Indonesia berusaha menunjukkan kualitas ventilator buatan dalam negeri agar bisa bersaing di pasar global. Salah satu caranya adalah dengan membantu PT Stechoq Robotika Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran internasional Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2023 di Singapura Expo.
Menurut Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier, ventilator buatan Indonesia sudah sesuai dengan standar internasional.
“Kami berharap pameran ITAP 2023 bisa menarik investor dan mitra kerja dari industri alat kesehatan asing,” katanya dalam siaran pers yang dikutip dari Republika, Senin (30/10/2023).
Di pameran ITAP 2023, Indonesia memamerkan ventilator emergency C01 yang berukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa (portable). Alat ini memiliki fitur dan fungsi yang sama dengan versi sebelumnya yaitu Ventilator V01. Kemenperin juga mendukung pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri termasuk komersialisasi produk-produk hasil riset dan inovasi terkait.
“Indonesia kini mampu menghasilkan ventilator darurat portabel yang satu kelas dengan buatan luar negeri. Ini adalah sesuatu yang patut kita banggakan,” katanya.
Kemenperin melalui Direktorat Jenderal ILMATE menginisiasi pembuatan ventilator V01 yang merupakan ventilator ICU pertama buatan anak bangsa di Indonesia. Inovasi ini merupakan kerjasama dengan berbagai pihak. Antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Swayasa Prakarsa, PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), PT Stechoq Robotika Indonesia dan CV Rajawali 3D. Kemudian dokter spesialis anestesi konsultan intensive care unit RSUP DR Sardjito Yogyakarta juga turut andil di dalamnya.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendorong hilirisasi alat kesehatan guna mencapai kemandirian nasional di bidang alat kesehatan dan mengurangi ketergantungan impor.
Ventilator Buatan Dalam Negeri untuk Meningkatkan Daya Saing di Industri Kesehatan
Taufiek menjelaskan, ventilator dalam negeri akan meningkatkan daya saing industri alat kesehatan nasional dengan produk global. Kemenperin sudah memasukkan produk alat kesehatan ke dalam katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Ventilator V01 sebesar 43,61%. Dengan nilai kandungan lokal lebih dari 40%, ventilator ini termasuk ke dalam produk yang wajib dibeli saat proses pengadaan pemerintah atau BUMN. Alat ini juga telah resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan,” katanya
Pada pameran ITAP 2023, PT Stechoq Robotika Indonesia juga menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Adex Aile Co Ltd Jepang. Lingkup kerja sama meliputi proses perakitan, pemasaran, dan maintenance support.
Produk yang akan dikerjasamakan adalah peralatan pengujian keamanan kelistrikan untuk produk alat kesehatan elektronik. Alat uji ini sudah sesuai dengan pengujian standar internasional yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan produk alat kesehatan berbasis elektronik di dalam negeri.