spot_img

Peningkatan Kapasitas Distribusi Alat Kesehatan di Papua Melalui Pelatihan CDAKB

distribusi alat kesehatan
Pelatihan CDAKB yang diadakan oleh Gakeslab Papua. Foto: Warta Plus.

Meningkatkan kualitas distribusi alat kesehatan (alkes) di Papua, 30 Pejabat Teknis (PJT) dari perusahaan distributor alkes di daerah tersebut menjadi peserta pelatihan. Tepatnya mereka berpartisipasi dalam Pelatihan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) di Kota Jayapura pada Kamis (9/11).

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Labkesda Papua, Selly Ajawaila. Ia mewakili Pemerintah Provinsi Papua. Turut hadir Ketua Umum Gakeslab Papua, Denny Bonai, dan Helsy Pahlemy. Kemudian hadir pula Ketua Tim Kerja Pengawasan dan Sertifikasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, yang juga menjadi salah satu narasumber.

Dalam sambutannya, Ajawaila mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan ini. Ia juga menegaskan pentingnya pemahaman petugas distribusi terkait cara penanganan yang tepat terhadap alat kesehatan.

“Alkes, sebagai barang yang bersifat sensitif, membutuhkan penanganan yang benar agar tetap berfungsi optimal. Khususnya ketika tiba di tempat tujuan distribusi,” kata Ajawaila dilansir dari Wartaplus (09/11/2023).

Ajawaila mengingatkan peserta pelatihan untuk memperhatikan aspek-aspek krusial. Berbagai aspek tersebut contohnya tempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan alkes. Penyimpanan yang tepat dapat menghindari kerusakan dan kontaminasi yang dapat mengancam integritas alat kesehatan tersebut.

Distribusi Alat Kesehatan dan Faktor Geografis

Kondisi geografis Papua yang luas dan unik menambah kompleksitas dalam menyalurkan alat kesehatan. Oleh karena itu, pelatihan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan distribusi alkes di Papua dapat dilakukan dengan lebih baik. Dalam artian lebih serius, profesional, dan memenuhi standar yang ditetapkan.

“Pelatihan ini akan sangat membantu mencapai tujuan distribusi alkes yang baik. Kemudian juga berdampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tegas Ajawaila.

Helsy Pahlemy, selaku narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, menyoroti pentingnya menjadikan PJT sebagai tenaga profesional yang dapat memahami regulasi dengan baik. Dalam konteks Papua, di mana ancaman alkes palsu atau ilegal sangat mungkin terjadi, Pahlemy menekankan perlunya kesadaran PJT terhadap regulasi yang berlaku.

“Mereka harus sangat memahami dan menyadari apa saja regulasi yang berlaku saat ini,” ujar Pahlemy.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta dari 30 perusahaan alat kesehatan di Papua dan direncanakan berlangsung selama 2 hari, hingga 10 November 2023. Nixon Ayomi, Sekretaris Gakeslab Papua, menyebut pelatihan ini sebagai yang pertama kali diadakan oleh Gakeslab Papua.

Sementara itu pelatihan ini memiliki narasumber dari Kementerian Kesehatan dan Gakeslab Pusat. Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan profesionalisme PJT. Dengan begitu mampu menghasilkan distribusi alat kesehatan yang lebih baik, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua.

 

Pemerintah RI Melalui Kemenkes Berikan Bantuan Alkes ke Palestina

bantuan alkes ke palestina
Presiden Jokowi kirim bantuan dari Indonesia ke Gaza, Palestina. Foto: Kita Bisa.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai pihak dari Pemerintah Republik Indonesia berencana memberikan bantuan alkes ke Palestina. Bantuan alat kesehatan (alkes) ini merupakan tahap kedua. Dengan nilai $2 juta yang jika dikonversikan ke rupiah sekitar Rp30 miliar.

Bantuan ini rencananya akan ditujukan ke rumah sakit yang membutuhkan di wilayah Palestina.

“Bantuan ini merupakan kelanjutan dari yang sudah kita kirim bersama Pak Presiden Jokowi kemarin. Jadi, kita mau bantu lagi dengan 2 juta USD,” ujar Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Pernyataan ini ia sampaikan saat berkunjung ke RSUD Kabupaten Tangerang, Banten pada hari Rabu (8/11/2023) dilansir dari Liputan 6.

