Diabetes adalah penyakit dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin yaitu hormon yang membantu sel untuk mneyerap gula sebagai energi. Karena insulin tidak berfungsi normal, maka kadar gula dalam darah dapat menjadi sangat tinggi. Seiring berjalannya waktu, diabetes bisa menyebabkan kerusakan syaraf yang membuat penderitanya sulit untuk merasakan sensasi di ujung-ujung syaraf mereka.
Mengenal Diabetic Foot
Diabetic foot dapat diartikan sebagai berbagai macam komplikasi pada kaki yang ditemukan pada penderita diabetes. Komplikasi ini dapat berbentuk apa saja yang disebabkan kerusakan akibat tingginya kadar gula darah, dan apabila terjadi luka pada kaki akan sangat mudah menginfeksi. Rendahnya ketahanan tubuh dan kemampuan tubuh yang terbatas dalam menyembuhkan luka pada kaki penderita diabetes menyebabkan infeksi dapat bertambah parah, bahkan bisa terjadi kecacatan dan harus diamputasi untuk memutus infeksi dari kaki.
Luka yang terjadi di kaki penderita diabetes biasanya lebih sulit dan lama sembuhnya, dan jika terkena infeksi dalam waktu lama akan menyebabkan dampak yang fatal. Lalu adakah cara yang bisa dilakukan para penderita kaki diabetik untuk mencegah terjadinya luka dan pembusukan? Prinsipnya yaitu memperlakukan kaki seperti wajah. Lakukan perawatan kaki sehari-hari.
1. Hindari tekanan pada kaki
Hindari tekanan secara langsung pada kaki penderita diabetes yang mengalami ulserasi atau kapalan. Gunakan kursi roda dan tongkat penyangga saat berjalan untuk menghindari tekanan pada kaki. Jika perlu, gunakan total contact cast (TCC) yang berbentuk seperti perban untuk melapisi kaki dari telapak hingga lutut agar luka pada kaki kaki terhindar dari tekanan.
2. Gunakanlah alas kaki yang sesuai
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alas kaki untuk penderita diabetic foot:
- Jangan pernah meninggalkan rumah dengan tidak menggunakan alas kaki.
- Gunakan alas kaki dengan lapisan sol yang tebal dan dapat melindungi kaki dari
- kondisi cuaca lembap dan dingin.
- Hindari pemakaian high heels dan sepatu dengan ujung yang runcing serta terlalu ketat sehingga menekan permukaan kaki.
- Jangan menggunakan sandal dengan ujung yang terbuka.
- Gantilah kaus kaki Anda sehari sekali dan pilihlah kaus kaki yang longgar/tidak ketat.
3. Lakukan Pengecekan Kaki Sehari-hari
- Tetapkan waktu spesifik setiap hari untuk melakukan pengecekan kaki.
- Gunakan lampu penerangan yang baik saat melakukan pemeriksaan, sehingga Kamu bisa mendeteksi luka sekecil apapun.
- Kalau Kamu kesulitan melakukan pengecekan kaki secara keseluruhan, minta pertolongan orang lain.
- Cek seluruh bagian kaki, termasuk sela-sela jari kaki. Perhatikan apakah ada luka goresan, memar, lecet, ataupun perubahan warna kulit.
- Pastikan Kamu tidak mengalami luka kecil ataupun jamuran di sela-sela jari kaki.
- Perhatikan juga jika ada perubahan pada kuku kaki.
- Rawat dan jaga kelembapan kulit kaki.
Selain beberapa tips di atas, anda juga perlu untuk memperhatikan jika ada pertanda, seperti kemerahan ataupun pembengkakan. Keduanya bisa menjadi pertanda infeksi. Kalau anda merasa sudah terkena infeksi, segera periksakan ke dokter. Waspadai juga kalau anda terkena bisul di kaki.