Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta kepada pihak-pihak terkai di sektor kesehatan untuk lebih inovatif dalam memproduksi alat kesehatan. Hal tersebut diungkapkannya pada rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-55 di ICE BSD, Tangerang.
“Dalam Pembangunan kesehatan semua sektor dituntut untuk semakin inovatif terutama untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak usia sekolah,” sebut Menkes Terawan.
Dirinya pun mengaku bangga karena bangsa Indonesia bisa mencipta beberapa alat kesehatan yang sangat inovatif dan tentunya dapat digunakan di kehidupan sehari-hari.
Mempersiapkan generasi unggul sangat penting, tegas Terawan, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Terlebih Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030 hingga 2045. Untuk itu, semua penunjang kesehatan butuh inovasi mulai dari alat kesehatan hingga program kesehatan yang diterapkan.
Kemenkes berupaya mengembangkan cara baru yang dapat mengakselerasi pembangunan kesehatan nasional. Cara tersebut merupakan inovasi yang diterapkan dalam program kesehatan.
Di antara sekian inovasi, baru-baru ini Kemenkes telah meluncurkan produk inovasi, antara lain Aplikasi Online Monitoring Kerja Sama Kementerian Kesehatan dengan Mitra Asing, Aplikasi Online Integrated Depository and Monitoring System (IDeMS).
Aplikasi online Emergency Operation Center (EOC), Aplikasi Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO), dan Aplikasi Bahan Baku Kosmetika (e-BBKOS).
Sebagai bentuk apresiasi, Kemenkes memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan Puskesmas di daerah, penghargaan karya anak bangsa bidang farmasi dan alat kesehatan, dan menggelar Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) Awards ke-3 tahun 2019.
“Saya sangat apresiasi adanya penghargaan ini dari karya anak bangsa untuk turut serta memikirkan solusi atas permasalahan bersama, khusus di bidang kegawatdaruratan, alat kesehatan, teknologi kesehatan, Germas, dan insan berprestasi di bidang kesehatan lainnya,” pungkas Terawan.