spot_img

Resmi Beroperasi di Indonesia, Apotek Alpro Soroti Peran Apoteker dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Apotek Alpro, jaringan farmasi terbesar di Malaysia, resmi memasuki pasar Indonesia pada Sabtu (7/12), dengan komitmen untuk menjamin 100% obat asli. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Alpro bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang terpercaya dan mendukung masyarakat melalui layanan apotek profesional.

Menurut WHO, obat palsu dan ilegal masih menjadi tantangan besar, khususnya di negara-negara bekembang termasuk di Asia Tenggara. Apt. Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Alpro Indonesia mengatakan, “Kami menyadari tantangan yang dihadapi industri farmasi, dan seiring dengan meningkatnya populasi Indonesia yang sadar akan kesehatan, misi kami adalah membuat layanan kesehatan berkualitas yang mudah diakses oleh semua keluarga Indonesia. Pada tahun 2025, kami menargetkan untuk melayani lebih dari 50.000 pelanggan setiap hari dengan layanan yang dipersonalisasi, sejalan dengan visi Alpro untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan dinamis.”

Obat-obatan palsu dan ilegal terus mengancam kepercayaan konsumen. Tahun lalu, polisi menyita lebih dari 77.000 obat palsu senilai Rp130 miliar yang beredar di Indonesia. Selain itu, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, hampir setengah (47,1%) masyarakat Indonesia membeli obat tanpa resep dokter, sehingga menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Apt. Rupa Lesty, Chief Category Officer Alpro Indonesia menekankan peran penting apoteker selain memastikan keaslian obat dari rantai pasok yang terpercaya. “Tanggung jawab kami lebih dari sekadar meracik obat. Kami membantu mencegah terjadinya praktik pengobatan mandiri dengan memandu pasien dalam menentukan dosis yang tepat, potensi interaksi obat, dan perawatan yang dipersonalisasi, sesederhana mengedukasi perbedaan antara obat bebas dan obat bebas terbatas. Apoteker harus terpercaya, dan profesionalisme adalah komitmen yang kami berikan.”

Hal serupa ditekankan oleh  Apt. Ferry Rimbawan selaku salah satu Apoteker Penanggung Jawab Alpro. “Ada obat-obatan tertentu yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan atau dengan makanan tertentu karena dapat menimbulkan reaksi alergi. Selain keaslian obat, arahan dan peran apoteker harus berjalan bersamaan. Bahkan obat asli pun bisa menjadi tidak efektif atau berbahaya jika dikonsumsi dengan dosis yang salah atau tanpa panduan yang tepat. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, khususnya oleh ibu hamil dan anak-anak.”

Apt. Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Alpro Indonesia

Sejalan dengan hal ini, Alpro memastikan satu apoteker tersedia di setiap Apotek Alpro untuk konsultasi profesional dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, Alpro juga menawarkan tes tekanan darah gratis sebagai langkah awal untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan, menekankan komitmen Alpro untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh para pelanggan.

Menyadari pentingnya peran apoteker bagi masyarakat, Alpro telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Pancasila pada 3 Desember lalu untuk meningkatkan kualitas apoteker di Indonesia. Kolaborasi ini menawarkan pelatihan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman industri internasional yang berkualitas sebagai Apoteker Terdaftar Sementara (PRP).

Dengan lebih dari 200 cabang di seluruh Indonesia, Alpro berkomitmen untuk memberikan peace of mind kepada pelanggan dengan memadukan obat-obatan berkualitas tinggi dengan apoteker profesional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, Alpro juga menawarkan layanan pengantaran gratis ke rumah pelanggan dari apotek Alpro terdekat dalam waktu 30 menit.

RS Adam Malik Sukses Pisahkan Bayi Kembar Siam untuk Kelima Kalinya

Operasi pemisahan bayi kembar siam di RS Adam Malik. Foto: Siaran pers RS Adam Malik. 

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik kembali mencatat sejarah dalam dunia medis. RS Adam Malik berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam untuk kelima kalinya. 

Operasi tersebut dilakukan pada bayi kembar siam laki-laki asal Deli Serdang, Brian dan Drian, pada 8 Oktober 2024. Prosedur kompleks ini berlangsung selama 12 jam dan melibatkan tim medis multidisiplin yang terdiri dari sekitar 50 tenaga ahli.

