawasan ASEAN.

“Kota Tangerang ini memiliki potensi untuk menjadi basis Industri Medis di Indonesia. Bukan itu saja, karena potensinya juga bisa mencapai skala Asia Tenggara. Mengingat potensi pasar di ASEAN ada di kisaran 100 juta dolar,” kata Feng Zi Hai.

Ia juga berharap agar bisa terjalin kerjasama dalam waktu dekat bersama Kota Tangerang.

“Kami harap akan segera ada jalinan kerjasama dengan pihak Tangerang. Baik untuk saat ini atau segera di masa depan,” tutupnya.

 

Startup Kesehatan Qmed Meraih Pendanaan $1.2M untuk Melebarkan Sayap Ke Arab Saudi dan Indonesia

Startup kesehatan Qmed
Tim Qmed Asia. Foto: e27.

Startup kesehatan Qmed Asia akan mengembangkan jangkauannya sebagai penyedia layanan telehealth untuk dunia kerja dan perkantoran. Perusahaan ini menawarkan telekonsultasi dan pengawasan pasien secara remote yang dijalankan oleh praktisi kesehatan lokal.

Startup konsultasi kesehatan Qmed Asia yang berbasis di Malaysia telah mendapatkan pendanaan sebesar RM5.1 juta atau setara dengan $1.2 juta. Dana ini didapatkan dari equity crowdfunding campaign (ECF) dari Leet Capital.

Sedikitnya terdapat 110 investor yang berpartisipasi di dalam kampanye ini. Termasuk diantaranya angel investor dari Malaysia Co-Investment Fund (MyCIF), serta 1337 ventures.

“Melalui pendanaan ini kini kami siap untuk melakukan ekspansi skala regional ke pasar-pasar di negara lain. Seperti Indonesia dan Arab Saudi. Kedua kawasan tersebut menjadi bagian dari pengembangan yang kami lakukan di bidang Kecerdasan Buatan (AI) medis yang menyediakan solusi deep-tech untuk pelayanan kesehatan,” kata Dr Kev Lim, Co-Founder Qmed Asia sebagaimana dilansir dari E.27 (05/04/2023).

Startup Kesehatan Qmed Digawangi oleh Dokter dan Insinyur

Qmed Asia yang sebelumnya bernama QueueMed diluncurkan pada tahun 2018. Orang-orang di belakangnya terdiri dari dokter dan insinyur. Termasuk di dalamnya Dr Kev Lim. Kemudian ada pula Dr Tai Tzyy Jiun, dan Nic Tai.

Awalnya perusahaan ini menyediakan layanan booking dan antrian mobile untuk industri kesehatan. Memasuki masa pandemi, perusahaan ini menjadi rekan resmi untuk 42 buah pusat vaksinasi COVID-19. Ketika itu mereka menjalin kerjasama juga dengan Nestle Malaysia dan SP Setia Group.

Qmed Asia belakangan mengembangkan dua produk inovatif. Diantaranya yaitu Qmed GO, penyedia kiosk telehealth untuk lingkungan perkantoran. Aplikasi yang mereka kembangkan menyediakan layanan telekonsultasi dan pengawasan pasien secara jarak jauh remote. Pelayanan dilakukan oleh praktisi kesehatan lokal dengan tujuan mengurangi biaya operasional medis untuk tenaga kesehatan.

Produk kedua adalah Qmed Copilot. Sebuah asisten AI yang dapat membantu tenaga kesehatan profesional untuk melakukan diagnosa lebih cepat dan akurat. Dengan pengembangan teknolog ini diharapkan Copilot dapat membantu dokter dan tenaga medis umumnya untuk mengidentifikasi pola dan tren pasien berdasarkan data.

Dampak selanjutnya yaitu diharapkan dapat mendiagnosa dan mencegah kesalahan yang terjadi di dalam praktik dunia medis. Juga mampu meningkatkan hasil yang didapatkan oleh pasien.

 

Faskes di Kabupaten Majene Bertambah Lengkap dengan Rumah Sakit Terapung

rumah sakit terapung
Pemkab Majene dengan Yayasan Sehat Pesisir Kita membahas RS terapung. Foto: Radar Sulbar.

Fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Majene akan semakin bertambah dengan segera beroperasinya rumah sakit (RS) terapung. RS ini akan bertempat di Bumi Assamalewuang untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir Majene.

Faskes ini juga diharapkan mampu menjangkau penduduk yang jauh dari fasilitas kesehatan rumah sakit.

Pada pertemuan di ruang rapat Bupati Majene pada hari Senin (3/4), Bupati dan Wakil Bupati Majene bertemu dengan Yayasan Sehat Pesisir Kita, yang merupakan penggagas rumah sakit terapung. Pada kesempatan tersebut, Direktur RS Terapung dr. Didit K menjelaskan bahwa saat ini tahap akhir pembangunan kapal rumah sakit terapung sedang berlangsung.

“Insya Allah target selesai dapat dicapai di bulan Juni untuk launching Agustus 2023,” kata dr. Didit dilansir dari Radar Sulbar (05/04/2023). Menurutnya, sebelum launching perlu uji coba. Pelaksanaannya sendiri akan dilakukan bertempat di Kecamatan Malunda.

