spot_img

Puskesmas Menteng Kembangkan Pemeriksaan IVA untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

puskesmas menteng
Alat pemeriksaan tes IVA (Amathea) dipamerkan di booth Puskesmas Kecamatan Menteng selama acara Jakarta Innovation Days (JID) Expo 2024. Foto: ANTARA. 

Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, kini menawarkan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dengan alat baru yang lebih praktis. Alat ini disebut dengan nama Amathea. 

Kehadiran Amathea memungkinkan tenaga medis melakukan tes di berbagai lokasi, termasuk di lingkungan masyarakat. Dengan menggunakan alat ini, tenaga medis tidak perlu membawa peralatan yang besar dan rumit seperti sebelumnya.

Resza Putri, perawat di Puskesmas Menteng, menjelaskan bahwa alat ini telah dirancang lebih ringkas dan mudah diangkut. Memungkinkan pemeriksaan rutin di Posbindu dan Posyandu. 

“Sebelumnya, pemeriksaan IVA cukup merepotkan karena membutuhkan tempat tidur besar dan layar pembatas. Kami kemudian mencari cara agar prosesnya lebih simpel, terutama saat melakukan pemeriksaan di lingkungan atau balai RW,” kata Resza dilansir dari ANTARA (01/10/24). 

Kehadiran alat ini juga membantu bagi lebih banyak wanita untuk dapat mengakses deteksi dini kanker serviks. 

Tes IVA dilakukan untuk mendeteksi tanda awal kanker serviks dengan hasil cepat, hanya dalam 10-15 menit.

Deteksi Dini Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Menteng

Wanita yang telah aktif secara seksual atau memiliki riwayat infeksi menular seksual sangat dianjurkan menjalani tes ini secara berkala. Pemeriksaan IVA kini dapat dilakukan secara gratis di Puskesmas Menteng. 

Seluruh warga atau karyawan kantor dapat meminta tim medis untuk datang ke lokasi tertentu dengan mengajukan surat permohonan.

Menurut dr. Kiki, salah satu dokter di Puskesmas Menteng, tes ini tidak menyakitkan, meskipun beberapa wanita merasa sedikit tidak nyaman.

“Sebenarnya tidak begitu, kami menggunakan alat yang kecil dan sekali pakai (disposable). Kami biasanya menjelaskan bahwa pemeriksaan hanya sedikit tidak nyaman, bukan menyakitkan,” kata dr. Kiki. 

Meskipun sudah ada peningkatan, jumlah wanita yang menjalani pemeriksaan IVA masih belum mencapai target. Dari Januari hingga September 2024, sekitar 970 wanita telah menjalani tes ini. 

Angka di atas masih jauh di bawah target yaitu 14.000 pemeriksaan dalam tiga tahun untuk wilayah Menteng saja. Meski demikian, Puskesmas Menteng terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks.

Inovasi alat Amathea diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut. Kehadiran alat ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pemeriksaan dan memudahkan akses bagi masyarakat, khususnya wanita, untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

 

Darya-Varia dan ASKI Kolaborasi Kembangkan Alat Kesehatan Lokal untuk Kemandirian Bangsa

darya-varia
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Darya-Varia dan ASKI. Foto: Antara.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (Darya-Varia) resmi bekerja sama dengan PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), anak perusahaan PT Astra Otoparts Tbk. Kedua perusahaan ini berkolaborasi untuk mengembangkan alat kesehatan (alkes) dalam negeri. 

Kerja sama ini mencakup pengembangan perangkat medis lokal. ASKI akan bertanggung jawab dalam produksi dan integrasi teknologi, sementara Darya-Varia akan menangani distribusi dan pemasaran.

Presiden Direktur Darya-Varia, Ian Martin Wibawa Kloer, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen untuk membangun Indonesia yang lebih sehat melalui solusi kesehatan yang terintegrasi. 

