Mulai dari drone yang digunakan untuk mengirimkan darah di Rwanda hingga catatan kesehatan menggunakan teknologi blockchain di Estonia, menjelaskan memang digitalisasi untuk keperluan layanan kesehatan telah menyebar ke seluruh dunia. Namun bagaimana sistem ini diterapkan sangat bervariasi tergantung pada kebijakan pemerintah, wilayah dan sumber daya setempat.
Menyikapi hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis 10 pedoman untuk bagaimana seharusnya pemerintah sebuah negara menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan layanan kesehatan terhadap pasien. Rekomendasi ini menyarankan mulai dari bagaimana menggunakan teknologi digital untuk keperluan persalinan hingga penggunaan telemedicine untuk layanan pendidikan kesehatan.
“Memanfaatkan kekuatan teknologi digital sangat penting untuk mencapai cakupan kesehatan universal. Pada akhirnya, teknologi digital tidak berakhir dengan sendirinya; mereka adalah alat vital untuk meningkatkan kesehatan, menjaga keamanan dunia, dan melayani yang rentan,” ungkap Direktur Jenderal WHO dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dirinya melanjutkan, WHO bekerja untuk memastikan penggunaan teknologi digital untuk layanan kesehatan seefektif mungkin.
Pedoman ini dirancang untuk membantu para pengambil keputusan di departemen kesehatan pemerintah, sektor kesehatan publik dan pemangku kepentingan lainnya, lebih memahami bagaimana teknologi digital dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di negara masing-masing.
Dokumen 10 pedoman tersebut bisa Anda download dengan mengklik tombol di bawah ini. Selamat membaca!