Elekta, perusahaan alat kesehatan yang fokus mengembangkan perangkat terapi radiasi, radiosurgery, dan brachytherapy berhasil menciptakan terapi akselerator linier dan magnetic resonance imaging (MRI) scanner dalam satu perangkat dan sistem terpadu bernama Elekta Unity MR-linac. Hal ini sebelumnya masih dianggap mustahil karena pemindahan partikel bermuatan yang keluar dari akselerator sangat dipengaruhi oleh medan magnet. Namun, Elekta yang menggandeng Philips berhasil mewujudkannya melalui serangkaian riset panjang yang dilakukan di UMC Utrecht, sebuah pusat penelitian besar di Belanda.
Elektar Unity MR-linac dibuat memanfaatkan mesin Philips 1.5 Tesla MRI yang mampu menghasilkan kualitas gambar diagnostik resolusi tinggi. Hal ini memungkinkan perawatan yang lebih tepat, termasuk mampu mencapai area organ yang lebih sensitif dan sebelumnya sulit dijangkau. Sistem sebelumnya mengandalkan MR medan rendah yang tidak cukup untuk menghasilkan gambar yang jelas dan mudah dianalisis.
Dikutip dari situs medgadget.con, Richard Hausmann, CEO Elekta menjelaskan bahwa MR-linac menyerupai tabung sinar katoda tradisional (CRT) dimana elektron diarahkan ke berbagai bagian layar dengan mengubah kekuatan medan magnet yang mereka lewati. Meskipun teknik ini membantu menghasilkan gambar di TV CRT, namun hasilnya masih belum akurat. Butuh sedikit teknik dan perhitungan untuk menyelaraskannya.
Salah satu kemampuan yang sangat berguna dari perangkat ini yaitu memungkinkan pengamatan secara real bagaimana dampak terapi penyembuhan tersebut terhadap perkembangan tumor dan kanker dalam tubuh pasien. Aliran darah melalui tumor bisa dievaluasi, yang mengindikasikan apakah sel-sel tumor/kanker masih hidup atau sudah berhasil dijinakkan pasca terapi.
Sesi terapi alat ini sendiri membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit, tidak berbeda jauh dengan yang sudah ada.