Rumah sakit terapung nantinya akan memberikan berbagai jenis pelayanan kesehatan. Baik itu kuratif, spesialis, sampai rujukan. Dokter yang ada nantinya terdiri dari penyakit dalam, spesialis kandungan, spesialis anak, dan bedah. Dilengkapi juga oleh dokter anestesi, bidan, dan perawat.

Kapal yang akan digunakan memiliki panjang 29 meter dan lebar 7,55 meter. Direktur RS Terapung, dr Didit K, menjelaskan bahwa kapal ini memiliki 35 kamar secara keseluruhan.

Terdapat dua kamar operasi di bagian bawah kapal dan satu di bagian atas. Bupati Majene, Andi Achmad Syukri, mengapresiasi keberadaan rumah sakit di atas air ini dan berharap agar kapal tersebut segera selesai dibangun sehingga dapat segera beroperasi.

“Semoga kapal rumah sakit ini segera rampung dan dapat segera beroperasi,” ujar Bupati Majene, Andi Achmad Syukri.

Kebutuhan fasilitas kesehatan di daerah harus selalu ditingkatkan. Semoga kehadiran RS terapung dapat lebih memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan.

 

STR Seumur Hidup dalam RUU Kesehatan dengan Syarat Kompetensi Berkala

str seumur hidup
Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik.

Pemerintah telah mengajukan usulan dalam RUU Kesehatan agar masa berlaku STR seumur hidup untuk dokter dan tenaga kesehatan. Di sisi lain mereka tetap harus memenuhi kompetensi secara berkala saat memperpanjang SIP dan mempertahankan kualitas mereka.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg. Arianti Anaya, MKM menjelaskan bahwa pemenuhan kompetensi akan tetap menjadi syarat dalam SIP melalui pemenuhan Satuan Kredit Poin (SKP) seperti yang berlaku saat ini.

“Keliru dan tidak benar apabila ada isu berhembus yang mengatakan STR seumur hidup memicu praktik dokter dukun. Tremor, atau dokter abal-abal. Jadi mereka akan tetap diwajibkan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.

Sertifikat tersebut diperoleh melalui pemenuhan SKP seperti yang sudah dilakukan selama ini. Dengan demikian kualitas mereka selalu terjaga. Perbedaan pada sertifikat kompetensi hanya pada perpanjangan SIP yang akan berlaku setiap 5 tahun,” jelas drg. Arianti dilansir dari Sehat Negeriku Kemkes (02/04/2023).

RUU Kesehatan Mempermudah Proses STR Seumur Hidup

Proses perpanjangan STR dan SIP bagi dokter dan tenaga kesehatan saat ini melibatkan banyak tahapan birokrasi, validasi, dan rekomendasi yang harus dilalui setiap 5 tahun sekali. Proses ini dianggap memberatkan dan menimbulkan biaya tambahan bagi banyak dokter dan tenaga kesehatan. Untuk mempermudah proses ini, pemerintah telah menyederhanakan proses perpanjangan melalui RUU Kesehatan.

“Jadi nantinya cukup SIP saja yang perlu diperpanjang. Penyederhanaan perizinan ini memiliki tujuan agar dokter dan tenaga medis tidak dibebani terlalu banyak. Mereka bisa fokus dan tenang untuk melakukan tugas mulia kemanusiaan mereka,” lanjut Arianti.

Kementerian Kesehatan mengusulkan agar RUU tersebut memuat ketentuan bahwa pemenuhan kompetensi atau SKP menjadi syarat utama dalam penerbitan SIP. Surat rekomendasi dari organisasi profesi tidak lagi dibutuhkan seperti saat ini.

Agar memenuhi SKP yang dibutuhkan, dokter dan tenaga kesehatan harus mengumpulkan jumlah SKP yang ditentukan. Kemudian menginputnya ke dalam sebuah sistem informasi yang akan dikontrol oleh Pemerintah Pusat.

Izin praktik akan diterbitkan oleh pemerintah daerah seperti Dinkes atau PTSP. Dengan catatan hanya jika dokter dan tenaga kesehatan telah memenuhi persyaratan jumlah SKP di dalam sistem informasi tersebut.

Proses registrasi dan izin praktik akan terintegrasi dan terhubung antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama untuk menyusun perencanaan kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan di setiap daerah sebagai acuan dalam penerbitan SIP.

Pemerintah dan stakeholder lainnya akan membuat standarisasi pembobotan SKP dan akan memberikan kemudahan akses ke pelatihan atau seminar gratis

 

Pengumuman Konsolidasi Pengadaan Antropometri Kit pada Katalog Elektronik di Lingkungan Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2023

Yth. Para Produsen/Distributor Produk Antropometri Kit

Di Tempat.

