spot_img

Pengembangan Bioteknologi untuk Menemukan Terapi Kanker yang Lebih Efektif dan Efisien

Terapi kanker yang lebih tepat dan efektif semakin dibutuhkan saat ini. Mengingat kanker adalah penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Diperkirakan terdapat 19.3 juta kasus baru di tahun 2020 dilansir dari e27.co (21/02/2023).

Sementara itu benua Asia mencatat 49.3% kasus baru dengan 58.3% kematian akibat kanker terbanyak. Catatan ini sekaligus menjadikan Asia menanggung setengah dari beban kanker dunia.

Ada beberapa faktor pemicu dari tingginya angka tersebut. Salah satunya Asia akan menjadi rumah bagi 1.3 Miliar orang berusia di atas 60 tahun pada 2050. Seiring dengan pola makan tidak seimbang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, gaya hidup tidak aktif sampai obesitas semakin meningkatkan resiko kanker.

Terapi Kanker Melalui Onkologi Presisi

Onkologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kanker. Baik dari penyebab, diagnosis, pencegahan dan pengobatannya. Selama ini penanganan kanker masih identik dengan cara tindakan besar. Mulai dari operasi, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi antara keduanya. Akan tetapi masih banyak yang menolak pengobatan dengan cara ini.

Seiring kemajuan teknologi dan pemetaan genetika, upaya pencarian terapi kanker efektif mulai bergeser menuju tindakan presisi. Pasien akan diberikan tindakan sesuai dengan profil kesehatannya. Hal ini karena setiap pasien dianggap unik.

Pasien kanker tidak harus dioperasi atau kemoterapi. Ada banyak cara yang dilakukan sesuai profil seperti imunoterapi, terapi dengan target, terapi hormon, sampai dengan terapi sel punca (stem cell therapy).

Inovasi Bioteknologi dalam Penanganan Kanker

Para peneliti kanker saat ini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang genetika pertumbuhan kanker. Bioteknologi kanker telah mengarah pada penemuan onkogen, gen penekan tumor, serta pengembangan alat pengeditan genom dan biomarker. Semua ini turut merevolusi deteksi dan pengobatan kanker.

Inovasi bioteknologi juga membantu perusahaan biopharma mengembangkan intervensi yang lebih efektif. Sebagai contoh, perusahaan seperti AUM Biosciences merancang rencana pengobatan dengan strategi penghambatan beragam untuk membantu mengatasi resistensi kanker.

Hanya saja tantangan cukup besar berasal dari Benua Asia. Selama ini onkologi presisi masih banyak berpusat di negara-negara barat. Diharapkan ke depan bioteknologi mampu mengembangkan metode yang dibuat khusus untuk negara-negara di kawasan Asia.

Sejalan dengan ini, perusahaan biopharma Asia fokus pada penelitian yang khusus untuk wilayah tertentu. Jepang, China, dan Korea telah memimpin upaya ini. Diperkirakan bahwa 80 persen dari obat presisi yang memasuki fase registrasi dalam tiga hingga lima tahun ke depan akan berasal dari negara-negara tersebut.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x