Perusahaan riset pasar Netscribes, Inc baru-baru ini menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa potensi pasar produk atau layanan Telehealth di seluruh dunia akan mencapai nilai USD 25,30 miliar pada 2022.
Faktor utama yang memicu melonjaknya produk ini tak lain adalah dampak kemajuan teknologi dan infrastruktur kesehatan.
Kendati begitu, teknologi ini bukan tak memiliki kendala dalam pemsarannya. Tingginya biaya instalasi teknologi ini serta terbenturnya masalah dengan peraturan dalam negeri tiap negara menjadi faktor utama. Selain itu, penetrasi internet yang rendah khusunya di negara dunia ketiga, menjadi faktor lain yang menghambat.
Amerika Utara diperkirakan akan memegang pangsa pasar terbesar sepanjang periode 2017-2022, sedangkan kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tertinggi.
Perbaikan infrastruktur kesehatan diharapkan bisa menarik lebih banyak dana dan investasi serta mendukung pertumbuhan teknologi baru seperti layanan telehealth.
Peningkatan populasi usia lanjut mendorong pasar Telehealth di Eropa. Jerman berkontribusi secara signifikan karena ketersediaan internet berkecepatan tinggi, penggunaan kartu eHealth, dan penetrasi telepon seluler yang tinggi.