Sehubungan dengan Keputusan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2023 Tentang Pelaksanaan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Untuk Katalog Elektronik serta terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/102/2023 Tentang Pemberian Mandat Pelaksanaan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Untuk Katalog Elektronik Di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dengan ini kami sampaikan:

Nama Pekerjaan : Konsolidasi Pengadaan Antropometri Kit pada Katalog Elektronik di Lingkungan Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2023
Pelaksana : SubTim Konsolidasi Pengadaan Antropometri Kit pada Katalog Elektronik di Lingkungan Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2023
Alamat SubTim : Gedung Sujudi Lantai 14, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI, Jalan HR. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9, Jakarta Selatan, 12950
Jadwal Pelaksanaan : Tertera pada Lampiran.

Adapun dokumen pengumuman dapat di akses melalui Pengumuman Konsolidasi Pengadaan Antropometri Kit. Demikian disampaikan untuk dapat diketahui. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

 

Promo Beberapa Produk Dari PT Besha Analitika

PT Besha Analitika memberikan Promosi untuk produk-produk berikut:

* Harga Promo berlaku mulai tanggal 01 s.d 30 April 2023

* Harga sudah termasuk PPN 11%

* Harga belum termasuk pengiriman wilayah luar jakarta

Sumber: e-katalog.lkpp.go.id

Tentang Perusahaan:

PT Besha Analitika adalah sebuah perusahaan instrumen laboratorium swasta yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1999, kami bergerak dalam bidang impor, perdagangan, dan penyediaan peralatan laboratorium ilmiah yang dikenal dengan akurasi, presisi, daya tahan, dan teknologi mutakhir dari produsen terpercaya.⁣

Deteksi Dini Kanker Paru Melalui One Stop Service RSUP Persahabatan

deteksi dini kanker paru
Ilustrasi kanker paru. Foto: Flickr.

Dilansir dari situs Kemkes, deteksi dini kanker paru semakin mendesak dan dibutuhkan. Hal ini tidak lepas dari data bahwa gangguan kesehatan tersebut menduduki peringkat kedua penyebab kematian. Sementara itu penyakit jantung ada di peringkat pertama.

Apabila dilihat dari jenis kelamin, kanker pada organ pernapasan ini memiliki angka kejadian tertinggi pada laki-laki di Indonesia. Kasus terbanyak adalah kanker hati dan paru. Di sisi lain kasus kanker yang dominan diidap oleh perempuan di Indonesia adalah kanker payudara dan leher rahim, menduduki peringkat pertama.

Mengapa kanker banyak diidap oleh penduduk Indonesia? Diyakini perubahan gaya hidup ke arah semakin modern merupakan salah satu pemicunya. Mulai dari pergaulan, bahan pengawet di dalam makanan, sampai kebiasaan merokok.

Kebiasaan merokok ini terungkap dari hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Didapatkan data bahwa perokok laki-laki yang ada di Indonesia menduduki peringkat terbanyak di dunia.

“Data menunjukkan perokok di Indonesia mencapai jumlah terbesar ketiga di dunia. Di bawah India dan Cina. Sementara itu jika dikerucutkan jumlah perokok laki-laki Indonesia merupakan terbanyak di dunia,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi, dilansir dari Sehat Negeriku Kemkes (04/04/2023).

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Paru

Mengingat jumlah perokok yang cukup banyak tersebut, maka deteksi dini kanker paru harus dilakukan. Khususnya bagi mereka dengan faktor risiko berikut:

  1. Individu dengan kebiasaan atau sering terpapar asap rokok
  2. Berusia 50 tahun
  3. Individu dengan faktor genetik
  4. Terpapar karsinogen di lingkungan atau tempat kerja

Dari risiko di atas maka perlu dilakukan deteksi dini untuk individu di bawah ini:

  1. Laki-laki perokok, dengan usia di atas 40 tahun
  2. Terkena pajanan asbes, silika, Dioxin, timbal, merkuri, formaldehid (formalin), benzene (bahan bakar minyak, cat dan polusi kendaraan bermotor) di tempat kerja dan lingkungan
  3. Individu dengan gejala seperti batuk darah, batuk kronik, sesak nafas, nyeri dada, dan penurunan berat badan

Atas kebutuhan yang mendesak, RSUP Persahabatan memberikan pelayanan One Stop Service untuk melakukan deteksi dini kanker paru.

“One Stop Service adalah pelayanan terpusat dilakukan di dalam ruang unit medical check-up (MCU). Dengan demikian akan memudahkan pasien memeriksakan kesehatan seluruhnya di satu tempat,” jelas Prof. dr. Agus Dwi Susanto, Direktur Utama RSUP Persahabatan.

One Stop Service RSUP Persahabatan menawarkan ruang pemeriksaan yang nyaman dengan fasilitas lengkap. Konsep “homey” diterapkan di tempat ini. Pasien akan merasa nyaman layaknya di rumah. Pasien dapat menunggu di lobi yang disediakan, dan fasilitas makanan dan toilet yang bersih dan nyaman juga tersedia.

RSUP Persahabatan memberikan panduan dan aturan yang harus dipatuhi oleh pasien selama proses persiapan MCU. Diantaranya jangan merokok selama 2 jam sebelum pemeriksaan dan memakai pakaian longgar dan nyaman.

Anda bisa menghubungi Customer Care atau Humas RSUP Persahabatan melalui nomor 087880070039 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.