RSUD Cut Meutia Aceh Utara telah merhasil memperbaiki CT-Scan (Computerized Tomography Scanner) milik mereka. Alat kesehatan ini sudah dapat difungsikan kembali secara normal untuk pelayanan terhadap pasien yang memerlukan gambaran otak dan tindakan medis lainnya.
“Sudah selesai dikerjakan pada sore kemarin (Sabtu (26/8) sore-red) oleh teknisi yang kita datangkan dari Jakarta. Proses perbaikan alat tersebut membutuhkan waktu selama dua hari, tapi biaya untuk perbaikan alat itu cukup besar mencapai Rp 1,8 miliar,” ujar Syaiful, Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara, dikutip dari Serambi Indonesia.
Dirinya mengungkapkan, biaya Rp 1,8 miliar itu sudah termasuk biaya penggantian spare parts CT Scan. Selain itu juga telah disiapkan mesin Uninterruptible Power Supply (UPS) automatis berkapasitas besar guna mengantisipasi terjadi kerusakan kembali. Untuk diketahui, rusaknya alat tersebut diduga karena pasokan arus listrik yang tak stabil selama ini.
“Kita sudah menyediakan mesin UPS otomatis berkapasitas besar. Sehingga meski listrik padam, alat tersebut masih dapat difungsikan,” lanjut Syaiful.
Alat pemindai otak dan sumsum tulang belakang tersebut mulai rusak pada September 2016, sehingga selama ini pelayanan terhadap pasien terhenti total.
CT Scan sendiri adalah alat yang termasuk sangat penting di rumah sakit, apalagi untuk pasien yang mengalami kecelakaan. “Untuk menggunakan alat tersebut, kita sudah lama memiliki tenaga medis yang mampu mengoperasikan. Perbaikan itu kita lakukan juga sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit kita ini,” pungkasnya.