Royal Philips dikabarkan mengakuisi VitalHealth yang merupakan pengembang software pengelolaan kesehatan masyarakat berbasis teknologi komputasi awan atau cloud-base. Jumlah dana yang dikeluarkan untuk proses akuisisi ini tidak disebutkan.
“Gagasan tentang manajemen kesehatan masyarakat telah ada sejak dulu namun masih sebatas wacana karena pasarnya bersifat embrio. Adopsi ini masih dalam tahap awal, tapi ada transformasi yang akan terjadi di industri perawatan kesehatan saat kita beralih ke perawatan kesehatan berbasis nilai, dan saya berharap hal tersebut akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Carla Kriwet, Chief Business Leader of Connected Care and Health Informatics Philips sebagaimana dikutip dari situs dotmet.com.
Akuisisi ini akan melengkapi portofolio pengelolaan kesehatan populasi Philips. Pada tahun 2016 lalu, produsen alkes asal Belanda ini juga telah mengakuisisi Wellcentive guna memperkuat platform digital HealthSuite milik mereka. Gabungan teknologi ini akan membantu penyedia layanan kesehatan untuk mengelola populasi pasien yang memiliki penyakit berisiko tinggi.
VitalHealth sendiri didirikan oleh Mayo Clinic dan Yayasan Noaber di Belanda pada tahun 2006. Saat ini memiliki sekitar 200 karyawan. Produk dan layanan mereka telah digunakan di lebih dari 100 jaringan layanan kesehatan di Amerika Serikat, India, China, Swedia, Jerman, Belgia dan Belanda.
Menurut laporan riset Data Bridge Market, pasar software sistem manajemen kesehatan masyarakat bernilai USD 14,5 miliar tahun lalu dan diperkirakan akan meroket menjadi USD 60,6 miliar pada 2024.