Budi menjelaskan bahwa Kemenkes RI sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina. Kemudian, mereka sudah memberitahu daftar perlengkapan yang dibutuhkan.

“Pihak Palestina dan Indonesia saling berkomunikasi. Menteri Kesehatan Palestina sudah mengirimkan daftar alat-alat yang mereka perlukan,” ucapnya.

Bantuan Alkes ke Palestina Termasuk Peralatan Medis Canggih

Palestina memerlukan banyak bantuan alat-alat kesehatan termasuk peralatan besar. Berbagai alat medis tersebut untuk keperluan radiologi dan penanganan pasien yang memerlukan peralatan modern. Misalnya X-ray, ventilator, set alat untuk operasi, obat-obatan dan lain-lain.

“Saat ini kita sedang dalam proses pembelian alat-alat berukuran besar tersebut. Contohnya ada X-ray, ventilator, set operasi, dan lainnya,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia bersedia memberikan bantuan dan sedang dalam proses pembelian. Diperkirakan dalam dua sampai tiga minggu ke depan, peralatan sudah terbeli dan akan segera dikirim ke Palestina.

“Kita perkirakan dalam waktu 2 -3 minggu sudah ada, dan langsung kita kirim,” tutur Menkes Budi.

Sebelumnya Indonesia sudah mengirimkan bantuan seberat 51,5 ton ke Palestina pada 4 November 2023. Dibawa menggunakan dua buah pesawat berjenis Hercules dari Halim Perdanakusuma, Jakarta. Selain dua Hercules, bantuan juga dibawa oleh satu buah pesawat jenis kargo yang lepas landas dari Bandara Internasional, Soekarno – Hatta.

“Bantuan dikirim menggunakan dua pesawat membawa 21 ton. Kemudian sisanya dari Soekarno-Hatta dengan pesawat kargo. Membawa lebih banyak yaitu sekitar 30-an ton,” ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma.

Jokowi menyatakan pesawat tersebut akan mendarat dulu di Jeddah, Arab Saudi untuk menunggu giliran masuk ke Bandara El Arish Mesir. Setelah itu, baru bantuan dibawa ke Gaza.

 

Alkes Penyakit Prioritas Dapat Anggaran Rp5,6 Triliun dari Kemenkes

alkes penyakit prioritas
Menkes Budi Gunadi Sadikin pada paparan di Komixi IX DPR RI. Foto: TVP Parlemen.

Kemenkes terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,6 triliun untuk alat kesehatan (alkes) penyakit prioritas.

Alkes penyakit prioritas adalah alkes yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, atau mengobati lima penyakit utama yang menjadi prioritas pemerintah. Lima penyakit itu antara lain penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan bayi lahir prematur.

Kemenkes RI telah menghabiskan dana sebesar Rp5,6 triliun pada tahun 2022 dan 2023 untuk menyediakan alkes bagi penanganan lima penyakit utama yang menjadi fokus pemerintah.

“Ini adalah upaya untuk memperkuat semua RSUD. Jumlahnya antara lain 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi. Penyediaan alkes ini demi memberikan layanan kesehatan untuk penyakit-penyakit tersebut,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari Antara (07/11/2023). Menkes menyampaikan hal ini dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI yang dilakukan secara daring di Jakarta, Selasa.

Alkes Penyakit Prioritas untuk Berbagai Tingkatan Rumah Sakit

Lima penyakit utama yang dimaksud meliputi pelayanan jantung. Mulai dari pemasangan ring, kemudian layanan stroke, sampai bedah kanker dengan kemoterapi. Lalu ada pula layanan batu ginjal dengan hemodialisa, dan bayi lahir prematur. Kondisi bayi prematur ini untuk bayi yang memiliki berat kurang dari 1.800 gram.

Menkes Budi menjelaskan bahwa pengadaan alkes pada 2022 mencakup 465 alkes dengan anggaran Rp3,2 triliun. Lalu pada 2023 telah menghabiskan Rp2,4 triliun untuk 230 alkes. Menurut Menkes, alkes-alkes tersebut disalurkan ke tiga tingkatan rumah sakit. Dimulai dari kelas madya, utama, dan paripurna, di seluruh wilayah.

