Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyampaikan kemajuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia pada sidang tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip dari antaranews.com. Menurut Menkes, program kesehatan tersebut merupakan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di tingkat nasional.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan bidang kesehatan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan, di antaranya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang saat ini telah dimiliki oleh lebih dari 175 juta warga Indonesia,” tegas Menkes.
Pada kesempatan tersebut, Menkes juga memperkenalkan berbagai inovasi untuk memastikan tersedianya layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pelaksanaan Nusantara Sehat sejak awal 2015, saat ini telah lebih dari 1.500 tenaga kesehatan berada di lebih dari 300 puskesmas di pelosok nusantara, terutama di daerah perbatasan dan daerah terpencil.
Menkes juga menegaskan perlunya kerja sama internasional dalam penanganan pandemi lintas batas negara. Terkait Hal itu, Indonesia siap melaksanakan Joint External Evaluation WHO untuk melakukan evaluasi pada sistem kesehatan nasional pada November 2017.
“Kerja sama tersebut akan membantu upaya Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan nasional karena saat ini banyak sekali wabah penyakit menular yang berasal dari luar negeri seiring dengan kemajuan teknologi transportasi yang mempermudah mobilitas penduduk,” ungkap Menkes RI.
Salah satu capaian penting Pemerintah Indonesia dalam kaitan pelaksanaan standar implementasi kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh WHO adalah penyelesaian Rencana Aksi Nasional Resistensi Anti Mikroba melalui pendekatan multi-sektor.
WHO sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan dunia memprioritaskan pencapaian tujuan di bidang kesehatan, terutama mengenai jaminan kesehatan.