spot_img

Apa itu Electrocardiograph dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Cara Membaca Hasil Rekaman Electrocardiograph

electrocardiograph
Ilustrasi rekaman EKG. Foto: Hello Sehat.

Adapun cara untuk membaca hasil rekaman alat rekam aktivitas jantung antara lain:

  • Temukan dua puncak R yang identik pada grafik EKG. Puncak R adalah bagian tertinggi dari kompleks QRS. Hitung berapa banyak kotak besar yang ada di antara dua puncak R tersebut. Bagi angka tersebut dengan 300 untuk mendapatkan frekuensi detak jantung per menit. Misalnya, jika ada 4 kotak besar di antara dua puncak R, maka frekuensi detak jantung adalah 300/4 = 75 kali per menit.
  • Bentuk dan durasi gelombang P. Gelombang P normal berbentuk bulat dan tidak lebih tinggi dari 2,5 mm atau lebih lebar dari 3 kotak kecil. Durasi gelombang P normal adalah antara 0,08 hingga 0,12 detik atau 2 hingga 3 kotak kecil. Gelombang P yang terlalu tinggi, lebar, atau tidak teratur dapat menandakan gangguan pada serambi jantung.
  • Perhatikan bentuk dan durasi kompleks QRS. Kompleks QRS normal berbentuk tajam dan tidak lebih tinggi dari 15 mm atau lebih lebar dari 3 kotak kecil. Durasi kompleks QRS normal berada di antara 0,06 hingga 0,1 detik atau 1,5 hingga 2,5 kotak kecil. Jika kompleks QRS terlalu tinggi, lebar, atau tidak teratur, maka hal ini dapat menandakan adanya gangguan pada bilik jantung.
  • Amati seperti apa bentuk dan durasi gelombang T. Gelombang T normal berbentuk simetris dan tidak lebih tinggi dari 5 mm atau lebih lebar dari 5 kotak kecil. Durasi gelombang T normal adalah antara 0,16 hingga 0,24 detik atau 4 hingga 6 kotak kecil. Apabila gelombang T terlalu tinggi, rendah, atau tidak simetris, bisa mengindikasikan iskemia atau kerusakan pada otot jantung.
  • Interval PR. Kemudian amati bagaimana Interval PR. Interval ini adalah jarak antara awal gelombang P dan awal kompleks QRS. Interval PR normal adalah antara 0,12 hingga 0,2 detik atau 3 hingga 5 kotak kecil. Apabila interval yang terjadi terlalu pendek atau terlalu panjang dapat menjadi tanda terjadi gangguan pada sistem konduksi listrik jantung.

Beberapa Cara Merekam Aktivitas Jantung

electrocardiograph
Ilustrasi merekam aktivitas jantung dengan kondisi pasien bergerak aktif. Foto: Wikimedia.

Ada beberapa cara dalam menggunakan alat rekam aktivitas jantung. Misalnya dengan berbaring, pada kondisi aktif, atau bahkan ada pula yang digunakan selama 24 jam pada pasien. Berikut penjelasan singkatnya:

  • Resting EKG: Jenis EKG ini dilakukan pada pasien dalam posisi berbaring. Elektroda akan ditempelkan pada dada, lengan, dan kaki pasien. Tujuan dari resting EKG adalah untuk mengukur aktivitas listrik jantung saat istirahat dan mengetahui adanya kelainan atau kerusakan pada jantung.
  • Stress EKG: Jenis EKG ini dilakukan pada pasien sembari menggunakan sepeda statis atau treadmill. Elektroda akan ditempelkan pada dada, lengan, dan kaki pasien. Tujuan dari stress EKG adalah untuk mengukur aktivitas listrik jantung saat berolahraga dan mengetahui adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
  • EKG 24 jam: Jenis EKG ini dilakukan dengan menggunakan alat portabel yang disebut dengan holter monitor. Alat ini dapat merekam aktivitas listrik jantung selama 24 jam atau lebih. Elektroda akan ditempelkan pada dada pasien dan terhubung dengan alat yang dapat dipasang di pinggang atau bahu. Tujuan dari holter monitor adalah untuk mengukur aktivitas listrik jantung secara terus-menerus dan mengetahui adanya gangguan irama jantung yang tidak terdeteksi oleh EKG biasa.

Kehadiran alat rekam aktivitas jantung sangat penting. Dengan alat ini kita dapat mengetahui kondisi dan kesehatan jantung kita, serta mendeteksi adanya kelainan atau penyakit jantung yang mungkin tidak bergejala.

Prosedur perekaman dapat dilakukan dalam berbagai cara, seperti resting EKG, stress EKG, atau holter monitor, tergantung pada tujuan dan kebutuhan pasien. Penggunaan electrocardiograph termasuk ke dalam tes yang mudah, cepat, dan tidak menyakitkan. Hasil tesnya dapat memberikan informasi yang sangat berharga bagi dokter dan pasien.

Oleh karena itu, electrocardiograph adalah salah satu alat kesehatan penting yang perlu tersedia di berbagai fasilitas kesehatan. Baik di rumah sakit, klinik, dan sebagainya.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x