ECRI Institute, organisasi nirlaba yang fokus pada bidang kesehatan dikabarkan akan segera meluncurkan laboratorium evaluasi peralatan medis pertamanya di Selangor, Malaysia. Ini sekaligus merupakan aboratorium pertamanya yang berada di luar Amerika Serikat (AS).
Laboratorium yang bernama ECRI International Research Centre tersebut akan digunakan untuk meneliti dan mengevaluasi alat kesehatan yang beredar di Eropa dan Asia. Hal ini diharapkan bisa membantu profesional medis dalam pengambilan keputusan, yang berarti akan akan mempengaruhi keselamatan pasien. Peluncurannya sendiri dijadwalkan pada tanggal 11 April mendatang.
Peralatan yang dijual secara internasional akan dievaluasi di Malaysia di bawah protokol yang sama yang digunakan ECRI Institute di Amerika Serikat. Tim dari AS ditugaskan untuk melatih teknisi Malaysia untuk menjamin akurasi, konsistensi, dan kendali kualitas.
“Riset ini akan membantu kami memahami keamanan dan efektivitas peralatan medis yang digunakan seluruh dunia.” Ujar presiden & CEO ECRI Dr. Marcus Schabacker.
Program evaluasi Internasional ini akan menilai kinerja, workflow, perawatan, keamanan dan kegunaan faktor manusia untuk seluruh teknologi yang sedang dinilai. Perangkat pertama yang dievaluasi mencakup pompa infuse bervolume besar, lampu pembedahan, analyzer gas darah point-of-care, mesin ultrasonografi portable, unit continuous positive airway pressure (CPAP) dan sistem radiografi digital.
“Pendirian fasilitas riset ini membuka banyak peluang di masa depan. Termasuk adanya peluang kolaborasi dengan pemerintah,” Ujar Eric Woo, regional director ECRI Institute wilayah Asia-Pacific.
Selain itu, organisasi nirlaba ini berencana menggunakan ECRI International Research Centre untuk program latihan dan investigasi kecelakaan yang terkait dengan peralatan kesehatan.