Saat ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih mendapatkan perawatan intensif di ruang intensive care unit (ICU) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya. Kendati begitu pihak Pemkot Surabaya menyatakan bahwa kondisi wanita yang yang kerap disapa Risma ini berangsur-angsur membaik.
Upaya untuk menyembuhkan Risma memang nampak optimal dilakukan oleh segenap pihak terkait. Diantaranya adalah mengerahkan 15 dokter spesialis yang terdiri dari dokter anestesi sebagai konsultan. Kemudian dokter paru untuk asma, dokter jantung, dokter radiologi, dokter penyakit dalam, hingga dokter mikrobiologi untuk menilai hasil laboratorium.
Tak hanya itu, alat kesehatan terbaik pun di dipasangkan ke tubuh Risma guna menjaga stabilitas kesehatannya.
“Kita (sesuai) protap (prosedur tetap), semua pasien yang di ICU, yang dibantu, dipasang alat bantu napas,” kata Kepala ICU sekaligus dokter spesialis anestesi, dr Hardiono.
Hal ini diamini oleh Kepala Humas RSUD dr Soetomo, Pesta Parulian. “Semua alat kesehatan kita pasang untuk lebih continous memonitornya. Alat monitor kesehatan. Banyak banget. Pokoknya kita all out untuk ibu kita ini,” tegas Pesta.
Masih ada lagi. Agar semakin mempercepat proses penyembuhan, rumah sakit membatasi kunjugan besuk serta menjauhkan alat komunikasi.
“Kita akan membatasi kunjungan karena ibu (Risma) dirawat secara intensif. Kita melihat serangan asma itu kan mempunya gradasi. Sementara kita jauhkan dari komunikasi supaya ibu bisa beristirahat dengan tenang,” terang Pesta.
Pada Selasa (25/6) pagi kesehatan risma dikabarkan memburuk. Kemudian dia dilarikan ke RSUD dr Soewandhi. Dab malam harinya langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Dari diagnosis dokter, Risma disebut menderita asma dan maag akut, serta menurunnya kondisi tubuh akibat diterpa kelelahan.