Menurut dr. Rizky Adriansyah, Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RS Adam Malik, kasus Brian dan Drian termasuk salah satu yang paling menantang. Tantangan tersebut berasal dari area dempet yang luas, mulai dari dada hingga perut. 

“Persiapan operasi dilakukan sejak bayi lahir pada 5 November 2023. Kami melakukan pemeriksaan CT scan, USG jantung, dan analisis detail organ untuk memastikan kesiapan,” jelasnya dilansir dari siaran pers (21/11/24). 

Meski kedua bayi memiliki organ tubuh yang hampir semuanya terpisah, terdapat perlengketan pada hati dan jantung yang berada dalam satu ruang. 

Melibatkan Banyak Tenaga Medis Spesialis

Tindakan operasi pemisahan bayi yang diberi nama Brian dan Drian ini dilakukan ketika usia bayi menginjak 11 bulan.

Proses ini melibatkan berbagai spesialis, seperti bedah plastik, bedah jantung, bedah saluran cerna, dokter anak, hingga dokter ICU.

Pasca operasi, Brian menunjukkan pemulihan yang baik dan diizinkan pulang sebulan kemudian. Kini, Brian menjalani rawat jalan dengan perkembangan yang mendekati normal. Namun, kondisi Drian memburuk setelah operasi dan tidak dapat diselamatkan. 

“Sayangnya, kondisi bayi Drian cukup kompleks sehingga tidak dapat bertahan. Kami telah berupaya semaksimal mungkin, namun pada akhirnya, semua kembali kepada kehendak Tuhan,” ujar dr. Rizky.

Orang tua Brian, Andre (29) dan Ira (28), menyampaikan rasa syukur atas kesembuhan anak mereka. 

“Kami merasa sangat bersyukur dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim dokter,” ungkap mereka.

Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi RS Adam Malik. Sejak berdiri pada 1993, rumah sakit ini telah berhasil memisahkan lima pasang bayi kembar siam. 

Beberapa diantaranya seperti Mariana-Mariani dari Aceh Timur (2005) hingga Adam-Aris dari Labuhan Batu (2021). Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi RS Adam Malik dalam pelayanan medis unggulan di Indonesia.

 

SAJAKA: Program Desa Bijak Antibiotik Pertama di Indonesia Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Antibiotik

Foto: Siaran Pers Pfizer. 

Program Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) telah menunjukkan hasil signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap resistensi antimikroba (AMR). 

Ini adalah program pertama di Indonesia yang berfokus pada penggunaan antibiotik secara bijak. Melalui pendekatan lintas sektoral yang melibatkan keluarga, sekolah, dan tenaga kesehatan, program ini berhasil menjangkau ratusan warga dan tenaga kesehatan di berbagai desa.

AMR: Ancaman Kesehatan Global yang Mendesak

Resistansi antimikroba (AMR) telah menjadi salah satu masalah kesehatan global paling mendesak. 

Data pada 2019 menunjukkan bahwa AMR bakteri bertanggung jawab atas 1,27 juta kematian di dunia, dengan proyeksi mencapai 10 juta kematian setiap tahun pada 2050 jika tidak segera ditangani. 

Program SAJAKA yang dimulai pada Juli 2022 hadir sebagai langkah konkret untuk menekan angka proyeksi ini.

Melalui inisiatif dari One Health Collaboration Center (OHCC) Universitas Udayana, program ini menjadikan Desa Bengkel sebagai desa percontohan. Nantinya akan diperluas ke empat desa lain di Kecamatan Kediri—Buwit, Nyitdah, Belalang, dan Pejaten—dengan dukungan strategis dari Pfizer Indonesia. 

Perluasan ini bertujuan untuk memahami tantangan di berbagai komunitas dan menyempurnakan pendekatan program.

Keberhasilan Program SAJAKA 2024

Diseminasi laporan SAJAKA. Foto: Siaran Pers Pfizer.

Menurut Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K)., Koordinator Udayana OHCC, program SAJAKA berhasil menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar.

 “Sebanyak 399 ibu rumah tangga telah kami edukasi untuk menjadi pengambil keputusan dalam kesehatan keluarga, sementara 419 siswa mendapatkan edukasi interaktif tentang antibiotik dan AMR,” jelasnya dilansir dari siaran pers Pfizer (20/11/24). 

Selain itu, program ini melibatkan 15 edukator dan melatih tenaga kesehatan melalui diskusi dan pelatihan kolaboratif.

