Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui standarisasi dan akreditasi fasilitas kesehatan (fasyankes). Upaya ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan sesuai standar bagi masyarakat.
Langkah tersebut dijalankan dengan menggandeng Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia (LASKESI) atau Indonesian Accreditation Agency for Health Services (ICAHS) sebagai mitra akreditasi.
Komitmen Kota Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan bahwa akreditasi menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal. Menurutnya, fasilitas kesehatan yang sudah terakreditasi dapat memberikan jaminan kualitas yang lebih baik bagi warga.
“Harapannya dengan adanya akreditasi terhadap alat-alat kesehatan maupun fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta ini menjadi bentuk komitmen Kota Yogyakarta dalam mewujudkan kota yang aman dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,” kata Hasto saat menjadi narasumber pada Pertemuan Ilmiah Nasional ke-2 LASKESI yang digelar di Ballroom lantai 2 Sahid Raya Yogyakarta Hotel and Convention, Rabu (3/9).
Capaian Akreditasi di Kota Yogyakarta
Hasto menjelaskan bahwa hingga saat ini proses akreditasi fasyankes di Kota Yogyakarta sudah berjalan baik. Beberapa capaian yang disampaikannya antara lain:
-
18 rumah sakit (RS) di Kota Yogyakarta telah 100 persen terakreditasi.
-
18 puskesmas di Kota Yogyakarta juga sudah terakreditasi seluruhnya dengan status Paripurna.
-
Dari 120 klinik aktif yang teregistrasi, sebanyak 90 klinik atau sekitar 75 persen telah terakreditasi dengan status Paripurna.
Hasto menambahkan, LASKESI telah menjadi salah satu pilihan lembaga penyelenggara akreditasi bagi sejumlah fasyankes di Yogyakarta. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut demi peningkatan kualitas layanan kesehatan di masa depan.
Pentingnya Teknologi dalam Proses Akreditasi
Lebih lanjut, Hasto menyoroti pentingnya peran teknologi dalam proses akreditasi fasilitas kesehatan. Menurutnya, digitalisasi dapat membantu meningkatkan efektivitas dan transparansi akreditasi.
“Karena sarana kesehatan yang telah terakreditasi akan menjadi lebih optimal. Makanya kalau bicara infrastruktur untuk digitalisasi itu penting,” jelasnya.
Ia menilai, penerapan teknologi akan mempercepat proses akreditasi sekaligus memastikan standar mutu dapat terus terjaga secara berkelanjutan.
Pentingnya Teknologi dalam Proses Akreditasi
Lebih lanjut, Hasto menyoroti pentingnya peran teknologi dalam proses akreditasi fasilitas kesehatan. Menurutnya, digitalisasi dapat membantu meningkatkan efektivitas dan transparansi akreditasi.
“Karena sarana kesehatan yang telah terakreditasi akan menjadi lebih optimal. Makanya kalau bicara infrastruktur untuk digitalisasi itu penting,” jelasnya.
Ia menilai, penerapan teknologi akan mempercepat proses akreditasi sekaligus memastikan standar mutu dapat terus terjaga secara berkelanjutan.
Harapan ke Depan
LASKESI menargetkan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta dapat segera memperoleh akreditasi dengan standar tertinggi. Eka berharap, pada tahun depan, 18 fasilitas kesehatan yang ada bisa melakukan akreditasi bersama LASKESI.
“Harapan kami, mudah-mudahan tahun depan 18 fasilitas kesehatan ini bisa melakukan akreditasi bersama LASKESI. Karena kami menjadi ujung tombak peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” imbuhnya.
Menuju Kota dengan Pelayanan Kesehatan Bermutu
Langkah Pemerintah Kota Yogyakarta melalui kerja sama dengan LASKESI menunjukkan keseriusan dalam menjamin standar pelayanan kesehatan. Dengan capaian akreditasi rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang terus meningkat, masyarakat diharapkan dapat merasakan layanan yang lebih aman, bermutu, dan sesuai standar nasional maupun internasional.
Selain itu, upaya penerapan digitalisasi dalam akreditasi juga dipandang sebagai langkah maju untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan mutu layanan kesehatan di Kota Yogyakarta.
Dengan komitmen ini, Yogyakarta tidak hanya berfokus pada jumlah fasilitas kesehatan, tetapi juga pada kualitasnya, demi mewujudkan kota yang sehat dan aman bagi seluruh warganya.



