Vaksin anti virus ebola telah diluncurkan dan mendapat persetujuan ijin edar dari badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Hal ini digadang-gadang sebagai salah satu pencapaian penting dalam dunia kesehatan.
Vaksin itu sendiri dikembangkan oleh perusahaan farmasi multinasional Merck & Co. Dan dinyatakan 100% efektif bisa melindungi manusia dari virus ebola. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hasil tes yang dilakukan di Guinea seama 2014 – 2016.
Cara kerjanya, vaksi ini diberikan ke tubuh manusia melalui sekali suntikan. Dan dibutuhkan setidaknya 10 hari agar vaksin tersebut bisa bekerja secara efektif melindungi. Kendati begitu, belum ada keterangn resmi berama lama vaksin ini bisa bekerja melindungi. Apakah bisa untuk selamanya atau justru bisa pudar perlahan-lahan.
Menurut pihak Merck, Vaksin ini akan dijual dengan nama Ervebo dan perusahaan sedang berupaya meningkatkan produksi vaksin agar tersedia pada kuartal ketiga 2020. Sedangkan untuk harga, Merck masih belum menetapkan harga untuk obat tersebut.
Pada awalnya, vaksin ini sendiri ditemukan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada, sebuah kelompok penelitian pemerintah Kanada. Lalu kemudian dilisensikan ke NewLink Genetics Corp. Selanjutnya, Merck membeli hak pengembangan pada tahun 2014 seharga 50 juta dolar AS.
Selanjutnya perusahaan kesehatan multi nasional tersebut menggandeng Gavi, sebuah organisasi nirlaba untuk lebih lanjut mengembangkan vaksin ini.
Untuk diketahui, ebola adalah wabah yang sangat mematikan. Di Republik Demokratik Kongo, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia, wabah ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.