Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Cirebon tengah bersiap menjadi rumah sakit pusat trauma atau trauma center. Untuk mendukung hal itu, peremajaan hingga perlengkapan alat medis tengah dilakukan. Salah satunya adalah membeli alat bedah saraf senilai Rp 4 miliar.
Direktur RSUD Arjawinangun dr H Bambang Sumardi mengungkapkan, pusat trauma center berawal dari kunjungan kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ke RS Arjawinangun belum lama ini. Saat itu kepala dinas mempertanyakan rencana atau arah ke depan rumah sakit tipe B tersebut.
“Waktu ada kunjungan dari kepala dinas provinsi ditanya, Rumah Sakit Arjawinangun mau dibawa ke mana? Saya jawab, karena posisinya di Pantura dan sebagai penyangga jalan tol, lebih cocok dikembangkan sebagai rumah sakit pusat trauma atau trauma center,” terangnya.
Bambang melanjutkan, trauma center bukan hanya menangani kasus kecelakaan, akan tetapi berbagai trauma lain yang berkaitan dengan psikologis. Berbagai persiapan tengah dilakukan. Seperti melengkapi alat bedah dan memantapkan SDM yang telah ada.
“Untuk psikis kita ada ruang perawatan jiwa. Kemudian untuk trauma kecelakaan nanti akan kita bangun dan kembangkan khusus untuk bedah. Persiapan ke arah sana, kita SDM sudah ada. Seperti dokter bedah saraf, bedah tulang, kumudian psikiater juga sudah ada,” pungkasnya.