Program ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membangun kesadaran kolektif di masyarakat tentang pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak.

“Langkah-langkah ini menjadi pondasi kuat untuk menekan risiko AMR,” tambah Prof. Sri Budayanti.

Peran Aktif Desa dan Dukungan Pfizer Indonesia

Drs. Dewa Putu Alit Artha, Kepala Desa Nyitdah, menyatakan bahwa program SAJAKA telah mengubah pola pikir masyarakat terkait penggunaan antibiotik. 

“Kegiatan ini melibatkan kader posyandu dan bidan desa melalui berbagai aktivitas seperti posyandu balita, ibu hamil, remaja, hingga senam lansia,” ungkapnya. Ia berharap program serupa yang mendukung pola hidup bersih dan sehat terus berlanjut.

Pfizer Indonesia juga memberikan kontribusi penting dalam keberhasilan program ini. Khoirul Amin, Senior Manager, Global Policy & Public Affairs Pfizer Indonesia, menyebut keterlibatan perusahaan ini sebagai komitmen nyata untuk mendukung upaya pencegahan AMR. 

“Program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk menangani AMR secara menyeluruh,” tuturnya.

Inspirasi bagi Daerah Lain

Kolaborasi lintas sektoral dalam program SAJAKA menjadi contoh sukses bagaimana pendekatan berbasis masyarakat (bottom-up) dapat diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia. 

Program ini menunjukkan bahwa dengan melibatkan berbagai pihak, upaya mengatasi AMR dapat dimulai dari komunitas terkecil, yaitu desa.

“SAJAKA adalah bukti bahwa kolaborasi dengan pendekatan masyarakat mampu membawa perubahan signifikan dalam penanganan AMR. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan program serupa,” tutup Prof. Sri Budayanti.

Resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) adalah kondisi di mana obat antimikroba kehilangan efektivitasnya dalam melawan bakteri, virus, atau jamur di dalam tubuh. 

Penyebab utama AMR pada manusia antara lain penggunaan antimikroba yang tidak tepat. Ketidaktepatan ini dapat berasal dari segi pemilihan jenis obat, indikasi penggunaannya, dosis yang diberikan, maupun cara pemberiannya.

 

Roche Indonesia Serukan Pentingnya Deteksi Dini dan Manajemen Diabetes pada World Diabetes Day 2024

Ilustrasi World Diabetes Day

Diabetes kini menjadi penyakit kronis dengan tingkat kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Dilansir dari Press Release (17/11/24), Kementerian Kesehatan memprediksi penderita diabetes di Indonesia akan meningkat drastis. Perkiraan dapat menjadi 28,5 juta jiwa pada 2045. 

Akan tetapi, laporan dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan 74% dari mereka yang hidup dengan diabetes di Indonesia belum terdiagnosis.

Melihat urgensi ini, Roche Indonesia menggelar peringatan World Diabetes Day 2024. Fokus acara ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pengelolaan diabetes yang efektif. 

Tujuan lebih lanjut yaitu untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan diabetes dan pentingnya pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri. 

Kegiatan World Diabetes Day 2024 Hadirkan Edukasi dan Pemeriksaan Gratis

Peringatan World Diabetes Day 2024 diawali dengan kegiatan jalan sehat yang melibatkan lebih dari 150 peserta dari Komunitas CEO Runner dan Ibu Hebat. 

Dalam acara ini, peserta tidak hanya menikmati olahraga bersama tetapi juga mendapatkan edukasi seputar diabetes melalui Diskusi Panel bertema Hidup Sehat dengan Diabetes. Edukasi ini dibawakan oleh sejumlah dokter spesialis. 

Selain itu, Roche Indonesia memberikan fasilitas pemeriksaan gula darah sewaktu bagi seluruh peserta. Bagi mereka yang menunjukkan hasil gula darah tinggi, tersedia layanan pemeriksaan lanjutan HbA1C secara gratis bekerja sama dengan Prodia.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, Roche menjalankan program transformasi kesehatan yang berfokus pada enam pilar utama, termasuk diabetes sebagai prioritas. 

“Kami mendukung layanan primer untuk diabetes dengan promosi kesehatan yang bertujuan memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengendalian diabetes,” ujar perwakilan Roche Indonesia.

