Diabetes melitus yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah, merupakan penyakit yang dapat dikendalikan dengan menjalani pola hidup sehat. Selain itu pemeriksaan secara rutin kadar gula darah penting dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini.
Sayangnya, untuk memantau kadar gula dalam darah para diabetasi saat ini tergolong rumit. Pasalnya pemeriksaan kadar gula darah masih membutuhkan tindakan invasif dengan jarum suntik untuk mengambil sampel darah pasien. Selain itu, alat ukur kadar gula darah atau glukometer yang ada di pasaran umumnya terdiri dari beberapa komponen yang mahal.
Kondisi ini mendorong lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membuat alat ukur kadar gula darah atau glukometer yang diberi nama Glucosaga. Yang membedakan dari glukometer yang sudah ada di pasaran, alat ini dapat bekerja tanpa menggunakan jarum suntik.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Ayu Rahmawati Kautsar Dieni dari Prodi Teknologi Informasi, Nurul Fajriati Setyaningrum dan Atika Nurul Haniyyah dari Prodi Gizi Kesehatan, serta Abdullah Ibnu Hasan dan Ardi Yusri Hilmi dari Prodi Elektronika dan Instrumentasi. Kelimanya mengembangkan alat dengan bantuan dana hibah DIKTI yang dikemas dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2017 dan berhasil lolos melaju pada PIMNAS 2017 di Makasar.
Alat yang diberi nama Glucosaga ini mereka kembangkan memiliki prosedur penggunaan alat yang cukup sederhana. Langkah pertama, meletakkan sensor pada telinga bagian bawah kemudian menekan tombol start. Selanjutnya, akan langsung dapat terlihat hasil pembacaan kadar glukosa darah yang ditampilkan pada layar LCD.
Ayu Rahmawati mengatakan bahwa alat ini juga dilengkapi dengan aplikasi smartphone Glucosaga yang dapat membantu penderita dalam mengetahui riwayat perjalanan penyakit diabetesnya. Data hasil pembacaan kadar glukosa darah dapat dikirim dan disimpan secara berkala pada aplikasi.
Aplikasi Glucosaga juga memiliki fitur-fitur yang dapat membantu pengguna dalam mengatur gaya hidupnya yakni SagaDiary, Reminder, dan Activity Track. SagaDiary digunakan untuk melihat riwayat dari kadar glukosa darah dan riwayat konsumsi kalori maksimal per hari. Reminder berfungsi sebagai pengingat untuk beberapa aktivitas tertentu seperti minum obat, olahraga, dan sebagainya. Sedangkan Activity Track adalah fasilitas untuk menulis segala aktivitas yang dilakukan.
“Kami berharap dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung Indonesia lebih mandiri dalam memproduksi alat kesehatan. Untuk saat ini kami masih dalam tahap riset dan pengembangan sehingga bisa masuk ke tahap produksi,” pungkas Ayu.