Inkubator bayi adalah perangkat berbentuk seperti tabung dengan bagian pelindung terbuat dari kaca atau plastik. Fungsi alat ini untuk melindungi bayi yang lahir prematur dan kondisi lain yang membutuhkan perawatan intensif.
Alat kesehatan ini biasanya tersedia di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) atau ruang perawatan intensif neonatal. Fungsi utamanya adalah menjaga kondisi bayi dengan masalah kesehatan atau bayi prematur.
Fungsi
Inkubator bayi memiliki fungsi utama untuk menyediakan lingkungan dan kondisi ideal bagi bayi khususnya untuk bayi yang lahir prematur.
Dilansir dari Webmd, bayi prematur tidak memiliki kemampuan mengatur suhu tubuh dan hanya memiliki sedikit kandungan lemak sehingga rawan mengalami hipotermia. Kondisi seperti ini beresiko menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan kemampuan tubuh memproduksi panas. Apabila ini dibiarkan berpotensi menyebabkan kesulitan nafas sampai gangguan pertumbuhan.
Inkubator mencegah hipotermia dengan memberikan suhu optimal untuk bayi. Suhu di dalam inkubator dapat diatur baik secara manual atau otomatis berdasarkan suhu tubuh bayi. Alat ini juga berfungsi memberikan kelembaban yang dibutuhkan untuk mencegah bayi mengalami gangguan kulit.
Fungsi tambahan lain yaitu memberikan perlindungan dari paparan dunia luar. Salah satunya suara. NICU adalah area yang sibuk dan cenderung bising. Inkubator mampu melindungi bayi dari paparan suara dan cahaya yang dapat mengganggu mereka untuk tidur. Apabila paparan ini dibiarkan bisa berpotensi menyebabkan naiknya tekanan darah dan stres pada bayi.
Berbagai Jenis InkubatorÂ
Secara umum inkubator untuk bayi terdiri dari tiga, yaitu inkubator terbuka, tertutup, dan portabel.
1. Terbuka
Dilansir dari Halodoc, inkubator terbuka adalah alat yang berfungsi untuk menghangatkan dan memberi sinar pada bayi. Sesuai namanya, alat ini tidak dilengkapi tabung transparan di bagian atas. Kelebihan inkubator jenis ini mudah bagi dokter atau perawat untuk menjangkau bayi. Di sisi lain tidak memiliki fitur pengendali kelembaban udara dari luar.
2. Tertutup
Perlindungan ekstra mampu diberikan oleh inkubator tertutup. Berbeda dari jenis terbuka, perangkat ini dilengkapi oleh sistem penyaringan untuk menghalau kuman dari luar ke dalam.
Perbedaan utama berikutnya dibandingkan inkubator terbuka terletak pada sistem penyebaran panas dan fitur pengendalian suhu. Inkubator tertutup dilengkapi fungsi untuk menghembuskan suhu hangat lewat kanopi yang ada di sekitar bayi.
Selain itu kelembaban dan suhu bisa dikendalikan manual melalui tombol kendali di luar inkubator. Selain dikendalikan manual, sistem pengendalian ini juga bisa dikendalikan otomatis dengan masukan (input) dari sensor yang terpasang pada kulit bayi.
3. Portabel
Seperti namanya, inkubator portabel mudah dipindahkan atau dibawa ke mana saja. Biasanya digunakan bagi bayi yang perlu dipindahkan dari dan ke satu lokasi atau rumah sakit ke fasilitas kesehatan lain.
Untuk menjaga kondisi bayi saat dipindahkan maka perangkat ini sudah dilengkapi oleh berbagai pendukung. Mulai dari pompa infus, ventilator mini, monitor pernapasan, oksimeter, dan tabung oksigen.
Kondisi Bayi yang Perlu Menggunakan Inkubator
Ada beberapa kondisi sehingga menyebabkan bayi membutuhkan inkubator. Beberapa diantaranya:
1. Bayi Prematur
Kelahiran prematur adalah alasan paling umum mengapa bayi membutuhkan beberapa waktu untuk berada di dalam inkubator. Bayi yang lahir lebih cepat dari perkiraan, atau sebelum mencapai 37 minggu dapat mengalami beberapa gangguan.
Gangguan tersebut antara lain berat badan yang kurang, gangguan suhu tubuh, sampai kondisi organ vital yang tidak stabil. Dengan menggunakan inkubator, bayi di dalamnya diberikan bantuan untuk mengatur suhu tubuh dan kondisi untuk meningkatkan kalori untuk tumbuh kembang organ bayi.
2. Trauma Saat Persalinan
Proses lahir yang sulit atau traumatik menyebabkan kekurangan oksigen atau gangguan peredaran darah. Dokter dapat menangani kondisi kurang ideal ini dengan memasukkan bayi ke dalam inkubator. Tindakan ini juga dapat mencegah cedera otak pada bayi.
3. Infeksi
Bayi yang baru lahir cenderung belum memiliki sistem imun yang kuat sehingga rentan terpapar infeksi dan penyakit. Perangkat ini mampu meminimalisir resiko infeksi yang dapat diderita bayi.
4. Sindrom Gangguan Pernapasan
Respiratory Distress Syndrome (RDS) atau Sindrom Gangguan Pernapasan adalah gangguan yang disebabkan kondisi paru-paru yang belum berkembang sempurna. Gangguan RDS menengah dapat diatasi dengan mesin yang mendorong udara melalui hidung. Sementara itu bagi bayi dengan gangguan RDS berat mungkin membutuhkan ventilator atau tabung pernafasan.
5. Hipoglikemia
Kondisi kadar gula dalam tubuh terlalu rendah. Hipoglikemia dapat disebabkan lahir prematur, infeksi, atau lahir dari ibu yang menderita diabetes.
6. Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir
Selain masalah suhu tubuh, bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau sedikit lemak alami cenderung memiliki masalah kesehatan yang serupa dengan bayi prematur. Oleh karena itu, inkubator dapat memberikan oksigen tambahan dan lingkungan yang tepat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Inkubator bayi merupakan fasilitas penting dalam perawatan bayi yang membutuhkan perhatian khusus, terutama yang lahir prematur atau dengan kondisi kesehatan yang memerlukan pengaturan lingkungan yang ideal.
Dengan adanya inkubator berkualitas, fasilitas kesehatan dapat memberikan perawatan terbaik. Proses tumbuh kembang bayi menjadi maksimal dan kondisi kesehatannya selalu terjaga.