Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Tiongkok telah menyatakan minat untuk membangun Diagnostic Center di provinsi yang dipimpinnya tersebut.
“Mereka dari Tiongkok bersama beberapa elemen datang ke Grahadi dan menyampaikan bahwa mereka ingin memberikan support untuk pembangunan di Jawa Timur, salah satunya Diagnostic Center,” kata Khofifah sebagaimana dilansir oleh Tribunnews.com.
Jika teralisasi, ini akan menjadi Diagnostic Center pertama di Indonesia. Calon investor yang datang, lanjut Khofifah, adalah salah satu dari lima perusahaan terbesar di dunia yang berkantor di Tiongkok.
Dalam pembicaraan bersama stakeholder Pemprov Jawa Timur, mereka memberikan penawaran format Diagnostic Center yang biayanya lebih murah namun didukung dengan perangkat alat kesehatan yang sudah teruji di tingkat dunia.
“Mereka menawarkan Diagnostic Center yang menggunakan alat yang sudah diapprove dari negara yang sudah menerapkan. Tapi kalau kita kan harus tetap dapat approve dari Kemenkes,” ucap Khofifah.
Meski sudah melakukan diskusi panjang dengan pihak investor, namun Khofifah menyebut bahwa masih harus ada pembicaraan lebih detail. Karena saat ini pembicaraan tersebut masih tahap awal.
Kedatangan mereka ke Jawa Timur baru tahap untuk mencocokkan program dan juga planning dengan perkembangan di Provinsi Jawa Timur. Sehingga ke depan dimungkinkan masih akan ada pembicaraan lebih lanjut.
“Nanti tenaga medis dan paramedisnya mereka sampaikan akan menggunakan paramedis dan tenaga medis lokal. Sehingga nanti akan dilatih dulu. Pembicaraan ini masih awal, namun kalau jadi ini akan jadi yang pertama di Indonesia,” tegas Khofifah.
Kendati menyambut baik keinginan investor asal Tiongkok ini, namun pihak Pemprov mengaku masih akan menbicarakan lebih lanjut terkait detail perencanaan dan studinya ke depan.