Setelah penanganan Transradial Percutaneous Coronary Interventions (PCI), arteri radial mungkin bisa tersumbat, dan berpotensi pada komplikasi serius. Penyumbatan radial biasanya ditangani melalui kompresi, namun ahli klinis sulit mengukur aliran darah yang mengalir melalui arteri. Terlebih lagi, begitu penyumbatan terjadi pada arteri radial, salurannya tidak bias digunakan lagi di masa depan.
Perangkat terbaru bernama IdaFlo Tr besutan IdaHealth, perusahaan kesehatan asal Florida, Amerika Serikat baru saja diluncurkan. Perangkat nirkabel ini dipasang pada pergelangan tangan pasien, dekat ke lokasi akses, dan kemudian dikalibrasi. Setelahnya, perangkat tersebut akan memantau aliran darah yang melalui arteri, dan memicu alarm jika mendeteksi perlambatan aliran darah. Perangkat ini bias digunakan lebih dari satu, memungkinkan perawat memantau sekelompok pasien setelah penanganan mereka.
IdaFlo Tr telah diujicoba pada studi proof of concept pada tiga pasien koroner, dan hasil awalnya menunjukkan dapat mendeteksi aliran darah abnormal paska kateterisasi koroner. Hasil ini membantu petugas menyesuaikan alat kompresi yang digunakan secara tepat, menutup lokasi akses dan mencegah prosedur kateterisasi penyumbatan apapun, membantu dokter menyesuaikan alat kompresi yang umum digunakan untuk menutup lubang saat pemulihan, dan akhirnya mampu mencegah penyumbatan.
“Dengan mortalitas yang lebih rendah, komplikasi vaskuler dan pendarahan besar, akses transradial pada penanganan PCI telah menjadi metode umum bagi kardiologis intervensional” ujar Presiden, CEO, dan Co-Founder IdaHealth.
RAO (penyumbatan arteri radial) adalah komplikasi paling umum pada pendekatan transradial dan tidak ada standar penanganan untuk meminimalisir dampak dari RAO. IdaFlo Tr berpotensi mengurangi dampak RAO, meningkatkan keamanan angioplasty transradial pada prosedur PCI dan mengurangi beban kerja bagi ahli klinis dan perawat.