Klinik Hemolife resmi menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk penderita gagal ginjal.
Jadi bagi pasien yang berobat di klinik yang terletak di Jalan A.H Nasution 57, Kota Bandung itu, nantinya jika melakukan hemodialis atau cuci darah maka biayanya bisa tercover seluruhnya oleh BPJS Kesehatan.
Direktur Utama Klinik Hemolife, Suriyanto mengatakan dengan kerja sama bersama BPJS Kesehatan, artinya masyarakat Bandung, khususnya Bandung Timur yang menderita gagal ginjal tidak usah lagi khawatir lataran permasalahan jarak berobat dan juga biaya.
“Kalau sudah gagal ginjal, itu artinya harus terus cuci darah, gak bisa sehari dua hari, itu cukup mahal,” jelas Suriyanto, Direktur Utama Klinik Hemolife.
Di klinik tersebut, sudah disiapkan lima unit mesin dialis modern atau mesin cuci darah. Selain itu, klinik ini juga akan dikelola oleh tim dokter berpengalaman, perawat, apoteker dan tenaga pendukung yang juga berpengalaman.
Suriyanto berharap, dengan kerja sama yang telah terjalin dengan BPJS Kesehatan ini, akan semakin membantu masyarakat dalam penderita gagal ginjal untuk layanan cuci ginjal.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung Mokhamad Cucu Zakaria mengatakan Klinik Hemolife menjadi Klinik Hemodialisa ke dua yang ada di Bandung yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dan dirinya memastikan, masyarakat yang melakukan cuci darah di Klink Hemolife akan dicover seluruhnya oleh BPJS.
“Iya nanti dicover semua, karena cukup mahal ya,” ungkap Cucu.
Dia menjelaskan, biaya cuci darah bagi penderita gagal ginjal memerlukan biaya yang cukup besar. Kalau saja rata-rata sekali cuci darah, maka harus mengelurkan paling tidak Rp1.000.000. Sedangkan minimal penderita gagal ginjal harus cuci darah minimal dua kali seminggu.
“Jadi kalau sebulan Rp8.000.000, itu kan mahal,” pungkas Cucu.