Indonesia Healthcare Forum bekerjasama dengan IDSMed akan kembali mengadakan program penghargaan IndoHCF Awards 2018 guna berkontribusi dan mendorong inovasi alat kesehatan lokal. Mengingat pasar alat kesehatan Indonesia tahun 2018 ini diperkirakan melampaui 1 miliar dollar AS, atau setara Rp 13,5 triliun namun 92 persennya masih didominasi produk luar.
“Dari data konservatif yang kita peroleh pasar alkes kita itu tembus 1000 juta dolar AS. Kalau dirupiahkan Rp 13,5 triliun. Itu masih didominasi produk luar misalnya alat CT-Scan impor nilainya bisa Rp 8 miliar. Hitung saja kalau mereka menjual 10 buah. Sementara produsen alkes lokal masih berkutat di teknologi tempat tidur yang harganya mungkin hanya Rp 30 juta, bahkan ada yang lebih murah,” kata Ahyahudin Sodri, Manajer Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) pada konferensi pers IndoHCF Award II- 2018 di Kota Kasablanka, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ramli Laukaban, VP Director idsMed Indonesia mengatakan, pihaknya menggandeng IndoHCF karena visi yang sama untuk menggerakkan inovasi dan layanan kesehatan di Indonesia.
“Maka kita dorong melalui penghargaan bagi individu yang melakukan sesuatu yang ekstra terkait kategori-kategori dalam IndoHCF Award,” kata Ramli.
Ini adalah kedua kalinya ajang ini diadakan. Karya-karya sebelumnya telah diabadikan di dalam sebuah buku.
“Kami sudah terbitkan buku mengenai harapan dan kenyataan JKN. Juga buku yang memuat 10 besar inovasi per kategori dari IndoHCF Award 2017. Ini bukan milik idsMed. Tetapi diinformasikan kepada siapa pun yang ingin mengembangkan inovasi terbaik untuk menjadi produk nasional,” kata Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, SpP, MARS.