Perusahaan teknologi kesehatan asal Singapura ConnectedLife baru saja mengumumkan kemitraannya dengan yayasan nirlaba Singapura Ocean Protocol untuk sebuah penelitian terkait diagnosis dan penanganan penyakit Parkinson.
Dengan memadukan IoT dan teknologi deep-learning, ConnectedLife terus mengumpulkan data untuk terus memantau gejala motorik pasien pengidap Parkinson. Melalui uji klinis dengan National Neuroscience Institute di Singapura serta mitra penelitian lainnya di Jerman dan Turki, perusahaan tersebut mengumpulkan sepuluh ribu menit data dari pasien pengidap Parkinson.
Data mentah kemudian diproses secara terus menerus untuk memprediksi untuk mendeteksi gejala motorik penyakit Parkinson. Ocean Protocol sendiri menyediakan teknologi bagi penyebaran data berbasis pasien untuk didistribusikan dengan cara yang tetap mengacu pada penjagaan privasi dan cara yang aman melalui teknologi blockchain.
Data dan biomedis beresolusi tinggi dari ConnectedLife memungkinkan pengukuran gejala objektif dan disebarkan oleh Ocean Protocol dengan para profesional kesehatan untuk membantu meresepkan penanganan khusus, sehingga pasien dapat terjaga dalam jangkauan guna mencegah efek samping dan fluktuasi gejala. Ini juga berguna meningkatkan kualitas hidup pasien. Teknologi machine learning juga digunakan untuk mefasilitasi pengembangan teknologi pada diagnosis awal.
Untuk diketahui, lebih dari 10 juta orang diseluruh dunia hidup denga penyakit Parkinson, dan sampai saat ini masih beluma da obat khusus untuk penyakit tersebut. Jenis terapi yang ada saat ini terbatas hanya untuk menangani gejala saja.