Setelah bencana gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter yang terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, KRI dr Suharso-990 dikabarkan siap diberangkatkan menuju lokasi bencana untuk membantu korban-korban.
“Kami sudah siap. Obat-obatan, alat-alat kesehatan dan personel kesehatan kami di KRI dr Soeharso sudah saya geser ke kapal. Sekarang juga siap gerak,” kata Kepala Dinas Kesehatan TNI AL Laksamana Pertama TNI drg Nora Lelyana dikutip dari ANTARA News.
KRI dr Soeharso-990 sendiri merupakan kapal rumah sakit TNI AL yang dilengkapi banyak fasilitas penunjang kesehatan. Kapal perang di jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada II TNI AL dengan kekhususan pada pelayanan kesehatan militer TNI AL ini memiliki bobot mati 11.394 ton (kosong) dan 16.000 ton (muatan penuh). Memiliki ukuran panjang 122 meter, lebar 22 meter dan garis air 6,7 meter, serta memiliki geladak terbuka di bagian buritan yang mampu didarati dua helikopter sedang di kelas NAS-332 Super Puma.
Di tubuh kapalnya, masih terdapat satu hanggar semi terbuka yang bisa menampung satu helikopter sedang. Sebagai kapal rumah sakit, kapal ini dilengkapi satu ruang UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang klinik dan dua bangsal perawatan inap dengan kapasitas standar 40 tempat tidur. Pengawak di sektor kesehatan di KRI dr Suharso-990 sebanyak 65 dokter dan perawat serta tenaga farmasi.
BMKG, Minggu malam, menyampaikan informasi tentang gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut informasi terkini pada pukul 18.46 WIB (19.46 Wita), guncangan gempa bumi itu berkekuatan 7,0 pada Skala Richter (SR) dan berpotensi tsunami. Posisi pusat guncangan gempa Bumi pada 8,37 Lintang Selatan dan 116,48 Bujur Timur, pada kedalaman 15 kilometer di bawah permukaan laut.