“Kemitraan ini bertujuan untuk bekerja sama dalam mengembangkan alat kesehatan lokal, guna mendukung kemandirian nasional khususnya dalam bidang peralatan medis,” kata Ian Martin dilansir dari Antara (30/09/24). 

Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor peralatan medis dan menciptakan keunggulan di pasar alat kesehatan domestik.

Darya-Varia dan ASKI Melakukan Inovasi untuk Memantau Pasien Mandiri

Sebagai tahap awal, kedua perusahaan akan berfokus pada inovasi alat pemantauan pasien mandiri. Hal ini dilakukan agar mampu  membantu penderita penyakit kronis di Indonesia. 

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Dua penyakit ini merupakan bagian dari tantangan kesehatan terbesar di negeri ini.

Selain itu, Darya-Varia dan ASKI juga menargetkan pasar ekspor untuk produk-produk alat kesehatan yang mereka kembangkan. 

Di masa depan, kedua perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi-teknologi canggih. Beberapa teknologi itu antara lain seperti telehealth, kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan perangkat wearable dalam pengembangan alat kesehatan.

Kolaborasi ini mencerminkan visi jangka panjang untuk menyediakan solusi kesehatan yang inovatif, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 

Dengan menggabungkan keahlian farmasi dari Darya-Varia dan kemampuan manufaktur ASKI, kedua perusahaan optimistis memberikan kontribusi signifikan bagi industri alat kesehatan nasional. 

Bukan itu saja diharapkan melalui kerjasama ini juga mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Kolaborasi ini tidak hanya menjadi peluang besar dalam pengembangan teknologi medis di dalam negeri. Kerja sama yang terjalin juga menjadi langkah strategis dalam menghadirkan alat kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

RSUDZA Resmikan Laboratorium Kalibrasi Alat Kesehatan Pertama Bersertifikasi Nasional di Indonesia

Peresmian Lab. Kalibrasi Alkes RSUDZA. Foto: Aceh Standar. 

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh telah meresmikan Laboratorium Kalibrasi Alat Kesehatan (Alkes) pertama di Indonesia. 

Fasilitas ini mendapat sertifikasi nasional berbasis risiko. Peresmian dilakukan pada 26 September 2024, dihadiri oleh Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, bersama jajaran direksi dan pejabat lainnya.

Laboratorium ini memiliki keistimewaan sebagai fasilitas pengujian pertama dari rumah sakit umum daerah. Di sini melayani kalibrasi alat kesehatan untuk berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia, termasuk Puskesmas, klinik, rumah sakit pemerintah, maupun swasta. 

RSUDZA Pusat Kalibrasi Alkes

Pembukaan laboratorium kalibrasi menjadikan RSUDZA sebagai pusat kalibrasi alat kesehatan (alkes). Dimana laboratorium ini memiliki tujuan meningkatkan akurasi, keamanan, dan mutu pelayanan kesehatan di seluruh negeri.

Dr. Isra Firmansyah menyatakan bahwa Laboratorium Kalibrasi RSUDZA tidak hanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi rumah sakit. 

“Laboratorium ini juga merupakan solusi strategis untuk memperbaiki kualitas alat kesehatan yang digunakan di berbagai fasilitas medis. Sertifikasi nasional yang dimiliki memastikan semua alat kesehatan diuji dan dikalibrasi sesuai dengan standar regulasi yang berlaku,” kata dr. Isra Firmansyah dilansir dari Aceh Standar (27/09/24). 

Standar regulasi dimaksud yaitu Permenkes No. 54 Tahun 2015. Aturan yang menetapkan bahwa alat kesehatan harus diuji secara berkala setidaknya sekali setahun.

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Seluruh Indonesia

Laboratorium ini memainkan peran penting sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2023. 

Permenkes ini menetapkan pedoman untuk organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab atas pengamanan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan.

Dengan adanya laboratorium kalibrasi ini, RSUDZA mampu memperkuat kerja sama antar-institusi kesehatan. 

