Mencuatnya tren wisata medis atau medical tourism membuat pemerintah provinsi Bali turut menjajaki sektor potensial tersebut.
Untuk mulai mewujudkannya, kabarnya pihak Dinkes Bali mulai mendata kekuatan rumah sakit swasta dan daerah di Pulau Dewata untuk dijadikan jejaring medical tourism.
Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan bahwa setelah dipetakan keunggulan masing-masing rumah sakit, maka pihaknya akan menyodorkan konsep ini kepada industri pariwisata.
“Dengan adanya jejaring ini, turis ke Bali sudah bisa disodorkan penanganan penyakit ada di rumah sakit mana saja. Jadi tidak di satu rumah sakit saja,” jelasnya seperti dilansir bisnis.com.
Menurutnya, jejaring itu dibuat untuk membentuk jaringan rumah sakit yang memiliki kemampuan terspesialisasi.
Dia mencontohkan, bisa saja nantinya untuk di RS Bali Mandara spesialis medical spa dan kanker, RSUP Sanglah unggulan penyakit jantung dan begitu pula rumah sakit lainnya.
Dengan cara itu, setiap rumah sakit saling melengkapi baik berstatus daerah maupun swasta.
Suarjaya melanjutkan, medical tourism di Bali sangat potensial digarap serius. Meskipun orang sakit tidak sebanyak jumlah orang berwisata, tetapi keberadaan rumah sakit dengan keunggulan masing-masing akan membantu wisatawan.