Terkait wabah corona yang melanda Tiongkok, pemerintah setempat dikabarkan membangun sebuah rumah sakit berkapasitas 1000 tempat tidur di kota Wuhan khusus untuk menangani pasien yang terkena virus tersebut.
Wuhan dipilih sebab memang wabah corona berasal dari kota tersebut. Namun yang menjadi sorotan, pemerintah Tiongkok memberi target bahwa pembangunan harus selesai dalam enam hari saja. Waktu yang sangat singkat.
Keputusan pemerintah Tiongkok untuk membangun rumah sakit di pusat kota Wuhan tersebut muncul akibat adanya laporan kekurangan tempat tidur di rumah sakit rujukan wabah. Salah satu orang yang mencari perawatan di Kota Wuhan dilaporkan mereka tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah sakit karena telah dibanjiri oleh pasien.
Fasilitas kesehatan juga dikabarkan telah kehabisan tempat tidur dan peralatan diagnostik untuk pasien dengan gejala seperti demam.
Ada 3 kontraktor yang ditunjuk untuk mensukseskan pembangunana ini. Salah satunya adalah kontraktor China State Construction Engineering. Mobilisasi mesin berat dan tenaga kerja pun dilakukan. Sedangkan material yang digunakan adalah jenis pracetak.
“Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada. Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, tidak hanya akan dibangun dengan cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak,” seperti dilansir oleh media lokal Changjiang.
Kendati waktu yang ditargetkan sangatlah singkat, namun sebelumnya pemerintah Tiongkok berpengalaman membangun rumah sakit darurat dalam waktu yang sama singkatnya, yaitu hanya tujuh hari. Adalah Rumah Sakit Xiaotangshan.
Rumah sakit yang terletak di pinggiran utara China itu dibangun untuk merespon krisis akibat wabah SARS pada tahun 2003.