Laboratorium Kalibrasi RSUDZA saat ini memiliki kemampuan untuk mengkalibrasi berbagai alat medis penting. 

Beberapa alat itu seperti baby incubator, defibrillator, EKG, tensimeter digital, dan phototherapy lamp.

Hingga tahun 2025, laboratorium ini berencana menambah kemampuan kalibrasi untuk alat-alat kesehatan lain, termasuk ventilator, USG, nebulizer, dan mesin anestesi. 

Laboratorium Kalibrasi RSUDZA diharapkan dapat menjadi pusat pengujian terdepan di Indonesia. Diharapkan ke depan akan berdampak baik dengan mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan nasional secara keseluruhan.

 

Hello Sehat Manfaatkan AI yang Mengkolaborasikan Teknologi dan Dokter Influencer

hello sehat
Nathalie Anzalna, selaku Country Manager Hello Sehat. Foto: Hello Sehat. 

Hello Sehat, bagian dari Hello Health Group, memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan dokter influencer. Transformasi digital kesehatan ini dibuat untuk mendorong perubahan dalam layanan kesehatan di Indonesia. 

Dalam acara bertajuk “Digital Health – The Changing Rules of Engagement“, Hello Sehat mengungkapkan bagaimana Kecerdasan Buatan atau AI digunakan untuk memberikan informasi kesehatan yang lebih personal dan akurat. 

Kecerdasan buatan ini memberikan kontribusi penting di dunia medis. Seperti dalam diagnosis penyakit kronis dan konsultasi virtual. Lebih dari 40% masyarakat Indonesia tertarik menggunakan AI dalam kesehatan.

AI Terintegrasi dengan Chatbot

AI juga diintegrasikan melalui chatbot yang membantu pengguna mendapatkan informasi kesehatan yang telah diverifikasi, sebelum diberikan jawaban oleh tenaga medis. Teknologi ini membantu, misalnya, dalam masalah intoleransi susu pada anak-anak.

Sudesh Kumar, Chief Operating Officer Hello Health Group, menyatakan bahwa kemajuan AI membuka peluang besar bagi pelaku hidup sehat. 

“Lebih dari sekadar chatbot dan personalisasi konten, teknologi AI kini menjadi pusat personalisasi pengobatan dan perawatan kesehatan. Dengan AI, masyarakat Indonesia dapat mengakses informasi medis yang terpercaya. Mulai dari manajemen kondisi kronis hingga dukungan kesehatan mental,” kata Sudesh dilansir dari Press Release (28/09/24). 

“AI diharapkan mampu mengubah cara diagnosis penyakit dan mendukung perawatan pasien, terutama dalam kondisi kronis dan kesehatan mental,” lanjut Sudesh. 

Selain itu, acara ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas industri. Berbagai merek kesehatan dan kebugaran bisa memanfaatkan AI untuk memberikan pengalaman yang lebih personal kepada konsumen. 

Brand dapat menyampaikan konten kesehatan yang relevan melalui platform digital, memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Peran Dokter Influencer

Nathalie Anzalna, Country Manager Hello Sehat, menyoroti peran penting profesional medis di media sosial. Terutama dalam menjembatani kesenjangan antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. 

“Berdasarkan data APJII 2024, kesehatan menjadi salah satu dari lima topik teratas yang dicari oleh pengguna internet di Indonesia. Namun, misinformasi terkait kesehatan juga banyak beredar, dengan 13% hoax yang tersebar,” kata Nathalie. 

“Hello Sehat berkolaborasi dengan tenaga medis dan dokter influencer. Hal ini untuk memastikan informasi yang diberikan melalui platform dan media sosial dapat dipercaya dan akurat,” ujar Nathalie. 

Dalam hal penyampaian informasi kesehatan di era digital, peran dokter influencer semakin besar. 

Dokter yang aktif di media sosial menjembatani kesenjangan antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. Memastikan informasi yang akurat dan terpercaya, serta memerangi misinformasi kesehatan yang marak beredar.