Dana tersebut juga digunakan untuk pengadaan alkes yang berhubungan dengan radioterapi. Beberapa diantaranya seperti mamografi, cath lab, MRI, dan Linex. Menkes Budi menyebutkan bahwa 183 dari 202 alkes yang beradiasi telah mendapatkan izin penggunaan di Indonesia dari Bapeten per 31 Oktober 2023.

Menteri Kesehatan juga mengatakan izin tersebut diperlukan untuk mengukur tingkat paparan radioaktif alkes. Kemenkes juga meningkatkan komunikasi dengan Bapeten demi mempercepat pemberian izin penggunaan alkes beradiasi.

 

Pemprov Jabar Siapkan Rumah Sakit untuk Tangani Cacar Monyet

tangani cacar monyet
Pemprov Jabar antisipasi monkeypox. Foto: Warta Ekonomi.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan rumah sakit khusus untuk tangani cacar monyet. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau udara. Gejala cacar monyet antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, lepuh, dan ruam kulit.

Bey Machmudin, yang menjabat sebagai Gubernur Jabar, mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, mencuci tangan, dan menghindari kontak dengan yang terjangkit.

“Kalau ada yang terinfeksi atau bergejala, rumah sakit di Jabar sudah siap menampung,” ujar Bey kepada wartawan di Bandung, Senin (6/11/2023) dilansir dari Warta Kota.

Ia menyampaikan, hanya ada satu pasien positif cacar monyet yang tersisa di Jabar dan sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.

“Satu orang di RSHS. Kemudan sembuh satu, dan pasien di Bogor negatif. Jadi tersisa satu orang saat ini,” tuturnya.

Pola Hidup Sehat dapat Membantu Tangani Cacar Monyet dari Segi Preventif

Pejabat Gubernur Jabar juga turut mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Selain itu, ia juga mengingatkan agar nakes yang bertugas di fasilitas kesehatan untuk memakai masker dan rajin cuci tangan.

“Pola hidup sehat adalah antisipasi utama. Kemudian usahakan untuk tidak melakukan kontak langsung bersama mereka yang diduga terjangkit. Khususnya nakes harus sangat berhati-hati. Gunakan masker, cuci tangan, makan makanan yang jelas sumbernya dan bergizi,” paparnya.

Bey mengatakan tidak ada kebijakan pembatasan wilayah meskipun ada 25 orang yang terinfeksi cacar monyet di Ibu Kota dan sedang dirawat. Bey menekankan pentingnya pola hidup sehat dengan menghindari kontak langsung.

“Jaga selalu gaya dan pola hidup sehat. Kemudian hindari kontak langsung bersama mereka yang diduga terkena monkeypox. Kita tidak sampai melakukan pembatasan, dan lain-lain,” katanya. Insyaallah, dengan olahraga cukup kita bisa tetap sehat ditambah dengan melakukan pola hidup sehat,” tutupnya.

Indonesia Kirimkan Bantuan Medis dan Bahan Logistik Sebanyak 51,5 Ton ke Palestina

bantuan medis dan logistik
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo menyerahkan bantuan kepada Palestina sebanyak 51,5 ton. Foto: Detik.

Kecamuk konflik di Gaza, Palestina membuat banyak pihak terketuk untuk membantu masyarakat di sana yang menjadi korban. Indonesia menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan medis dan bahan logistik sejumlah 51,5 ton. Bantuan tersebut berupa alat medis, bahan makanan, dan keperluan lainnya seperti tenda dan selimut untuk masyarakat Palestina.

Bantuan tersebut dilepas oleh Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan). Beliau sendiri mendampingi Joko Widodo, Presiden RI di Lanud Halim Perdanakusuma, di Jakarta.

Dilansir dari Detik (04/11/2023), terlihat sejumlah anggota kabinet lainnya turut hadir dan mendampingi Jokowi. Menteri-menteri tersebut seperti Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dan Pratikno, selaku Menteri Sekretaris Negara.

Bantuan Medis dan Bahan Logistik Diserahkan kepada Dubes Palestina

Pada Sabtu (4/11/2023) pagi, Jokowi dan rombongan menterinya datang ke Lanud Halim Perdanakusuma. Di sana, ia disambut oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.

Jokowi menyampaikan bahwa bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina akan segera dikirim ke Bandara El-Arish, Mesir, sebelum diteruskan ke Gaza.

Bantuan yang dikirimkan pada kesempatan kali ini merupakan tahap pertama. Berbagai keperluan logistik tersebut dibawa oleh dua Hercules C-130 TNI AU dan Hercules A-1328.

