Google dan AT Kearney menyebutkan bahwa dalam 1-2 tahun ke depan startup kesehatan akan menjadi salah satu target para investor di tanah air. Hal ini dipengaruhi karena masih sedikitnya dana yang mengucur di sektor tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam hasil survei Indonesia Venture Capital Outlook 2017.
Survei yang dilaksanakan oleh Google Indonesia ini dilakukan kepada 25 responden yang terdiri dari VC lokal dan mancanegara. Dimana 25 persen-nya menyatakan bahwa pihak mereka akan melakukan investasi ke startup kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
“Mungkin mereka melihat what’s the next wave ya, karena kan investasi ke e-commerce dan ridesharing itu kan udah banyak dan tentunya investor mencari yang belum banyak masuk. Value-nya masih relatif rendah dan kelipatan ke depannya lebih tinggi. Jadi kelihatannya mereka akan ke sisi itu” jelas Mifza Muzayan, Sales Operation & Strategy Lead, Google Indonesia.
Meski begitu, tak berarti investor akan berhenti menggelontorkan dana ke startup di sektor lain seperti e-commerce, fintech dan transportasi. Mereka dinilai tetap akan membidik kedua perusahaan rintisan digital yang bergelut di kedua sektor tersebut meski tren akan mengarah ke sektor lainnya.
Dalam survey tersebut, Google dan AT Kearney juga meriset sejauh mana kepercayaan investor terhadap pasar startup tanah air. Hasilnya kepercayaan investor meningkat. Hal itu ditunjukan di mana investasi terhadap perusahaan-perusahaan startup tumbuh 68 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, yaitu dari angka USD 1,4 miliar pada tahun 2016 melesat menjadi USD 3,0 miliar di bulan ke-8 tahun 2017.