Hello Sehat, dengan lebih dari 9 juta pengguna unik. Platform ini terus berupaya menyediakan informasi kesehatan yang terpercaya melalui kolaborasi dengan tenaga medis dan penggunaan teknologi digital seperti AI. Fokusnya terletak pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

 

MRI dengan AI dan Fitur Hiburan: Inovasi Baru RS Mandaya Karawang

Ilustrasi MRI. Foto: Flickr.

RS Mandaya Karawang telah meluncurkan teknologi MRI terbaru. Teknologi ini dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pasien serta hasil diagnosa yang lebih cepat dan akurat. 

Perangkat MRI ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses pemeriksaan hingga 50%. Selain itu juga dilengkapi dengan fitur hiburan yang dapat diakses pasien selama menjalani pemeriksaan. 

Pasien kini dapat memilih untuk menonton video dari platform populer seperti Netflix dan YouTube. Bahkan pasien juga bisa mendengarkan musik, sehingga pengalaman menjalani pemindaian MRI menjadi lebih nyaman dan rileks.

Keunggulan Teknologi MRI di RS Mandaya

Menurut Erwin, Kepala Hubungan Masyarakat Mandaya Hospital Group, fitur fast scan pada alat MRI ini mampu mengurangi durasi pemeriksaan. Dari yang sebelumnya 45 menit menjadi hanya 25 menit. 

Dengan lubang pemeriksaan yang lebih besar, yakni 70 cm, dibandingkan standar sebelumnya yang hanya 60 cm, alat ini memberikan kenyamanan ekstra terutama bagi pasien dengan klaustrofobia. 

“Pasien bisa menonton video dari platform seperti Netflix atau YouTube. Mereka juga bisa sambil mendengarkan musik selama durasi MRI sekitar 30 – 45 menit. Teknologi ini juga memiliki keunggulan tambahan berupa lubang pemeriksaan yang lebih luas hingga 70 cm. Ukuran ini lebih baik dibandingkan seri sebelumnya yang hanya 60 cm,” kata Erwin disadur dari Warta Kota (26/09/24). 

Tak hanya itu, alat ini juga dilengkapi magnet tambahan yang mempertajam hasil gambar. Dengan begitu, mampu memberikan detail yang lebih baik untuk berbagai bagian tubuh seperti otak, saraf, sendi lutut, dan area kritis lainnya.

Teknologi MRI di RS Mandaya Karawang hadir untuk memenuhi kebutuhan diagnostik masyarakat Karawang dan sekitarnya. Daerah sekitar seperti Cikarang, Cikampek, dan Purwakarta dapat merasakan teknologi ini. 

Mengingat fakta MRI sangat penting dalam penanganan berbagai penyakit saraf dan otak. 

Beberapa penyakit krusial seperti stroke, pendarahan otak, saraf kejepit, serta pemetaan lokasi tumor sangat penting dideteksi. Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat membantu mempercepat diagnosis dan tindakan medis yang tepat.

Pusat Pelayanan Kesehatan Lengkap di Wilayah Industri

Selain teknologi MRI canggih, RS Mandaya Karawang juga dikenal sebagai pusat unggulan dalam penanganan kecelakaan kerja, ortopedi, serta masalah saraf dan otak. 

Sebagai rumah sakit rujukan bagi kawasan industri, RS Mandaya Karawang telah menjalin kerjasama dengan puluhan perusahaan asuransi. Hal ini untuk memastikan akses kesehatan yang lebih luas dan efisien bagi pekerja di wilayah tersebut.

Dalam acara peluncuran alat MRI ini, seorang pasien asal Thailand memberikan testimoni tentang pengalamannya. 

Pasien yang sebelumnya mengalami kelumpuhan akibat saraf terjepit, berhasil sembuh setelah menjalani operasi saraf tulang belakang di RS Mandaya oleh dokter spesialis bedah saraf, dr. Andre Dwijaya Saputra.

RS Mandaya Grup berkomitmen untuk terus menyediakan teknologi dan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dengan tambahan rumah sakit di Jakarta Barat dan pembangunan rumah sakit baru di Antasari, Jakarta Selatan, pelayanan kesehatan diharapkan menjadi semakin maksimal. 

 

Euromedica Group Resmikan Klinik SKIN+ dan SLIM+ ke-100 dan 101

euromedica group
CEO Euromedica Group, Benny Winata meresemukan klinik SKIN+ dan SLIM+. Foto: Euromedica Group. 

Euromedica Group, pemimpin dalam industri kecantikan dan kesehatan, merayakan pencapaian penting dengan membuka klinik SKIN+ dan SLIM+ yang ke-100 dan 101. 

Bertempat di Trans Studio Mall Cibubur, peresmian ini merupakan bagian dari komitmen Euromedica untuk menyediakan solusi perawatan kulit dan tubuh terbaik di Indonesia. 

Inovasi Perawatan dan Pemberdayaan Perempuan

Dalam acara peresmian yang dibalut dengan tajuk WomenPlus, Euromedica menghadirkan talkshow, konser, serta sesi pemberdayaan perempuan. 

Klinik SKIN+ dan SLIM+ kini menawarkan layanan Medical Trilogy yang mencakup kombinasi Aqua Clear, Laser, dan Infusion. Berbagai layanan ini untuk meningkatkan kecantikan alami serta kepercayaan diri perempuan Indonesia.

Acara WomenPlus juga menjadi platform edukatif, yang menampilkan pembicaraan inspiratif tentang pentingnya perawatan diri bagi perempuan. 

Perawatan berbasis teknologi di SKIN+ dan SLIM+ menawarkan hasil yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan individu.

Benny Winata, CEO Euromedica Group, menyampaikan bahwa pembukaan klinik ini mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam industri kecantikan di Indonesia. 

“Minat yang meningkat, terutama dari kalangan muda, menunjukkan kesadaran yang lebih besar akan pentingnya kesehatan kulit dan penampilan. SKIN+ dan SLIM+ hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menawarkan perawatan modern berbasis teknologi. Layanan ini fokus pada hasil yang maksimal serta disesuaikan dengan kebutuhan individu, memberikan pengalaman yang lebih personal,” kata Benny dilansir dari Press Release.Id (24/09/24). 

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penampilan, Euromedica terus menghadirkan inovasi di setiap kliniknya. Terutama untuk memenuhi kebutuhan generasi muda yang semakin peduli dengan perawatan kulit.

Teknologi Terkini untuk Perawatan Kulit

Klinik SKIN+ dan SLIM+ menggunakan teknologi canggih dari Amerika Serikat dan Eropa, memastikan bahwa setiap klien mendapatkan layanan terbaik. 

Tidak hanya fokus pada estetika, klinik ini juga menawarkan solusi kesehatan holistik. Solusi ini akan membantu perempuan merasa lebih percaya diri dan kuat dalam mencapai impian mereka.

Renny Hasibuan, GM Marketing Euromedica Group, juga menyatakan bahwa acara seperti WomenPlus merupakan cara Euromedica untuk lebih terhubung dengan komunitas perempuan. 

Di sisi lain, Euromedica juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan yang relevan dengan perkembangan pasar kecantikan.

Dengan pembukaan klinik ke-100 dan 101, Euromedica semakin memperkuat posisinya sebagai pilihan utama dalam perawatan kecantikan dan kesehatan di Indonesia. 

Indonesia International Hospital Expo 2024: Pameran Inovasi Kesehatan Terbesar di Asia Tenggara

Pameran alat kesehatan Indonesia International Hospital Expo ke-36. Foto: PT Okta Sejahtera Insani)

Indonesia International Hospital Expo ke-36 akan diadakan di Jakarta Convention Center pada 16-19 Oktober 2024, menargetkan 12.000 pengunjung per hari. 

