Insomnia dapat mengakibatkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat yang memicu peningkatan nafsu makan sehingga menyebabkan obesitas dan diabetes, jantung koroner, hipertensi, gangguan imun sistem dan masih banyak lagi. Hal ini juga berhubungan dengan gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan dan pikun.
Di era modern, insomnia tidak hanya diderita oleh orang tua, tapi juga dialami oleh masyarakat usia produktif karena faktor gaya hidup masa kini, tekanan hidup, kafein, dan lainnya. Dalam jangka panjang, orang dengan penyakit insomnia terancam mengalami penurunan produktivitas dan kualitas hidup dikarenakan krisis. Di Indonesia sendiri, prevalensi insomnia dilaporkan 10 persen dari jumlah populasi atau sekitar 28 juta orang.
Hal ini menyebabkan banyak perusahaan kesehatan mengembangkan berbagai perangkat yang dapat membantu mengatasi “krisis tidur” tersebut. Mulai dari matras tidur, bantal, selimut, obat-obatan, pijat, dan lain-lain. Salah satunya adalah Kasur kesehatan Tidur besutan Am Life.
Menurut pendiri Am Life International Lew Mun Yee, kasur kesehatan ini memanfaatkan terapi potensial listrik – yang telah diteliti secara ilmiah dan terbukti di Jepang sejak beberapa dekade yang lalu.
Dirinya melanjutkan bahwa Kasur kesehatan Am Life bertujuan untuk ‘menciptakan kesehatan dari tidur’ dengan cara yang alami, yang artinya tanpa obat-obatan, tanpa injeksi dan non-invasif. Hal ini mendorong proses penyembuhan alami tubuh, memberikan terapi paling mendasar untuk manusia modern melalui pendekatan ‘perawatan kesehatan tidur’ dengan mengatasi akar penyebab kebiasaan hidup kita sehari-hari.
Kasur perawatan potensial listrik Am Life 100 persen diimpor dari Jepang. Pada awal tahun 1928, Jepang telah menemukan terapi potensial listrik dan setelah 40 tahun menjalani studi klinis, Kementerian Kesehatan Jepang melabeli terapi potensial listrik sebagai peralatan medis pada tahun 1968. Kasur termoterapi potensial Am Life sebagai alat kesehatan diyakini dapat memperbaiki delapan gejala-gejala seperti sakit kepala, insomnia berat, bahu atau sakit leher, sembelit, gangguan pencernaan, tangan dan kaki dingin, nyeri saraf dan otot dan kelelahan kronis.