Bertepatan dengan hari lahirnya yang ke-72, Kamis (28/9), PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) meluncurkan kereta kesehatan atau Rail Clinic generasi ke-4 di Stasiun Kiaracondong, Bandung. Adapun Rail Clinic generasi pertama diresmikan pada 12 Desember 2015, dan sekaligus mendapatkan piagam rekor MURI sebagai kereta kesehatan pertama di Indonesia.
Rail Clinic sendiri adalah kereta dengan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Yakni, meliputi pemeriksaan umum, gigi, kehamilan, mata, serta pelayanan kefarmasian.
Memasuki versi generasi ke-4, sudah dilengkapi dengan fasilitas laboratorium hematology analizer sysmex berbasis komputer yang berfungsi untuk mengukur sampel darah sehingga mampu membantu mendiagnosis penyakit, seperti kanker, diabetes, dan sebagainya.
Tak hanya itu, generasi terbaru ini juga dilengkapi perpustakaan manual dengan beragam buku untuk kalangan anak-anak sampai pengetahuan umum untuk dewasa dalam gerbong kereta bernama Rail Library. Di dalam gerbong ini terdapat fasilitas e-library atau perpustakaan elektronik berupa enam buah monitor layar sentuh dengan database berbagai bacaan, video edukatif, dan lagu anak-anak.
Menurut Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, Rail Clinic memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian KAI melalui program Corporate Social Responsibility, terutama masyarakat yang tinggal berdekatan dengan stasiun atau rel kereta api.
Meski begitu, kegunaan Rail Clinic tidak sebatas hanya untuk membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan gratis, tetapi juga bisa dilibatkan untuk pertolongan korban bencana alam termasuk dalam upaya melakukan evakuasi.
Pembuatan Rail Clinic dilatarbelakangi oleh semangat PT KAI untuk memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat Indonesia khususnya di bidang kesehatan dengan memanfaatkan jalur KA. Sehingga, dapat menembus daerah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.