Acara ini menjadi platform penting bagi industri kesehatan, menghadirkan teknologi kesehatan terbaru dan alat medis. Terdapat dari lebih dari 600 perusahaan dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Kolaborasi dengan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi kebutuhan medis. Peralatan tersebut mulai dari peralatan bedah, alat diagnosa, hingga sistem informasi rumah sakit.

Direktur Marketing & Finance PT Okta Sejahtera Insani, Yudha Imam Sutedja, menyatakan pameran ini menjadi ajang tahunan bagi manajemen rumah sakit di seluruh Indonesia untuk memperbaharui peralatan medis mereka.

“Setiap tahun, PERSI dan kalangan profesional di bidang kesehatan memanfaatkan Indonesia International Hospital Expo. Mereka menjelajahi serta memenuhi kebutuhan akan produk dan layanan kesehatan terbaru,” kata Yudha dilansir dari CNN Indonesia (17/09/24). 

Aneka Alat Kesehatan Dipamerkan pada Indonesia International Hospital Expo 2024

Sementara itu produk-produk yang dipamerkan di Indonesia International Hospital Expo 2024 ini meliputi banyak kategori. Mulai dari alat anestesi, laboratorium klinis, alat diagnostik, hingga peralatan gawat darurat. 

Inovasi terbaru dalam alat kesehatan rumah sakit juga akan diperkenalkan. Antara lain mencakup berbagai peralatan dari endoskopi hingga bronkoskopi, serta sistem informasi untuk rumah sakit.

Wadah Pertemuan Sesama Pelaku Industri Kesehatan

Salah satu fitur utama dari pameran ini adalah kesempatan untuk bertemu langsung dengan distributor dan pelaku industri. Pertemuan tersebut dapat dilakukan baik bersama pihak dari dalam dan luar negeri melalui Business Matching Forum

Hal ini memberikan peluang untuk memperluas jaringan bisnis di sektor kesehatan, baik di tingkat domestik maupun global.

Selain itu, pameran ini juga memperhatikan kebutuhan masyarakat umum. Misalnya dengan menyediakan peralatan kesehatan pribadi seperti alat cek gula darah, tekanan darah, hingga kursi roda. 

Kemudian dilakukan pula sesi bincang-bincang yang diadakan di Hall B JCC. Talkshow ini termasuk diskusi tentang kualitas hidup penderita penyakit Multiple Sclerosis dan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Pengunjung dapat melakukan registrasi secara online dan mengikuti berbagai pemeriksaan kesehatan gratis, seperti cek gula darah, golongan darah, tekanan darah, dan kolesterol. Tersedia pula kegiatan donor darah yang diadakan bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta. 

Dengan luas area pameran 9.527 m², Indonesia International Hospital Expo diakui sebagai pameran kesehatan terbesar di Asia Tenggara.

 

Alat Kesehatan Indonesia Hadir di Pameran Medbaltica 2024, Latvia

pameran medbaltica
Pertemuan antara Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dengan mitra dari Latvia berlangsung di sela-sela pameran Medbaltica 2024. Foto: ANTARA.

Indonesia mencatat sejarah baru dengan keikutsertaan perdana dalam pameran alat kesehatan (alkes) internasional, Medbaltica 2024. Pameran ini diadakan di Riga, Latvia, pada 19-20 September. 

Melalui fasilitasi Kedutaan Besar RI di Stockholm, sembilan perusahaan alat kesehatan Indonesia dari ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia) memamerkan berbagai produk dan teknologi medis lokal.

Langkah ini dianggap strategis karena membuka pintu bagi produk kesehatan Indonesia untuk merambah pasar Eropa Timur, khususnya di kawasan Baltik. 

Duta Besar RI untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo, menekankan pentingnya partisipasi ini dalam memperluas peluang bisnis di sektor kesehatan. 

