Bertepatan dengan Bulan Peduli Kanker Payudara, RS Dharmais mendapatkan bantuan sebesar Rp 325 juta dari Seeding Progress and Resources for the Cancer Community: Metastatic Breast Cancer Challenge (SPARC MBC Challenge).
Tak hanya itu, rumah sakit khusus kanker ini juga mendapatkan pelatihan, mentoring, dan berbagai kesempatan untuk menghadiri pertemuan di ranah internasional untuk memperoleh ilmu kedokteran baru dari organisasi-organisasi dunia.
“Kita merasa sangat bangga karena telah terpilih menjadi satu dari 11 organisasi kanker di dunia yang mendapatkan kesempatan untuk bergabung bersama organisasi di dunia untuk mengikuti program SPARC,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Dharmais, Prof dr Abdul Kadir, seperti dikutip dari situs Liputan6.com.
Di Indonesia sendiri terdapat 58.256 kasus kanker payudara. Dari jumlah tersebut 22.692 meninggal dunia sepanjang tahun 2018. Ternyata, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya dukungan dana.
Kanker payudara telah menjadi salah satu kanker yang paling banyak terjadi di dunia. Diperkirakan pada tahun 2018 lalu, 600.000 kematian disebabkan oleh kanker payudara.
“Kesempatan besar ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kami untuk meyakinkan pasien kanker payudara yang sudah mengalami penyebaran pada organ tubuh lainnya untuk diperhatikan dengan semestinya,” jelas Abdul.
Penyakit kanker payudara bisa menjadi lebih berbahaya karena dapat bermetastasis atau menyebar ke bagian organ tubuh yang lainnya. Penyebarannya dapat terjadi ke paru, otak, hati, dan tulang.
Hingga saat ini, belum ada obat spesifik untuk kanker payudara yang sudah bermetastasis. Sehingga belum ada obat yang bisa digunakan pasien untuk memperpanjang hidup. Tetapi, perawatan di rumah sakit dapat membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya.