spot_img

RSUD Blora: 116 Tahun Pengabdian di Bidang Kesehatan

RSUD Blora di Jawa Tengah memiliki kisah perjalanan panjang yang mengesankan. Hingga kini bangunan beserta tenaga medis tetap setia memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Sebuah bentuk pengabdian 116 tahun lamanya dan masih berjalan hari ini dan seterusnya.

Menyambut ulang tahun setiap tanggal 27 Maret, menarik untuk disimak bagaimana kisah perjalanan faskes dengan nama lengkap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora ini.

Menurut sumber rujukan dari Liputan 6 (15/03/2023), Badan Zending mendirikan rumah sakit di Blora untuk bidang kesehatan, dengan nama Rumah Sakit Umum Zending Blora pada tahun 1907. Saat itu, rumah sakit hanya memiliki fasilitas terbatas seperti kamar operasi dan telepon bantuan sambungan dari Rembang.

Pada awalnya, Rumah Sakit Zending Blora berlokasi di Jl Gunung Sindoro, Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora Kota (sekarang SDN I Tempelan). Kemudian, rumah sakit pindah ke Jalan dr.Sutomo, Blora pada tahun 1912 hingga saat ini.

Sementara itu pemerintah Belanda turut membantu anggaran operasional rumah sakit Zending pada masa itu.

Menurut Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, bahan-bahan sejarah tentang rumah sakit tersebut masih terbatas dan data lama yang tersimpan juga belum banyak. Masih ada banyak data yang harus ditelusuri mulai dari tempat pertama didirikan hingga kepindahan ke lokasi rumah sakit saat ini.

Sejarah Nama R. Soetjiono Menjadi Nama RSUD Blora

Karena pendanaan Rumah Sakit Umum Zending awalnya dibantu oleh Jerman dan Belanda, peristiwa Perang Dunia II tak pelak membuat kerjasama ini pudar dan terpecah. Diperparah dengan kedatangan Jepang ke tanah air medio 1942.

Ketika itu pihak Gereja Jawa Selatan yang mengambil pengelolaan Zending Blora. Kemudian menyerahkan Rumah Sakit Zending Blora ke Bupati Blora pada tanggal 27 Maret 1950 untuk mengantisipasi kelangsungan rumah sakit. Pada saat penyerahan, kepemimpinan Rumah Sakit Zending Blora yang dipegang oleh dr. R Soetijono diserahkan ke Bupati Blora yang menjabat pada waktu itu, yaitu R Siswadi Djojo Soerono dari tahun 1950 hingga 1952.

Menurut keterangan dari Direktur RSUD Blora, dr. Puji Basuki, penggunaan nama dr. R Soetijono untuk RSUD Blora adalah karena beliau pernah menjabat sebagai pimpinan Rumah Sakit Zending Blora yang kemudian diserahkan ke Bupati Blora pada masa itu.

Bunker Bawah Tanah yang Bersejarah

Direktur RSUD Blora, dr. Puji Basuki menunjukkan posisi bunker bawah tanah untuk menyimpan obat yang sudah dilapisi keramik. Foto: Liputan 6.

dr. Puji Basuki, Direktur RSUD Blora, menceritakan beberapa peninggalan Belanda yang masih ada di rumah sakit tersebut. Dari aset-aset itu hanya beberapa yang masih ada. Salah satunya adalah bunker yang terletak di bawah ruang Rawat Inap RSUD Blora.

Bunker merupakan jenis bangunan pertahanan militer yang biasanya dibangun di bawah tanah dan banyak dibangun pada masa Perang Dunia I dan II. Pada masa itu, bunker besar dibangun untuk mengantisipasi kemungkinan perang nuklir.

Menurut dr. Puji Basuki, bunker tersebut masih difungsikan saat ini, tetapi bukan untuk bersembunyi, melainkan digunakan sebagai tempat penyimpanan obat-obatan.

“Tetap kami jaga dan digunakan untuk menyimpan obat,” katanya.

Dr. Puji Basuki berharap bahwa RSUD Blora, yang telah berumur, akan menjadi tempat rujukan bagi masyarakat di Blora. Ia berharap rumah sakit tersebut menjadi pusat pengabdian dengan semangat dan visi yang tinggi, mencontohi semangat para dokter dan tenaga medis pada awal berdirinya rumah sakit.

“Kita terus berbenah. Selamat ulang tahun untuk para karyawan di rumah sakit ini,” katanya.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x