Penelitian terbaru yang dilakukan sejumlah ilmuwan dari University of Kent, Inggris mengungkapkan bahwa game smartphone bisa memberikan informasi bermanfaat tentang fungsi kognitif penggunanya.
Dilansir dari Healthline, peneliti ini melakukan serangkaian tes kognitif berbasis kertas. Selanjutnya, para peserta diminta untuk menghabiskan 10 menit bermain sejumlah game populer seperti Tetris, Candy Crush Saga, dan Fruit Ninja.
Menggunakan sensor yang terpasang pada ponsel pengguna, para peneliti mengumpulkan data tentang ketukan, gesekan, dan gerakan rotasi peserta selama bermain gim. Mereka menemukan bahwa ada keterkaitan antara kecepatan dan intensitas gerakan dengan kinerja kognitif.
Berdasarkan temuan itu, para peneliti menyimpulkan bahwa gim dalam ponsel pintar dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan kemampuan motorik di antara orang dengan penyakit Alzheimer dan demensia, cedera otak traumatis, atau kondisi lain yang menyebabkan penurunan kognitif.
Temuan awal menunjukkan bahwa cara pengguna menggulir, mengetik, dan berbicara di ponsel dapat memberikan informasi berharga tentang kontrol kognitif, pemrosesan informasi, dan suasana hati. Informasi ini diharapkan bisa membantu pendeteksian perubahan status mental dan kesehatan.
“Saya kira ada potensi besar dalam penggunaan teknologi sehari-hari untuk mendeteksi tanda-tanda awal penurunan kognitif,” kata Keith Fargo, Direktur Program Ilmiah Alzheimer’s Association.
Dia melanjutkan bahwa deteksi dini perubahan kognitif sangat penting untuk memberikan pengobatan yang efektif dan membatasi hilangnya fungsi lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, penurunan kognitif disebabkan oleh kondisi medis yang dapat diobati.
Sementara, dalam kasus lainnya, hal itu merupakan tanda penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia. Fargo mengungkapkan bahwa saat ini memang belum ada obat untuk penyakit seperti itu tetapi ada obat-obatan yang tersedia untuk mengelola beberapa gejala.
Dia juga menyarankan kepada setiap orang yang merasa mengalami penurunan kognitif untuk datang ke dokter dan melakukan konsultasi.