RSUD Provinsi Dr. (H.C) Ir. Soekarno, Bangka Belitung kemarin mengadakan seminar internasional bertajuk Interventional Pain Management (Managemen Nyeri Intervensi). Perhelatan yang digelar di Gedung Pertemuan Malaria Center ini menghadirkan empat orang pemateri.
Salah satunya adalah dr. Liong Liem berasal yang didatangkan dari Maastricht University Medical Center Netherlands. Sedangkan pemateri lainnya adalah dr. Willy Halim dari Anestesiology Fakultas Kedokteran Univeristas Brawijaya Malang, dr. Said Shofwan dari RS Islam Sultan Agung Semarang, dan dr. Wignyo Santosa dari RS Islam Sultan Agung Semarang.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Mulyono Susanto, mewakili Gubernur Provinsi Bangka Belitung yang berhalangan hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Mulyono berpendapat bahwa pain management ini sudah sangat berkembang, dan Provinsi Bangka Belitung juga akan menjadi provinsi yang serius mengembangkan isu ini.
“Kita akan kembangkan di sini. Kita sudah punya tenaga ahli yang saat ini sedang sekolah. Kalau semua dokter spesialis sudah mengetahui apa itu pain management, masyarakat kita juga akan diuntungkan, karena ini intervensinya sangat kecil, tidak perlu bedah lagi, hanya menggunakan jarum suntik. Dan alat di kita sudah sangat memungkinkan,” ujar Mulyono.
Sementara itu, perwakilan dari RSUD dr. Farhan mengatakan jika seminar ini diadakan karena intervensi nyeri belum banyak dikenal dan RSUD Provinsi juga sedang serius melakukan pengembangan intervensi nyeri. Dirinya melanjutkan, ika pengembangan intervensi nyeri sudah berjalan selama satu tahun, dan terus mengalami tren positif dengan terus bertambahnya pasien.
Seminar yang berlangsung selama dua jam tersebut, dihadiri tak kurang dari 90 dokter spesialis yang saat ini praktek di berbagai instansi kesehatan di wilayah Bangka Belitung.