Apa sebenarnya terapi hiperbarik itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan apa manfaatnya bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda?
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan semua hal yang perlu Anda ketahui tentang terapi hiperbarik. Termasuk definisi, proses, dan hasil yang diharapkan. Kami juga akan memberikan beberapa tips dan saran untuk mempersiapkan diri Anda sebelum menjalani terapi hiperbarik. Mari kita mulai!
Definisi Terapi Hiperbarik
Anda mungkin pernah mendengar tentang terapi hiperbarik, sebuah prosedur medis yang menggunakan oksigen murni dengan tekanan tinggi untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan. Tetapi, apa sebenarnya terapi hiperbarik itu?
Dilansir dari berbagai sumber, terapi hiperbarik adalah terapi yang dilakukan dengan menghirup oksigen 100% di dalam ruangan tertutup. Sementara itu lingkungan di dalam ruangan diatur dengan tekanan atmosfer tinggi dan terkendali.
Terapi ini merupakan metode pengobatan yang dapat meningkatkan proses penyembuhan alami tubuh. Biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dekompresi, keracunan karbon monoksida, luka bakar, infeksi pada tulang, luka yang tidak sembuh, dan beberapa kondisi lainnya.
Perlu diingat bahwa terapi ini memerlukan persetujuan dokter dan dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas hiperbarik.
Sejarah Terapi Hiperbarik
Dilansir dari hisnindarsyahdokter.com, juga jurnal berjudul “Historical Aspects of Hyperbaric Physiology and Medicine” yang ditulis oleh Chandrasekhar Krishnamurti, tercantum kisah perjalanan pengembangan terapi ini.
Terapi hiperbarik pertama kali didokumentasikan pada tahun 1662 oleh dokter Inggris Nathaniel Henshaw. Ia menggunakan sistem untuk mengubah tekanan atmosfer di ruang tertutup yang disebut domicilium.
Kemudian ketika molekul oksigen ditemukan oleh apoteker Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1773, pengembangan pun berlanjut. Akan tetapi penggunaan istilah “oksigen” baru dilakukan pada tahun 1777 oleh ahli kimia Antoine Lavoisier dari Prancis.
Pada tahun 1834, dokter Prancis Junod membangun ruang hiperbarik untuk mengobati penyakit paru dengan tekanan 2-4 ATA (Atmosfir Absolut). Berlanjut di tahun 1837, dokter Prancis Pravaz membangun ruang hiperbarik terbesar yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Sebut saja seperti tuberkulosis, kolera, konjungtivitis, tuli, dan rakitis.
Memasuki tahun 1860, ruang hiperbarik pertama di benua Amerika dibangun di Oshawa, Ontario, Kanada. Setahun kemudian, Corning membangun ruang hiperbarik pertama di Amerika Serikat di New York. Ruangan ini digunakan untuk mengobati ‘gangguan saraf’.
Lalu tahun 1877, ahli bedah Prancis Fontaine mengembangkan ruang operasi hiperbarik pertama. Ruangan ini direkomendasikan untuk mengobati hernia, asma, bronkitis kronis, emfisema dan anemia.
Di era 1940-an, terapi hiperbarik dikembangkan oleh militer. Tujuannya untuk mengobati penyakit dekompresi atau keracunan nitrogen yang dialami oleh para prajurit angkatan laut yang menyelam.
Pada tahun 1950-an, terapi hiperbarik menjadi populer di kalangan medis dan banyak digunakan untuk mengatasi keracunan karbon monoksida.
Halaman berikut: Proses Terapi