Tambahan RS TNI AL untuk Memberikan Pelayanan Medis

Indonesia melalui pihak Kementerian Pertahanan terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan kepada Palestina. Selain berisi bahan-bahan logistik, bantuan yang diberikan juga berupa bentuk lain. Salah satunya yaitu Menhan mengupayakan penyaluran kapal laut dari TNI AL untuk memberikan bantuan medis untuk masyarakat Palestina. Ia juga menegaskan bahwa tindakan Israel tidak dapat diterima dan sangat kejam.

“Terjadinya tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza tidak bisa diterima. Kekerasan di sana harus secepat mungkin dihentikan,” ujar Menhan dikutip dari akun Instagram miliknya.

 

Fapon Beri Solusi Diagnostik untuk Penyakit Menular dan Narkoba di Indonesia Hospital Expo 2023

Penyakit Menular dan Narkoba
Fapon turut hadir di Hospital Expo 2023. Foto: Antara.

Fapon, salah satu perusahaan terkemuka di bidang diagnostik in vitro (IVD), memberikan solusi diagnostik untuk penyakit menular dan narkoba di Indonesia Hospital Expo 2023. Perusahaan ini juga menampilkan berbagai produk dan teknologi inovatif. Keseluruhan produk tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di Indonesia.

Sebagai perusahaan life science terkemuka, Fapon menampilkan inovasi terbarunya di Indonesia Hospital Expo 2023 yang diadakan pada tanggal 18-21 Oktober 2023. Di acara ini, Fapon akan meluncurkan beberapa produk baru. Antara lain bahan baku alat tes HIV-P24 dan alat tes narkoba (DOA), serta solusi terpadu untuk chemiluminescent immunoassay (CLIA).

Dilansir dari Antara (30/10/2023), salah satu produk yang dipamerkan Fapon adalah HIV-P24. Sebuah bahan baku alat tes HIV generasi keempat terbaru yang memiliki sensitivitas tertinggi.

Selain dapat mendeteksi varian epidemi yang tersebar di seluruh dunia, HIV-P24 juga memiliki kemampuan mendeteksi HIV 2 P26. Untuk meningkatkan dan memvalidasi kinerja alat pemeriksaan, Fapon juga dapat menyediakan panel kendali mutu (QC) sendiri.

Menanggulangi Masalah Penyakit Menular dan Narkoba Global

Fapon juga akan menampilkan bahan baku alat tes cepat DOA di pameran tersebut. Bahan baku ini menangani masalah global terkait konsumsi narkoba. Alat tes urin POCT yang banyak digunakan saat ini menjadi metode pemeriksaan penting di berbagai tempat, seperti tempat kerja dan rumah sakit.

Bahan baku DOA Fapon mampu mendeteksi banyak komponen. Contohnya amfetamin, barbiturat, dan buprenorfin. Dengan sensitivitas tertinggi, bahan baku ini memenuhi standar internasional dalam pengetesan urin.

Dengan dukungan pabrik berskala industri, Fapon mampu menjamin kualitas. Baik dari pengiriman tepat waktu, layanan verifikasi, dan dukungan teknis dalam pengembangan alat pemeriksaan bagi klien.

Memperkuat Industri IVD Indonesia

Setelah memasuki pasar Indonesia selama beberapa tahun terakhir, Fapon telah menunjukkan komitmen dalam memperkuat perkembangan industri IVD lokal lewat produk dan solusi terkini.

Perusahaan ini juga telah memiliki kantor di Indonesia. Kehadiran kantor tersebut bertujuan untuk membantu mitra-mitra lokal. Terutama bagi mereka yang ingin mengikuti sertifikasi Alat Kesehatan Diagnostik (AKD) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

 

Mindray Perkenalkan Alat Uji Cardiac Biomarker, Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jantung

Alat Uji Cardiac Biomarker
Ilustrasi alat uji dari Mindray.

Mindray, salah satu perusahaan teknologi medis terkemuka di dunia, baru-baru ini memperkenalkan alat uji cardiac biomarker terbarunya. Alat tersebut yaitu HS-cTnI dan NT-proBNP. Alat uji ini dapat memberikan hasil yang akurat dan cepat dalam mendiagnosis penyakit jantung, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan jantung bagi pasien.