Pentingnya Deteksi Dini dan Kolaborasi untuk Penanganan Diabetes

Program deteksi dini menjadi prioritas utama dalam upaya pengendalian diabetes. Pemerintah mendorong penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menjalani deteksi dini setidaknya sekali dalam setahun. 

Sementara bagi mereka yang sudah terdiagnosis, disarankan melakukan kontrol rutin setiap bulan. 

“Untuk mendukung keberhasilan program ini, kolaborasi dengan berbagai mitra yang peduli terhadap kesehatan sangat diperlukan,”  ujar dr. Tiersa Vera Junita dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI saat membuka acara Roche World Diabetes Day.

“Kolaborasi tersebut meliputi edukasi masyarakat, pelaksanaan deteksi dini, hingga peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik.”

Lee Poh Seng, Direktur Diagnostics Division PT Roche Indonesia, menambahkan pentingnya skrining dan deteksi dini. Kedua hal ini memegang peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat. 

“Peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia membutuhkan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan berkualitas. Pemantauan glukosa mandiri adalah langkah penting dalam manajemen proaktif diabetes. Langkah ini akan membantu individu untuk lebih baik mengelola kondisi mereka,” kata Lee Poh Seng. 

“Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran, edukasi, dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Juga menunjukkan solidaritas kepada mereka yang hidup dengan diabetes setiap hari,” jelasnya.

 

Keberhasilan Program Bayi Tabung di Brawijaya IVF Center: Harapan Baru bagi Pasangan

Program bayi tabung di Brawijaya. Foto: Brawijaya Hospital.

Brawijaya IVF Center di Brawijaya Hospital Antasari kembali mencatat keberhasilan dalam program bayi tabungnya. Salah satu kisah inspiratif datang dari pasangan Roro Senduretno dan Purnomo Sigit. Pasangan ini akhirnya menyambut buah hati pertama mereka setelah lima tahun penantian. 

Berkat dukungan tim medis berpengalaman dan teknologi unggul di Brawijaya IVF Center, harapan mereka menjadi kenyataan.

Perjalanan pasangan ini dimulai pada Oktober 2023, dengan bimbingan dr. UF Bagazi, Sp.OG, Direktur Brawijaya Hospital Antasari. Proses penanganan IVF dipimpin oleh dr. Luki Satria, Sp.OG K-Fer, yang merancang perawatan khusus termasuk histeroskopi dan stimulasi dengan protokol Brawijaya IVF. 

Untuk mendukung keberhasilan program, Purnomo Sigit juga menjalani perawatan andrologi yang ditangani oleh dr. Androniko, Sp.And. Pendekatan personal dan holistik. Tim medis memastikan pasangan tersebut menerima perawatan terbaik, yang akhirnya menghasilkan kabar gembira ini.

Hasil Kolaborasi Tim Medis

Presiden Direktur Brawijaya Healthcare, Ibu Amira Ganis, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan Program Bayi Tabung di Brawijaya IVF Center, Brawijaya Hospital Antasari. 

“Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas, dokter spesialis andrologi, serta dokter spesialis anak. Dengan profesionalitas tinggi dan teknologi terkini, kami berkomitmen membantu pasangan mewujudkan impian memiliki anak secara aman dan efektif,” ujarnya dilansir dari Press Release (15/11/24).

Senada dengan itu, dr. UF Bagazi, Sp.OG, selaku Direktur Brawijaya Hospital Antasari, menambahkan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata dari visi Brawijaya IVF Center sebagai pusat pelayanan fertilitas terdepan di Indonesia. 

“Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan layanan berstandar internasional dan berfokus pada keberhasilan pasien. Selain itu juga memberikan kepuasan maksimal melalui pendekatan profesional dan holistik,” tambahnya.

Brawijaya IVF Center menghadirkan fasilitas canggih dan teknologi terkini dalam bidang fertilitas, didukung oleh tim dokter yang ahli di bidangnya. Prosedur bayi tabung di sini dirancang dengan pendekatan holistik, menyesuaikan setiap langkah perawatan dengan kebutuhan unik masing-masing pasien.

Ketua Tim Dokter Brawijaya IVF Center, dr. Luki Satria, Sp.OG K-Fer, menyatakan komitmennya. 

“Kami berkomitmen memberikan perawatan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan spesifik pasien. Setiap tahapan dirancang dengan cermat, bekerja sama dengan pasien untuk mencapai hasil yang optimal.”

