Kemudian masih berkembangnya stigma di masyarakat yang negatif membuat banyak orang lebih memilih memendam masalah kesehatan mental. Apabila dibiarkan dapat berpotensi kurang baik terutama pada pasien itu sendiri.
Menurut survey Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), sebanyak 5,5% remaja didiagnosis mengalami gangguan mental. Kemudian sebanyak 34,9% orang di Indonesia setidaknya mengalami satu gangguan kesehatan mental.
Menurut Ferry Fibriani, chairman Remedi Indonesia, banyak orang yang bingung bagaimana menangani masalah mental mereka.
“Mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental biasanya bingung harus melakukan apa. Ditambah stigma di masyarakat,” kata Ferry dilansir dari Suara (16/05/2023).
Peluang Bagi Pelaku Industri Kesehatan di Indonesia
Melihat masih kurangnya ketersediaan fasilitas kesehatan mental di Indonesia ternyata jika dilihat dari sisi lain terdapat peluang besar.
Indonesia memiliki kebutuhan yang tinggi akan psychiatric bed, mengingat jumlah tempat tidur tersedia sangat terbatas dan tidak seimbang dengan kebutuhan dan distribusi penduduk.
Saat ini pemerintah juga terus menggenjot dukungannya untuk mengembangkan layanan kesehatan mental di Indonesia. Inilah peluang besar bagi distributor alkes untuk bekerjasama dengan pemerintah pusat atau daerah juga rumah sakit untuk melengkapi fasilitas kesehatan mental di Indonesia.