Menyambut era digital dan revolusi industri 4.0, Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) mengadakan seminar nasional ke-15 dan workshop bertema “Kiat-Kiat Menuju Digital dan Lean Hospital di Era Universal Health Coverage (UHC) dan Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”. Dimana tema ini diambil guna mempersiapkan rumah sakit di provinsi tersebut untuk memulai digitalisasi sistem dan layanan.
Dihimpun dari beberapa sumber, seminar dan workshop yang diadakan di Grand City Surabaya pada tanggal 24-26 April 2019 kemarin ini menghadirkan pemateri yang berasal dari dunia kedokteran, kesehatan, dan manajemen rumah sakit.
“Kami pihak Rumah Sakit juga akan ikut memasuki revolusi industri 4.0 yang digaungkan oleh pemerintah. Ini adalah step awal untuk masuk kesana,” ujar Humas Persi Jatim dr. Urip Murtedjo.
Dirinya menambahkan, digitalisasi RS penting dilakukan guna menyerdehanakan sistem kesehatan, keuangan, dan administrasi serta akan terhubung pula dengan jamninan kesehatan nasional.
“Kalau semua sudah digital enak, RS tidak banyak orang antri lagi. Kalau mau periksa mereka bisa lewat hp-nya dan sudah muncul jam berapa mereka harus datang tak perlu meunguu ber jam-jam lagi,” lanjut dr. Urip Murtedjo.
Mantan juru bicara RSUD dr Soetomo tersebut juga mengatakan bahwa semua RS di Indonesia harus mengikuti digitalisasi yang sudah digaungkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Kemenkes sudah menyuruh untuk digitalisasi. Semua harus ikut. di Jatim sendiri 90 persen RS sudah siap semua. Mereka melakukan digitalisasi sesuai kemampuan dan tingkat akreditasinya. Jadi setiap RS memiliki bigdata sendiri-sendiri sehingga untuk obat dan JKN akan lebih muda mengaturnya,” lanjut dia.
Urip Murtedjo juga menegaskan bahwa apabila RS tidak mau ikut dalam digitalisasi, Kemenkes tidak akan meluluskan tes akreditasinya.
Tercatat ada lima workshop yang diselenggarakan Persi, yakni:
1. Workshop Pimpinan RS, Komitemedik, Komite Keperawatan dan Tim Akreditasi RS SNARS Edisi 1 tentang Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) dan Tata Kelola RS (TKRS).
2. Uji Kompetensi Genset Sebagai SNARS.
3. Pemantapan Koding untuk Menghindari Dispute Coding dan Fraud di Era Digitalisasi dan Universal Health Coverage (UHC).
4. Roadmap Perbaikan Sistem Akuntansi Rumah Sakit.
5. Smart Hospital Pengembangan SIMRS & Aplikasi Inovasi Layanan Publik.