Mindray (SZSE: 300760), salah satu perusahaan terdepan di dunia di bidang peralatan dan solusi medis, baru saja meluncurkan alat uji cardiac biomarker. Yaitu troponin I (hs-cTnI) dan NT-proBNP dengan sensitivitas tinggi.

Kedua alat uji ini melengkapi portofolio cardiac biomarker untuk membantu diagnosis dan pengobatan penyakit kardiovaskular (CVD). Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, sehingga pemeriksaan dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

Beberapa pedoman medis merekomendasikan penggunaan cTnI dan NT-proBNP sebagai biomarker utama. Penggunaan kedua alat ini terutama untuk mengevaluasi kemungkinan Acute Coronary Syndrome (ACS) dan gagal jantung. ACS dapat dilakukan pemeriksaan dini, penentuan risiko, diagnosis cepat, dan pemantauan terapi.

Alat Uji Cardiac Biomarker Hasil Kolaborasi dengan HyTest

Mindray tidak sendirian dalam mengembangkan alat untuk mendiagnosis gangguan jantung ini. Dilansir dari Antara (31/10/2023), Mindray mengembangkan penguji cardiac biomarker dengan HyTest. HyTest adalah vendor yang mengembangkan antigen dan antibodi ternama dalam skala global.

HyTest juga terkenal dengan keunggulannya dalam cardiac biomarker. Perusahaan ini membuat material kompleks troponin jantung (cardiac troponin) yang dijadikan standar troponin internasional oleh AACC pada 2004.

Sementara itu, kedua alat uji ini telah diuji oleh Wuhan Asian Heart Hospital di China dan Hennepin Healthcare Research Institute di Amerika Serikat. Dari hasil uji tersebut didapatkan bukti kinerja klinis yang sangat baik.

Alat Uji Mindray hs-cTnI: dapat mengukur tingkat kerusakan myocardial dengan tingkat deteksi tinggi dan CV rendah. Peralatan uji dari Mindray ini juga telah melebihi standar minimum hs-cTn dengan memberikan tingkat deteksi yang sangat tinggi, yaitu 93% antara LoD dan URL ke-99.

Kemudian juga memiliki CV yang sangat rendah, yaitu di bawah 5% pada URL ke-99. Kinerja ini menunjukkan sensitivitas, presisi, dan reliabilitas yang sangat tinggi dalam mengukur tingkat kerusakan myocardial. Penelitian algoritma diagnostik 0-2 jam yang dilakukan oleh Hennepin Healthcare Research Institute juga menunjukkan efektivitas alat uji ini dalam mendeteksi dan memantau kondisi jantung dalam periode kritis.

Mindray juga Kembangkan Alat Uji NT-proBNP

NT-proBNP adalah cardiac marker yang telah terbukti berguna untuk pengobatan gagal jantung. Tingkat presisi CV ≤5% mampu mengurangi pengaruh dari 55 obat-obatan yang sering digunakan untuk penyakit jantung. Kinerja ini menunjukkan reliabilitas NT-proBNP dalam mendeteksi dan merawat gagal jantung.

“Kami berhasil menciptakan sinergi antara antibodi inovatif dan penelitian HyTest tentang cardiac biomarker. Dengan teknologi dan platform reagen Mindray yang handal. Kemudian kami akan terus menyediakan solusi-solusi yang dapat meningkatkan hasil pengobatan pasien penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya,” kata Dr. Jianwen He. Ia adalah Chief Scientific Officer, Mindray IVD.

 

Dua Rumah Sakit Baru di Balikpapan untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat

rumah sakit baru balikpapan
RS Sayang Ibu Balikpapan yang akan ditingkatkan statusnya. Foto: goalkes.

Sebagai kota yang berpotensi menjadi pusat bisnis dan industri di wilayah timur Indonesia, Balikpapan juga membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Untuk itu, Pemerintah Kota Balikpapan berencana membangun dua rumah sakit baru di kawasan tersebut.

Muhammad Taqwa, seorang anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, telah mengungkapkan kebutuhan mendesak akan fasilitas kesehatan yang memadai di kota Balikpapan. Dia mengemukakan bahwa Balikpapan masih memerlukan rumah sakit yang dapat memberikan layanan rawat inap yang dilengkapi dengan peralatan medis yang lengkap untuk masyarakat di tingkat kecamatan.