Keberhasilan program ini semakin memperkuat reputasi Brawijaya IVF Center sebagai pusat fertilitas terpercaya. Brawijaya berkomitmen membantu pasangan mewujudkan impian memiliki anak dengan layanan yang profesional dan berdedikasi.

Sirka, Platform Kesehatan Digital Indonesia, Sabet Penghargaan Internasional dalam Kategori Kesehatan Digital

Platform Sirka mendapat penghargaan pada AAAH Awards 2024. Foto: Sirka. 

Sirka, salah satu platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, telah meraih penghargaan bergengsi. Penghargaan tersebut datang dari Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) dalam kategori Digital Health pada AAAH Award 2024. 

AAAH memberikan apresiasi atas inovasi Sirka dalam menggabungkan layanan telemonitoring dan tele-KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi). Layanan ini memberikan solusi unik bagi individu untuk mengelola dan meningkatkan kesehatan, baik dalam upaya pencegahan maupun penyembuhan.

Dengan layanan telemonitoring dan tele-KIE, Sirka memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara rutin. Selain itu juga bisa untuk mendapatkan edukasi kesehatan berkelanjutan dari rumah. 

Berfokus pada Sindrom Metabolik dan Obesitas

Sirka, yang didirikan di Indonesia, menawarkan solusi kesehatan komprehensif yang berfokus pada penanganan obesitas dan sindrom metabolik. Platform ini hadir untuk mendukung masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan dalam ruang lingkup di atas. 

Contohnya seperti pengelolaan berat badan, kesehatan saluran pencernaan, perawatan diabetes, serta manajemen penyakit kronis dan jangka panjang. 

Dengan memanfaatkan layanan kesehatan digital, Sirka mendukung pengelolaan kesehatan yang menyeluruh dan holistik.

Telemonitoring untuk Melakukan Pengukuran Berbagai Parameter Penting

Layanan telemonitoring Sirka memudahkan klien untuk memantau parameter kesehatan penting. Mulai dari berat badan, tekanan darah, dan kadar gula darah, sehingga intervensi cepat dapat dilakukan bila diperlukan. 

Sementara itu, tele-KIE Sirka menyediakan informasi kesehatan personal dan berbasis bukti. Layanan ini bertujuan untuk membantu klien membuat keputusan tepat dalam menjaga kesehatannya.

Kombinasi telemonitoring dan tele-KIE menciptakan pendekatan komprehensif yang bermanfaat bagi individu yang ingin menjaga kesehatan secara optimal. 

Kesuksesan Sirka dalam meraih penghargaan ini turut didukung oleh dr. Josephine Rahma Gunawan, M Biomed Hlth Sc. Ia memimpin pengembangan layanan berbasis bukti, menjadikan Sirka sebagai platform kesehatan digital inovatif dan efektif.

“Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari dedikasi kami untuk memajukan layanan kesehatan digital di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Vincentius Dito Krista Holanda dilansir dari Press Release ID (13/11/24). 

“Layanan telemonitoring dan tele-KIE yang kami kembangkan bukan hanya soal kemudahan akses. Melainkan juga kualitas layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, khususnya dalam mengatasi masalah obesitas, kesehatan saluran cerna, perawatan diabetes, dan manajemen penyakit kronis,” lanjut Dito, sapaan akrab dari Chief Operating Officer (COO) Sirka tersebut.

Ekspansi Sirka ke Depan

Sirka terus mengembangkan layanan kesehatan komprehensif dengan memperluas cakupannya ke bidang telemedis. 

Melalui layanan ini, klien dapat terhubung langsung dengan dokter dan tenaga medis secara online untuk mendapatkan konsultasi yang praktis. Selain itu, Sirka juga menyediakan opsi pertemuan langsung di klinik bagi klien yang memerlukan pemeriksaan lebih mendalam dan solusi yang terintegrasi.

Dengan ekspansi ini, Sirka mempertegas komitmennya untuk menghadirkan pelayanan kesehatan berkualitas dengan pendekatan holistik. 

Menurut Dito, langkah ini adalah bagian dari upaya untuk menjawab kebutuhan mendesak dalam sektor kesehatan saat ini. Memastikan klien mendapatkan akses ke tenaga medis profesional yang memahami kondisi mereka secara menyeluruh.

 

Dukung Program Nasional, Indonesia Garap Vaksin TBC dengan Mitra Global

Ilustrasi vaksin. Foto: Kemenkes

Pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan sejumlah produsen vaksin terkemuka dari berbagai negara untuk mengembangkan vaksin Tuberkulosis (TBC).