“Ini adalah saat yang sangat signifikan bagi produsen kita untuk memperkenalkan produk mereka. Pameran ini sekaligus peluang menjalin kemitraan strategis dengan para pelaku industri kesehatan di Latvia serta wilayah Baltik,” kata Kamapradipta Isnomo dilansir dari ANTARA (21/0924). 

Pameran Medbaltica dan Jejaring Bersama Pihak Internasional

Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menggelar pertemuan bersama Kementerian Luar Negeri Latvia dan Latvian Chamber of Commerce and Industry (LCCI). 

Diskusi ini menitikberatkan pada potensi kerja sama bisnis dan investasi di sektor kesehatan antara kedua negara.

Sekretaris Jenderal ASPAKI, Dr. Cristina Sandjaja, optimistis partisipasi Indonesia di Medbaltica akan memperkuat posisi produk kesehatan lokal di pasar global. 

Hingga saat ini, anggota ASPAKI telah mengekspor produknya ke lebih dari 70 negara. Beberapa negara itu termasuk Amerika Serikat, Jerman, Australia, dan Afrika Selatan. 

Dukungan KBRI Stockholm dan kolaborasi dengan mitra lokal semakin memperkuat optimisme ini.

Selain membuka peluang ekspor, pameran ini juga memperluas distribusi produk alat kesehatan Indonesia di Latvia dan kawasan Baltik. 

Hubungan dagang antara Indonesia dan Latvia sendiri telah terjalin sejak 1993.

Pada tahun 2023, Indonesia menerima kunjungan dari 2.662 wisatawan asal Latvia. Di tahun yang sama, Latvia menginvestasikan sekitar 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp48,5 miliar) di Indonesia. 

Selain itu, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai 45,6 juta dolar AS (Rp691,3 miliar), dengan Indonesia mencatatkan surplus dalam perdagangan tersebut.

Kehadiran Indonesia di Medbaltica 2024 diyakini akan mendorong peningkatan ekspor alat kesehatan serta memperkuat kerjasama di sektor medis antara kedua negara.

 

Astra Otoparts Diversifikasi Bisnis: Dari Otomotif Hingga Alat Kesehatan

Foto: SWA. 

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) terus memperkuat posisinya di industri otomotif dan kini melakukan langkah baru. Perusahaan ini juga berekspansi dengan merambah ke bidang alat kesehatan (alkes). 

PT Astra Otoparts Tbk saat ini gencar memproduksi berbagai komponen kendaraan listrik (EV) dan hybrid. Produk-produk seperti disc wheel, driveshaft, resonator intake air, serta komponen khusus EV lainnya, dikembangkan melalui kerjasama dengan mitra serta riset internal.

Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili, menyatakan bahwa fokus perusahaan adalah kendaraan roda dua dan empat, baik untuk Astra maupun non-Astra. 

“Pengembangan komponen ini kami lakukan dengan mengandalkan pusat riset dan pengembangan perusahaan,” ujarnya pada acara Astra Media Day 2024 dilansir dari SWA (19/09/24).

Solusi Pengisian Daya untuk Kendaraan Listrik

Astra Otoparts juga memperluas bisnisnya dengan menyediakan solusi pengisian daya EV melalui merek Astra Otopower

Terdapat berbagai pilihan stasiun pengisian seperti home charging 7kw, standing home charging 22kw, hingga ultra fast charging hingga 240kw. Hingga Juni 2024, sudah ada 29 titik pengisian daya yang tersebar di gerai-gerai Astra Otoparts dan area publik.

Ekspansi ke Alat Kesehatan

AUTO kemudian memasuki sektor alat kesehatan dengan merek Grin. Hal ini bahkan telah dilakukan sejak pandemi Covid-19. 

Pada 2024, mereka meluncurkan lima produk baru, termasuk Baby Incubator dan Electrocardiography

Sophie menegaskan, “Kami yakin diversifikasi ini membawa manfaat jangka panjang bagi perusahaan.” 

