Pada pertemuan Joint Working Group (JWG) yang diadakan di Den Haag beberapa waktu lalu, delegasi Kementerian Kesehatan Indonesia dan Belanda sepakat untuk mempercepat implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Kesehatan yang sebelumnya sudah ditandatangani tahun lalu.
Kedua negara sepakat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan konkret dalam area kerja sama penguatan sistem kesehatan. Diantaranya adalah pengembangan program dokter layanan primer di Indonesia termasuk untuk pengembangan dan penguatan aspek kebijakan dan kapasitas tenaga pengajar dokter layanan primer, pengembangan program kerja sama Sister Hospital untuk kolaborasi penanganan kanker, program peningkatan kapasitas dalam rangka penguatan sistem pendidikan bidan, perawat, dan caregiver, serta pendidikan vokasional bagi tenaga kesehatan Indonesia.
Lebih lanjut, kedua delegasi tersebut juga sepakat untuk pengembangan pelayanan kesehatan ramah lansia yang inovatif melalui penguatan tim layanan geriatri multi disiplin berbasis rumah sakit, pelaksanaan program kerja sama dalam rangka pengendalian resistensi antimikroba, pelaksanaan kerja sama kedua negara di bawah kerangka Global Health Security Agenda (GHSA), kolaborasi dalam rangka peningkatan kapasitas industri kefarmasian dan alat kesehatan Indonesia, dan pengembangan fasilitas laboratorium hewan yang terstandarisasi internasional.
Kedua delegasi juga sepakat untuk menyusun dan memfinalisasi Dokumen Joint Action Plan dalam waktu dekat sehingga dapat ditandatangani oleh kedua pejabat tinggi Kemenkes kedua negara.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Dubes RI dan Diaspora Indonesia yang hadir menyatakan dukungannya terhadap kerjasama ini. Termasuk rencana Kemenkes RI menyelenggarakan Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Belanda pada kesempatan berikutnya.