Upaya ini merupakan langkah penting dalam memperkuat program pengendalian TBC nasional. Dikarenakan Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tinggi di dunia.

“Ada tiga kandidat vaksin TBC yang tengah kami jajaki, masing-masing berasal dari negara berbeda,” ujar Menteri Kesehatan dilansir dari Press Release ID (12/11/24). 

Vaksin kandidat pertama adalah vaksin TB hasil pengembangan dari Yayasan Bill & Melinda Gates dan perusahaan GlaxoSmithKline (GSK) yang berbasis di Amerika Serikat. Vaksin ini menggunakan teknologi protein rekombinan.

Kandidat kedua merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan farmasi Tiongkok, CanSino, dan perusahaan biofarmasi Indonesia, Etana. Vaksin ini menggunakan teknologi viral-vector dan kini sedang menjalani uji klinis tahap pertama.

Sementara itu, kandidat ketiga dikembangkan melalui kemitraan antara perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma, dengan memanfaatkan teknologi mRNA.

“Kami akan turut berpartisipasi dalam proses uji klinis untuk ketiga kandidat vaksin TB tersebut,” kata Menkes.

Menkes menambahkan bahwa vaksin ini akan disiapkan untuk anak-anak dan dewasa, serta akan mencakup mereka yang belum terinfeksi maupun yang sudah terpapar virus TBC.

Sekilas Mengenai TB

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, umumnya menyerang paru-paru. Akan tetapi juga bisa mempengaruhi organ lain seperti ginjal, tulang, dan otak. 

TB menular melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, menyebarkan bakteri ke lingkungan. Penyakit ini termasuk salah satu ancaman kesehatan global karena tingkat penularan yang tinggi.

Tingginya tingkat penularan ini terjadi terutama di negara-negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Vaksinasi TB bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan mencegah perkembangan penyakit aktif pada orang yang sudah terpapar bakteri TB. 

Vaksin TB yang paling umum adalah Bacille Calmette-Guérin (BCG), yang diberikan terutama kepada anak-anak. Tujuannya agar melindungi mereka dari bentuk TB yang parah, seperti TB meningitis dan TB milier. 

Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan bakteri TB bila terpapar. Selain itu, vaksin TB yang sedang dikembangkan menggunakan teknologi seperti protein rekombinan dan mRNA bertujuan untuk meningkatkan efektivitas. 

Pengembangan vaksin ini ditujukan mencakup perlindungan bagi orang dewasa, termasuk mereka yang sudah terinfeksi namun belum menunjukkan gejala.

Transformasi Digital Kesehatan: Wamenkes Dorong Integrasi Data Nasional

Wamenkes Prof. Dante saat memberikan sambutan pada acara UNDP Indonesia Policy Volume. Foto: Kemenkes. 

Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya integrasi dan digitalisasi data kesehatan. Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya di acara UNDP Indonesia Policy Volume bertema Bright Prospect, Lingering Shadows: Toward an Inclusive Digital Transformation in Indonesia

Acara yang berlangsung di Gedung Tri Brata, Jakarta, Senin (11/11) ini dimanfaatkan oleh beliau untuk integrasi data nasional. Kemudahan akses layanan kesehatan melalui konektivitas dan integrasi data secara nasional adalah kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat. 

Visi Indonesia Sehat ini juga mendukung pilar keenam transformasi kesehatan: transformasi teknologi kesehatan.

Prof. Dante juga menekankan perlunya keberlanjutan dalam pengembangan transformasi digital di bidang kesehatan. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan adalah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan. 

Peraturan tersebut tertuang pada Nomor HK.01.07/MENKES/1568/2024 mengenai Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan secara Elektronik.

Pentingnya Transformasi Digital Kesehatan

Wamenkes menuturkan bahwa kegiatan yang diadakan oleh UNDP ini dapat memberikan masukan penting bagi Kemenkes. Prof. Dante menekankan bahwa transformasi digital harus bersifat inklusif. Dengan begitu manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Bagaimanapun, kemajuan teknologi harus dirasakan oleh banyak orang dan tidak boleh ada yang tertinggal,” kata Wamenkes Prof. Dante dilansir dari Press Release ID (11/11/24).

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, menyoroti tiga faktor yang menghambat penyebaran kebijakan publik. 

