Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) beberapa waktu lalu menggelar Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC). Ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah digelar pada tahun 2017. Adapun pameran tersebut diikutio oleh 232 peserta dari 18 negara dan 3 paviliun nasional dari Tiongkok, Korea Selatan dan Jerman.
Membuka acara, Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Oscar Primadi dalam sambutannya mengatakan kedokteran gigi berperan penting dalam peningkatan kualitas kesehatan nasional. Tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut.
Sesuai dengan roadmap Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 – 2030, melalui IDEC diharapkan menjadi momentum berbagai pihak untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan gigi dan mulut sehingga Indonesia bisa bebas karies gigi pada 2030.
“Program-program capacity building terus dilakukan pemerintah untuk peningkatan skill dokter di wilayah Indonesia bagian timur, mengatur penyebaran dokter gigi di wilayah terpencil, pemberian beasiswa dokter gigi dan sebagainya,” urainya.
Sementara itu, Ketua PB PDGI Sri Hananto Seno menyampaikan bahwa IDEC bukan sekedar pameran dagang alat kesehatan kedokteran gigi, tapi sekaligus juga menjadi wadah “transfer of knowledge” bagi para profesional dokter gigi di Indonesia agar lebih responsif terhadap perkembangan teknologi kedokteran gigi.
PDGI juga menilai pentingnya penguasaan teknologi kedokteraan gigi yang didukung oleh perangkat alat kedokteran gigi mumpuni merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Sebab faktanya, baru sekitar 10% dari kebutuhan alat kesehatan dan bahan baku kedokteran gigi Indonesia dipenuhi oleh industri lokal. Sementara sisanya 90% masih bergantung pada bahan-bahan dan alat kedokteran gigi impor.
Untuk itu dia berharap para pelaku industri kesehatan di Indonesia terdorong memproduksi bahan baku dan alat kedokteran gigi sesuai dengan teknologi terkini. Karena untuk pasar dalam negeri saja, potensinya sangat besar.
Pada acara tersebut, turut diselenggarakan pula serangkaian lokakarya ilmiah dan demonstrasi teknologi kedokteran gigi oleh 18 nara sumber ahli dan berpengalaman. Teknologi yang dipamerkan diantaranya adalah rehabilitasi dan bedah mulut, endodontic, ortodontik, periodontologi, serta sejumlah inovasi dalam self litigation, fotografi gigi dan seputar kedokteran gigi anak.