Sejumlah peneliti Tiongkok beberapa waktu lalu mengumumkan telah menemukan cara baru dalam menangani pasien Covid-19. Yaitu dengan menggunakan obat antimalaria. Klorokuin fosfat yang terkandung dalam obat tersebut, diklaim memiliki efek penyembuhan tertentu pada pasien yang terserang penyakit pernapasan akibat infeksi virus corona baru.
Klorokuin fosfat selama ini biasa digunakan untuk mengobati malaria, penyakit yang disebabkan oleh protozoa dan menular ke manusia lewat gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Dan sekarang pemerintah Tiongkok dikabarkan gencar melakukan uji coba penggunaan obat tersebut untuk pasien Covid-19 di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing serta rumah sakit di Provinsi Guangdong dan Provinsi Hunan.
Terkait hal tersebut, ahli mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, menjelaskan bahwa memang klorokuin fosfat memiliki efek antivirus. Karena itu bisa digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19 penyakit akibat infeksi virus corona baru.
“Jadi zat klorokuin punya antimalaria sekaligus punya aktivitas antivirus. Obat itu juga dipelajari untuk pengobatan HIV. Meski belum diketahui apakah bisa untuk virus apa saja, yang jelas zat itu pernah diteliti juga punya aktivitas anti-HIV,” katanya.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 21 Februari 2020, virus corona baru atau Covid-19 telah menginfeksi 76.769 orang di 26 negara, dengan kasus terbanyak di Tiongkok dengan 75.569 kasus.