Menurutnya, ketersediaan fasilitas kesehatan yang merata adalah tanggung jawab bersama, terutama bagi warga yang tinggal di daerah timur dan barat kota minyak tersebut. Mereka seringkali menghadapi kendala dalam hal akses dan biaya ketika harus pergi ke rumah sakit.

Taqwa mengumumkan kabar baik untuk penduduk Balikpapan, yakni pembangunan dua rumah sakit di kota tersebut.

Kita telah menuntaskan pembahasan APBD murni tahun 2024, dan Alhamdulillah, terdapat alokasi anggaran untuk membangun dua rumah sakit di dua lokasi, yaitu Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur. ”

Dua Rumah Sakit Baru di Balikpapan dengan Peningkatan Status Faskes

Menurut hasil pembahasan APBD 2024, Taqwa menjelaskan bahwa ada dua rumah sakit yang akan dibangun dengan peningkatan status fasilitas kesehatan (faskes) yang ada. Pertama, akan meningkatkan status Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat. Kedua, akan mengubah status Puskesmas Lamaru menjadi rumah sakit. Ini dilakukan untuk memberikan akses pengobatan yang setara dengan rumah sakit bagi warga di kedua kecamatan.

Taqwa menambahkan, “Kita hanya perlu menunggu realisasi proyek ini pada tahun 2024. Meskipun persetujuan ini belum final, kami telah membahasnya bersama tim anggaran pemerintah. DPRD telah menyetujui alokasi anggaran serta skema tahun jamak (multi years).”

Menurut pandangan Taqwa, pembangunan rumah sakit ini sangat mendesak. Mengingat kapasitas fasilitas kesehatan yang ada di kedua kecamatan tersebut belum mencukupi untuk layanan rawat inap.

Saat ini, pasien yang memerlukan perawatan rawat inap harus dirujuk ke faskes lain. Semisal ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu, dan RS Siloam, dengan jarak cukup jauh dari Balikpapan Timur.

“Rumah Sakit Balikpapan Barat akan mendapatkan pendanaan Rp 35 miliar di tahap awal. Dan juga perbaikan rumah sakit pasti di Balikpapan Timur akan mendapatkan dana sebesar Rp 35 miliar,” tambahnya

 

Ventilator Buatan Dalam Negeri Memenuhi Standar Internasional, Diharapkan Bisa Tarik Investasi Asing

ventilator buatan dalam negeri
Ilustrasi ventilator. Foto: Galeri Medika.

Indonesia berusaha menunjukkan kualitas ventilator buatan dalam negeri agar bisa bersaing di pasar global. Salah satu caranya adalah dengan membantu PT Stechoq Robotika Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran internasional Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2023 di Singapura Expo.

Menurut Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier, ventilator buatan Indonesia sudah sesuai dengan standar internasional.

“Kami berharap pameran ITAP 2023 bisa menarik investor dan mitra kerja dari industri alat kesehatan asing,” katanya dalam siaran pers yang dikutip dari Republika, Senin (30/10/2023).

Di pameran ITAP 2023, Indonesia memamerkan ventilator emergency C01 yang berukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa (portable). Alat ini memiliki fitur dan fungsi yang sama dengan versi sebelumnya yaitu Ventilator V01. Kemenperin juga mendukung pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri termasuk komersialisasi produk-produk hasil riset dan inovasi terkait.

“Indonesia kini mampu menghasilkan ventilator darurat portabel yang satu kelas dengan buatan luar negeri. Ini adalah sesuatu yang patut kita banggakan,” katanya.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal ILMATE menginisiasi pembuatan ventilator V01 yang merupakan ventilator ICU pertama buatan anak bangsa di Indonesia. Inovasi ini merupakan kerjasama dengan berbagai pihak. Antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Swayasa Prakarsa, PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), PT Stechoq Robotika Indonesia dan CV Rajawali 3D. Kemudian dokter spesialis anestesi konsultan intensive care unit RSUP DR Sardjito Yogyakarta juga turut andil di dalamnya.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendorong hilirisasi alat kesehatan guna mencapai kemandirian nasional di bidang alat kesehatan dan mengurangi ketergantungan impor.

