Dilansir oleh Wall Street Journal (WSJ), startup manajemen penyakit kronis Livongo Health siap akan lakukan langkah Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
Perusahaan tersebut juga dilaporkan sudah menggunakan jasa Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan JPMorgan Chase sebagai underwriters dan menargetkan valuasi hingga 1 miliar Dolar AS.
Meski terkesan agak tertutuo, CEO Livongo Glen Tullman tidak menyangkal kemungkinan bahwa perusahaannya akan melakukan tahun ini.
“Saya rasa yang Anda inginkan adalah membangun perusahaan besar yang memiliki banyak pilihan hingga Anda bisa melakukan apa saja. Banyak kepentingan di sana, tetapi saat ini kami fokus 100 persen pada pembangunan produk berkelas dunia yang melakukan tiga hal: hal yang dicintai pengguna kami, hal yang memberi hasil nyata bagi mereka, dan hasil klinis. Yang pada pada akhirnya yang mampu menghemat dan mengurangi biaya layanan kesehatan.”
Kendati begitu, John Hallock, VP of corporate communications Livongo menolak mengkonfirmasi dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak berkomentar di ruang umum tentang rencana pembiayaan Livongo berikutnya.
Sejak diluncurkan lima tahun lalu Livongo memang diprediksi akan menjadi salah satu bintang baru sebagai startup kesehatan. Perusahaan tersebut sukses mengembangkan sayap dari manajemen diabetes hingga hipertensi dan pemantauan berat badan. Lalu kemudian mengakuisisi MyStrength untuk melengkapi layanan kesehatan mental dan perilaku kedalam lini produk jasanya.
“Pasien menginginkan satu tempat untuk dikunjungi, satu aplikasi, satu pelatih. Buatlah hidup kami lebih mudah, bukan justru lebih sulit,” kata CEO Jelas Tullman terkait alsan dan misi dibentuknya startup ini.
Di sisi lain, IPO Livongo juga akan mendorong perusahaan ke arah yang lebih transparan, dengan menyediakan pandangan bagi pengamat industri untuk memantau keuntungan atau kerugian industri manajemen digital kondisi penyakit kronis.