Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa vaksinasi Covid-19 gratis masih diberikan kepada kelompok rentan, yaitu masyarakat lanjut usia, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan yang bertugas, ibu hamil, serta remaja usia 12 tahun ke atas dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun) tingkat sedang hingga berat.
Untuk kelompok lainnya, bisa mendapatkan layanan vaksin Covid-19 pada fasilitas layanan kesehatan secara berbayar. Kendati begitu, Menkes mengaku belum mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita sampai sekarang belum atur harganya karena yang enggak mampu sama yang (rentan) ini kan masih dibayar oleh Kemenkes,” kata Budi dilansir dari Kompas, Selasa (9/1/2024).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan, rumah sakit (RS) hingga puskesmas dibebaskan untuk menentukan sendiri harga vaksin Covid-19 berbayar. Ia pun kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam penentuan harga vaksin Covid-19 berbayar.
“Ya kalau pemerintah ada penetapan seperti PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) atau tarif BLU-nya. Kita tidak mengatur harga, tapi nanti ada e-katalog,” ujarnya.
Sebelumnya, menurut perkiraan Menkes Budi, harga vaksin Covid-19 kemungkinan mencapai ratusan ribu rupiah per dosis. Pada Februari lalu, Menkes menyebut bahwa vaksin booster Covid-19 kemungkinan akan dikenai harga Rp 100.000 per dosis. Dosis booster ulang ini rencananya diimbau untuk disuntikkan setiap enam bulan sekali.
Untuk diketahui, sejak 1 Januari 2024 vaksinasi Covid-19 sudah bertarif alias tidak gratis lagi untuk kelompok tidak rentan. Sedangkan untuk kelompok rentan, masih tetap gratis.