Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) resmi menggelar International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2019 yang akan berlangsung pada 21-23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Dimana 60 stand pameran dipastikan hadir dalam pameran ini.
“Persiapan kita alhamdulillah lancar, semua yang direncanakan untuk menjadi narasumber sudah menyatakan kesediaannya,” kata Ketua IHEX 2019 Burhanuddin Hamid Darmadji.
Pameran yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini memiliki tema “Keberkahan Rumah Sakit Syariah di Era Kebangkitan” dan memiliki target membangkitkan rumah sakit syariah di Indonesia serta untuk mengenalkan produk dan jasa halal di bidang pelayanan kesehatan kepada publik.
Sejumlah tokoh dan institusi yang terkait dengan pengembangan rumah sakit syariah akan dihadirkan. Dari pihak pemerintah IHEX 2019 akan menghadirkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Selain itu, institusi kesehatan seperti Kimia Farma dan stakeholder terkait seperti bank syariah, asuransi syariah, asosiasi rumah sakit, organisasi masyarakat Islam, organisasi profesi kesehatan, hingga komunitas halal.
Tak hanya itu, ada pula perwakilan dari platform teknologi seperti fintech syariah, Badan Wakaf Indonesia, dan Baznas. Keterlibatan banyak pihak menjadi wadah awal untuk menstimulus kolaborasi. Tahun lalu tema IHEX adalah konsolidasi potensi, tahun ini merupakan kolaborasi.
“Kita menyadari bahwa kebangkitan rumah sakit syariah hanya bisa diwujudkan bila ada kolaborasi (berjama’ah),” kata Burhanuddin.
Acara selama tiga hari ini akan terdiri dari seminar, workshop sertifikasi RS Syariah, penghargaan MUKISI, Buya Hamka Memorial Lecture, malam ukhuwah, Tabligh Akbar, dan ekspo produk halal. Seminar akan yang menghadirkan sejumlah tokoh mulai dari Menteri Kesehatan, Bambang Wibowo, Anggota Dewan Syariah Nasional, Oni Sahroni, Ustaz Abdul Somad, hingga Anggota DPR Dede Yusuf.
IHEX 2019 juga mengundang akademisi untuk menyertakan jurnal kesehatannya. Lima topik yang dapat diikutsertakan adalah medis dan farmasi, managemen dan keuangan, rumah sakit dan pariwisata, edukasi dan profesi, juga ilmu pengetahuan dan teknologi.