Aliyah dan Asiah adalah bayi kembar siam dengan kondisi yang sangat langka, yaitu bersatu di bagian dada, perut, dan panggul.
Setelah menjalani perawatan intensif selama enam bulan, kini mereka akan menghadapi operasi pemisahan di RS Saiful Anwar Malang. Operasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di rumah sakit tersebut.
Dilansir dari Liputan 6 (10/08/2023), operasi rencananya akan dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2023. Mochamad Bachtiar Budianto, Direktur RSSA Malang mengatakan bahwa seluruh tim dokter di RS milik Pemerintah Provinsi Jatim tersebut sudah benar-benar siap.
“Operasi ini adalah yang pertama bagi kami dan kami sangat siap. Kami memiliki tenaga-tenaga medis yang kompeten,” ujar Bachtiar dilansir dari Liputan6.com (10/08/23).
12 Dokter Spesialis Terlibat Pada Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam
Bachtiar kemudian melanjutkan bahwa akan ada 12 dokter spesialis yang terlibat pada operasi pemisahan bayi Aliyah dan Asiah. Mulai dari dokter spesialis anestesi, bedah toraks kardiak dan vaskular, spesialis bedah anak, dan juga dokter spesialis anak.
Aliyah dan Asiah, bayi kembar siam asal Pasuruan, dirawat di rumah sakit swasta di Malang saat hamil. Tetapi saat usia kandungan mencapai 7 bulan, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya resiko tinggi dan mereka harus dirujuk ke RSSA Malang.
Bayi kembar siam ini lahir dengan operasi caesar di RSSA Malang pada 22 September 2022 dengan kondisi bersatu di bagian perut atau omphalopagus.
“Organ yang tergabung adalah hati. Hal ini disebabkan oleh proses pembelahan sel yang tidak sempurna,” ujar Satrio Wibowo, dokter spesialis anak yang menjadi anggota tim dokter operasi kembar siam.
Ia menambahkan, seluruh tim dokter sudah sangat siap meskipun ini adalah operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama di RS Saiful Anwar Malang. Tim dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya yang berpengalaman juga akan turut hadir saat operasi nanti.
Proses Operasi Diperkirakan Sekitar 10 Jam
Widianto, salah satu tim dokter operasi kembar siam, menjelaskan bahwa bayi Aliyah dan Asiah memiliki hati masing-masing tetapi ada bagian yang saling bersatu. Selain itu, sebagian dari dinding tulang dada juga bersatu.
Menurut teori, kata dia, kondisi tersebut bisa dioperasi untuk memisahkan bagian yang bersatu dan cukup sekali saja. Namun, tim dokter masih harus mengawasi perkembangan kondisi bayi setelah operasi.
“Proses dari persiapan hingga pasca operasi memerlukan waktu sekitar 10 jam,” kata Widianto. Ia menambahkan, ada kemungkinan saat operasi ditemukan kelainan lain pada tubuh bayi yang belum diketahui sebelumnya. Penanganan tambahan itu di luar dari operasi pemisahan bagian yang bersatu.