Produk alat kesehatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan, terutama di semester kedua tahun 2024.

GRIN adalah merek utama PT Astra Komponen Indonesia yang berfokus pada produk non-otomotif. 

Dengan tagline “Growing for Innovation, Grow for Nation,” GRIN telah meluncurkan berbagai produk yang membantu masyarakat menjalani kehidupan lebih baik di era normal baru. 

Produk GRIN dibagi dalam tiga kategori: alat kesehatan, inovasi, dan wearable

Pertama kali diluncurkan pada April 2020, hingga pertengahan 2021, GRIN telah memperkenalkan lebih dari 10 produk. Mereka juga bekerja sama dengan distributor seperti Sigogrin dan InnoQ.

Meskipun gencar melakukan diversifikasi, harga saham Astra Otoparts pada perdagangan terakhir tetap stabil di angka Rp2.300. Sebuah angka yang mencerminkan kepercayaan pasar terhadap masa depan perusahaan.

 

Pemkab Banyuwangi dan Dunia Usaha Kolaborasi Bangun RS untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Banyuwangi

pelayanan kesehatan banyuwangi
Penandatangan nota kesepahaman antara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dan PT Bumisuksesindo. Foto: Detik. 

Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan PT Bumi Suksesindo untuk membangun rumah sakit di Kecamatan Pesanggaran, wilayah selatan Banyuwangi. Ini merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Banyuwangi. Selama ini banyak masyarakat yang masih jauh dari akses fasilitas kesehatan vital.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan rumah sakit ini penting untuk meningkatkan akses kesehatan bagi warga di wilayah terluar. 

“Kami ingin mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat di Pesanggaran dan sekitarnya dengan fasilitas yang lengkap dan berkualitas,” ujar Ipuk dilansir dari Detik (18/09/24).

Rumah sakit tersebut juga akan mendukung pelayanan bagi warga kurang mampu melalui BPJS Kesehatan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerataan layanan kesehatan di Banyuwangi, salah satu daerah terluas di Jawa Timur. 

Ipuk juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai sektor, termasuk dunia usaha, untuk mencapai tujuan ini.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit di Pesanggaran sejalan dengan kemajuan pendidikan kesehatan di Banyuwangi. 

“Saat ini, Jurusan Kedokteran Universitas Airlangga telah hadir di Banyuwangi.  Ditambah berbagai perguruan tinggi yang menawarkan program kesehatan seperti keperawatan, kebidanan, dan farmasi. Dengan keberadaan institusi-institusi pendidikan ini kebutuhan tenaga medis dapat lebih merata di seluruh wilayah Banyuwangi,” lanjut Ipuk. 

Peran Dunia Usaha di Bidang Pelayanan Kesehatan Banyuwangi

Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto, mengapresiasi keterlibatan perusahaan dalam pembangunan rumah sakit ini. Menurutnya, dunia usaha memiliki peran penting dalam mendukung sektor kesehatan. 

“Kami merasa terhormat bisa berkontribusi dalam proyek ini dan berharap rumah sakit ini menjadi fasilitas kesehatan berkualitas yang terjangkau bagi warga,” kata Seto.

Cahyono Seto menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit di Kecamatan Pesanggaran adalah bagian dari kontribusi positif perusahaan untuk meningkatkan layanan kesehatan di Banyuwangi. 

Proyek ini sudah melalui tahap perencanaan matang dan segera direalisasikan. Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi atas dukungannya. 

Ia juga mengajak dunia usaha untuk turut serta dalam memajukan sektor kesehatan. Seto berharap kerjasama ini menjadi momentum penting dalam menyediakan layanan kesehatan terjangkau dan berkualitas. Terutama bagi masyarakat di wilayah Pesanggaran dan sekitarnya.

Dengan rencana yang matang, pembangunan rumah sakit ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat serta mendukung peningkatan sektor ekonomi dan pendidikan di wilayah Banyuwangi.