Ketiga faktor itu adalah kesenjangan digital, standar etika, dan polarisasi. Menurutnya, transformasi digital bisa menjadi sarana efektif untuk mendekatkan berbagai kebijakan kepada masyarakat.

Kesenjangan Digital yang Perlu Menjadi Perhatian

Norimasa Shimomura dari UNDP menggarisbawahi empat isu utama terkait kesenjangan digital. 

Pertama, akses digital yang timpang: misalnya, pengguna internet di Jakarta mencapai 84,7%, sementara di Papua hanya 26,5% untuk usia di atas lima tahun. 

Kedua, kesenjangan gender dan usia. Terdapat perbedaan akses internet antara laki-laki dan perempuan. Meski terjadi tren menurun pada 2022, namun perempuan lanjut usia di pedesaan dan dengan pendidikan rendah masih menghadapi kendala akses.

Ketiga, risiko disinformasi. Setidaknya 82 juta warga Indonesia rentan terhadap propaganda digital, khususnya jelang Pemilu 2024. Sementara itu Gen Z sebagai kelompok paling rentan. 

Keempat, polarisasi ruang gema (echo chambers) di platform daring. Hal ini berpotensi memperburuk kesenjangan sosial dan menghambat dialog.

Wamenkes Prof. Dante menyatakan bahwa masukan dari UNDP ini sangat berharga dalam memahami kesenjangan digital yang perlu diatasi dalam pengembangan kebijakan kesehatan yang inklusif.

“Melalui kolaborasi, kita bisa mengatasi kesenjangan digital, menjaga standar etika, dan meredam polarisasi sosial. Ketika itu dilakukan, manfaat transformasi digital dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Prof. Dante.

 

Tingkatkan Kualitas Hidup, RS Awal Bros Panam Buka Wellness Center Baru

Pembukaan Wellness Center di RS Awal Bros Panam. Foto: Riau Pos. 

RS Awal Bros Panam resmi meluncurkan Wellness Center, sebuah layanan baru yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga Pekanbaru dan sekitarnya.

Peluncuran ini menegaskan komitmen RS Awal Bros Panam dalam menyediakan layanan kesehatan yang holistik, mencakup bukan hanya pengobatan, tetapi juga pencegahan dan perawatan menyeluruh.

Wellness Center di RS Awal Bros Panam menawarkan berbagai layanan perawatan modern. Pusat layanan ini menggabungkan teknologi medis terbaru dengan dukungan tenaga medis profesional. 

Layanan unggulan yang tersedia meliputi beauty treatment seperti terapi secretome atau stem cell. Kemudian ada pula facial dan peeling, mesotherapy, thread lift, suntikan botox,  dermal filler, hair removal, PRP dan aaPRP. 

Ditambah lagi tersedia layanan untuk IPL rejuvenation, hingga hair implant dan laser treatment. Setiap perawatan dirancang untuk memberikan hasil optimal. 

Setelah mengikuti treatment di sini, pasien sekaligus mendapatkan pelayanan pendukung untuk proses peremajaan kulit, dan meningkatkan kesehatan jaringan tubuh secara menyeluruh.

Komitmen RS Awal Bros Panam pada Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Direktur RS Awal Bros Panam, dr. Mutiara Arcan, MARS, menyampaikan bahwa peluncuran ini menjadi wujud nyata komitmen rumah sakit dalam mendukung kesehatan masyarakat.

“Kami pastikan agar setiap pasien menerima perawatan yang berkualitas, aman, dan nyaman. Layanan di Wellness Center ini dirancang untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan masyarakat, agar mereka dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas dan produktif,” kata dr. Mutiara dilansir dari Riau Pos (09/11/24). 

Berbagai Pelayanan Kesehatan di Wellness Center

Slimming Clinic di Wellness Center RS Awal Bros Panam menawarkan solusi manajemen berat badan. Contohnya seperti nutri-wellness check-up, gastric balloon, slimming injection, dan bariatric surgery. Semua ini dirancang untuk membantu pasien mengelola berat badan dengan aman dan berkelanjutan. 

Selain itu, tersedia juga layanan akupunktur untuk menangani keluhan kesehatan. Mulai dari obesitas, gangguan tidur, nyeri, speech delay, hingga pasca-stroke.