Ventilator Buatan Dalam Negeri untuk Meningkatkan Daya Saing di Industri Kesehatan

Taufiek menjelaskan, ventilator dalam negeri akan meningkatkan daya saing industri alat kesehatan nasional dengan produk global. Kemenperin sudah memasukkan produk alat kesehatan ke dalam katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Ventilator V01 sebesar 43,61%. Dengan nilai kandungan lokal lebih dari 40%, ventilator ini termasuk ke dalam produk yang wajib dibeli saat proses pengadaan pemerintah atau BUMN. Alat ini juga telah resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan,” katanya

Pada pameran ITAP 2023, PT Stechoq Robotika Indonesia juga menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Adex Aile Co Ltd Jepang. Lingkup kerja sama meliputi proses perakitan, pemasaran, dan maintenance support.

Produk yang akan dikerjasamakan adalah peralatan pengujian keamanan kelistrikan untuk produk alat kesehatan elektronik. Alat uji ini sudah sesuai dengan pengujian standar internasional yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan produk alat kesehatan berbasis elektronik di dalam negeri.

 

Ekspor Obat Buatan Indonesia: Menarini Incar 11 Negara di Asia Pasifik

obat buatan Indonesia
Menarini Asia-Pacific, mengirimkan produk obat bebas buatan Indonesia. Foto: Liputan 6.

Menarini Asia-Pacific (Menarini), sebuah perusahaan biofarmasi Eropa, mengumumkan prestasi besar dalam industri farmasi Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2023. Mereka secara resmi memulai produksi perdana obat buatan Indonesia.

Produksi tersebut dilakukan di fasilitas manufaktur eksklusif mereka, PT Menarini Indria Laboratories (MiLab) yang terletak di Cikarang, Jawa Barat. Langkah ini juga menandai pengiriman perdana produk obat bebas ke Korea Selatan dengan merek ‘Dermatix Ultra Wound Treatment Gel.’

Presiden Direktur PT Menarini Indria Laboratories, Idham Hamzah, menyatakan bahwa untuk batch pertama, mereka mengirimkan sebanyak 90 ribu unit obat dengan total 48 batch. Pada akhir tahun 2023, sekitar 300 ribu tabung Dermatix Ultra Wound Treatment Gel akan tiba di Korea Selatan dalam tiga SKU yang berbeda: 7 gr, 15 gr, dan 30 gr.

Idham Hamzah dengan bangga mengungkapkan bahwa mereka telah mulai mengekspor produk ini ke Korea Selatan. Rencananya, produk Dermatix Ultra Wound Treatment akan segera dijual ke 10 negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Berbagai negara tersebut termasuk Australia, Taiwan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Hong Kong, dan Tiongkok. Mereka juga telah menerima persetujuan untuk ekspor ke Australia.

Ekspor Obat Buatan Indonesia Membuktikan Kualitas

Prestasi ini menjadi bukti kualitas produk farmasi buatan Indonesia yang mampu bersaing di pasar Asia Pasifik. Perusahaan Menarini telah mengadopsi budaya yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan memperkuat kemampuan manufaktur mereka dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19.

Investasi dalam peralatan manufaktur baru, lisensi dan sertifikasi internasional, termasuk sertifikasi ISO 45001, ISO 14001, dan sertifikasi Halal, telah menjadi dasar kesuksesan perusahaan ini.

Teknologi baru yang diterapkan juga telah meningkatkan kemampuan manufaktur MiLab, dengan produksi mencapai 3,5 juta produk tahun lalu. Dengan hampir 100 staf, MiLab siap memberikan kontribusi lebih besar. Antara lain mempercepat pertumbuhan perusahaan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan produksi untuk pasar ekspor.

“Kehadiran MiLab di Indonesia adalah bukti bahwa kualitas produk Indonesia dapat bersaing di pasar Asia Pasifik. Juga menjadi referensi bagi perusahaan lain yang ingin memasuki pasar Indonesia.” kata Nurul Ichwan dilansir dari Liputan 6 (29/10/2023). Ia adalah Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Republik Indonesia (BPKM RI).

Dr. Dra Lucia Rizka Andalucia, yang menjabat sebagai Kepala Divisi Farmasi dan Alat Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyoroti pentingnya industri farmasi yang kuat.

“Indonesia berkomitmen tinggi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan berkualitas. Kehadiran Menarini Asia-Pacific di Indonesia mendukung transformasi kesehatan Indonesia melalui fasilitas manufaktur farmasi mutakhir,” kata Dr Lucia Rizka.