Pencitraan MR memberikan informasi struktural dan fungsional yang penting, namun memerlukan lebih banyak waktu daripada CT atau ultrasound untuk mendapatkan gambar karena rasio signal-to-noise yang rendah. Untuk itu, para ilmuwan dari Leiden University Medical Center dan ITMO University mengembangkan teknologi berbasis metasurface untuk MR scanners yang diproyeksikan dapat mempercepat proses dan memperbaiki kualitas gambar alat kesehatan tersebut.
“Secara konvensional, jika pemeriksaan sekarang membutuhkan waktu dua puluh menit, mungkin hanya memerlukan sepuluh menit di nantinya. Jika penelitian ini berhasil maka rumah sakit dapat melayani dua kali lipat dibanding kemampuan yang sekarang,” kata Alexey Slobozhanyuk, salah seorang peneliti di Universitas ITMO.
Selain mampu mempercepat proses, metasurface juga dapat digunakan untuk meningkatkan resolusi gambar, karena ukuran piksel 3-D juga dibatasi oleh rasio signal-to-noise.
Secara historis, telah menjadi tantangan untuk menciptakan teknologi seperti ini karena dimensi metamaterials terlalu besar untuk diintegrasikan ke dalam receive coil arrays. Para ilmuwan memecahkannya dengan mempelopori desain ultra tipis.
“Teknologi kami dapat diterapkan untuk memproduksi perangkat ultra tipis yang diilhami metamaterial untuk berbagai jenis pemindaian MRI, namun dalam setiap kasus, seseorang harus terlebih dulu melakukan serangkaian simulasi komputer seperti yang telah kami lakukan dalam pekerjaan ini,” kata Rita Schmidt, peneliti di Leiden University Medical Center.