Untuk mendukung kesehatan menyeluruh, Wellness Center juga memiliki Stem Cell Center. Departemen ini fokus pada peremajaan, peningkatan stamina, dan pengobatan gangguan metabolik seperti diabetes. 

Layanan ini meliputi solusi untuk kebotakan, masalah kesuburan, dan disfungsi ereksi dengan dukungan teknologi medis terkini.

Occupational Health Center menyediakan layanan seperti medical check-up, program return-to-work, pemeriksaan di tempat, dan evaluasi risiko penyakit akibat kerja. Semua ini dapat membantu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin sadar pentingnya gaya hidup sehat.

Sebagai bagian dari jaringan RS Awal Bros Group yang hadir di berbagai daerah di Riau dan Kepulauan Riau, RS Awal Bros Panam terus berkomitmen menyediakan layanan kesehatan komprehensif. Peluncuran Wellness Center ini mempertegas dedikasi RS Awal Bros Panam. Terutama untuk mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat serta mempromosikan gaya hidup sehat.

 

Dinas Kesehatan Madiun Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Kalibrasi Alat Kesehatan

Seorang petugas sedang melakukan kalibrasi alkes. Foto: Antara. 

Di Kota Madiun, Jawa Timur telah dilakukan melakukan kalibrasi ulang pada sejumlah alat kesehatan (alkes) di unit puskesmas. Kalibrasi bertujuan untuk memastikan kualitas dan akurasi dalam pelayanan pasien.

Kegiatan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB). 

“Kalibrasi ulang ini bertujuan untuk memeriksa dan mengatur ulang alat kesehatan agar sesuai dengan standar yang berlaku. Tujuannya agar alkes dapat berfungsi secara optimal,” kata Fungsional Elektromedis Dinkes PPKB Kota Madiun, Amalia Risa Rakhma di Madiun, dilansir dari Antara (07/11/24). 

Dia menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kalibrasi ini, pihaknya bekerja sama dengan PT Surya Medikal Servis. Proses kalibrasi ulang berlangsung dari tanggal 4 hingga 20 November 2024.

Kalibrasi Alat Kesehatan untuk Berbagai Puskesmas

Beberapa alat kesehatan yang dikalibrasi mencakup peralatan di Puskesmas Demangan, Patihan, Manguharjo, Sukosari, dan Banjarejo. Termasuk puskesmas pembantu di setiap wilayah tersebut. 

Alat kesehatan di mobil ambulans di Pahlawan Street Center (PSC) juga menjadi bagian dari kalibrasi.

“Secara keseluruhan, ada sekitar 227 alat kesehatan yang dikalibrasi selama periode tanggal 4 hingga 20 November,” ujarnya.

Alat-alat yang dikalibrasi meliputi suction pump, dental unit, tensimeter, sterilisator, timbangan bayi, nebulizer, alat USG, dan lainnya.

Amalia menambahkan bahwa proses kalibrasi ulang dilakukan setiap tahun untuk memastikan keakuratan alat. Setiap kali kalibrasi selesai, sertifikat diterbitkan sebagai bukti.

“Kami juga melakukan kalibrasi ulang internal setiap enam bulan untuk memantau agar alat kesehatan tetap berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Jika ditemukan alat yang mengalami kerusakan selama kalibrasi, alat tersebut akan diperbaiki terlebih dahulu, lalu dikalibrasi ulang sebelum bisa digunakan kembali.

Pentingnya Kalibrasi Alkes

Kalibrasi dalam dunia kesehatan adalah proses pengujian dan penyesuaian alat kesehatan. Tujuannya untuk memastikan bahwa alat tersebut memberikan hasil yang akurat sesuai standar yang telah ditetapkan. 

Proses ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran alat kesehatan terhadap nilai yang diketahui atau standar referensi. 

Pentingnya kalibrasi di dunia kesehatan berkaitan langsung dengan keamanan dan kualitas pelayanan medis. Alat kesehatan yang tidak dikalibrasi secara rutin berisiko memberikan hasil tidak akurat. 

Jika kalibrasi tidak dilakukan maka dapat berdampak pada keputusan medis. Misalnya dapat menghasilkan diagnosis dan pengobatan yang mungkin tidak tepat. 

Kalibrasi rutin membantu mencegah kesalahan ini. Dengan demikian, kalibrasi berperan penting dalam memastikan bahwa setiap alat yang digunakan di fasilitas kesehatan selalu siap memberikan hasil sesuai standar.